Lentigo (lentigines) adalah suatu makula berwarna coklat sampaicoklat gelap atau hitam, sirkumskripta, dengan diameter kurang dari 0,5cm. Lesi ini mempunyai warna yang sama ( uniform) ataupun berseling-seling (variegated ), dan bisa didapatkan di mana saja dipermukaan kulit,termasuk telapak tangan, telapak kaki, dan membran mukosa.
Lentigo bisa berbentuk oval atau regular. Kelainan ini dapat timbul sejak permulaan kehidupan.
Lentigo adalah makula coklat atau coklat kehitaman berbentuk bulat atau polisiklik. Lentiginosis adalah keadaan timbulnya lentigo dalam jumlah yang banyak atau dengan distribusi tertentu (Soepardiman, 2010).
Etiologi
Disebabkan karena bertambahnya jumlah melanosit pada taut dermo- epidermal tanpa adanya poliferasi fokal (Soepardiman, 2010)
Klasifikasi (Soepadirman, 2010)
Lentiginosis generalisata
Lesi lentigo umumnya multipel, timbul satu demi satu dalam kelompok kecil sejak masa kanak-kanak.
Lentiginosis sentrofasial
Distribusi terbatas pada garis horisontal melalui sentral muka tanpa mengenai membran mukosa.
Sindrom Peutz-Jegher
Gejala klinis
Lesi berupa makula hiperpigmentasi yang timbul sejak lahir dan berkembang pada masa anak-anak. Makula tersebut selalu mengenai selaput lendir mulut berbentuk bulat, oval, atau tidak teratur berwarna coklat kehitaman berukuran 1-5 cm (Soepardiman, 2010).
Gambar Lentigo
Pembantu diagnosis
Pada pemeriksaan histopatologik dari makula hiperpigmentasi didapatkan jumlah melanosit bertambah di lapisan sel basal dan makrofag berisi pigmen di dermis bagian atas. Diseluruh epidermis terdapat banyak granula melanin (Soepardiman, 2010).
Penatalaksanaan
Terapi pembedahan untuk mengurangi gejala saja. Polip yang meluas dan sifatnya jinak merupakan kontraindikasi untuk tindakan radikal, kecuali kalau lambung, duodenum, atau kolon terkena, maka reseksi profilaksis dapat dianjurkan (Soepardiman,2010).
Prognosis
Prognosis pada lentigo bervariasi bergantung pada tipe lentigo dan pengobatannya. Tetapi pada umumnya prognosis baik kecuali pada tipe sindrom lentigo yang tidak diterapi dengan baik (Schwatz & James, 2012).