Lean Startup pada intinya adalah sebuah metode pembuatan sebuah produk yang berorientasi dengan kecepatan pembuatan produk dan kepuasan pengguna. Kuncinya tetap di bagaimana membuat sebuah produk. Produk adalah sesuatu yang dijual oleh perusahaan pada konsumen-nya. Desain produk adalah seluruh aktifitas untuk membuat produk dimulai dari melihat potensi market yang dilanjutkan dengan produksi, penjualan dan pengiriman produk tersebut ke konsumen.
Karakteristik Desain produk yang baik antara lain adalah :
- Mengutamakan kualitas yang diukur dari produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kesediaan konsumen untuk membeli produk tersebut.
- Biaya pembuatan produk yang sesuai dengan Value dari produk tersebut. Dimana biaya pembuatan produk akan berpengaruh pada harga jual dan keuntungan produk.
- Memperhitungkan dimensi kualitas sebuah produk yang termasuk didalamnya (Chen et al, 2015)
Untuk membahas Lean Startup, sebaiknya juga sedikit menyinggung proses pengembangan produk yang umum digunakan, yaitu Product Development Process.
Product Development Process
Proses pengembangan produk secara umum terbagi menjadi beberapa fase.
Gambar Proses Pengembangan Produk (Ulrich, Eppinger, 2012)
Proses diawalai dengan suatu fase perencanaan, yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan pengembangan teknologi dan penelitian tingkat lanjut. Output fase perencanaan adalah pernyataan misi proyek, yang merupakan intput yang dibutuhkan untuk memulai tahap pengembangan konsep dan merupakan pentunjuk bagi tim pengembangan. Penyelesaian dari proses pengembangan produk adalah peluncuran produk yang kemudian produk sampai kepada konsumen.
Dalam proses Pengembangan produk tercakup didalamnya kegiatan – kegiatan yang sangat penting dilakukan yaitu :
-
Identifikasi kebutuhan pelanggan. Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan.
-
Penetapan spesifikasi target. Spesifikasi merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara teknis.
-
Penyusunan konsep. Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk.
-
Pemilihan konsep. Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara berturutturut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.
-
Pengujian konsep. Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
-
Penentuan spesifikasi akhir. Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses dipilih dan diuji.
-
Perencanaan proyek. Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
-
Analisis ekonomi. Analisis ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur dan biaya pengembangan…
-
Analisa produk-produk pesaing. Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses produksi.
-
Pemodelan dan pembuatan prototype. Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model yang ditunjukkan kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis.
Lean Startup
Proses Lean Startup pada prinsipnya bertujuan untuk mengurangi waste dengan meningkatkan frekuensi kontak dengan customer, sehingga pengujian dapat dilakukan dan menghindari asumsi pasar yang tidak benar sedini mungkin dan akhirnya mendapatkan produk yang valid.
Tahap validasi awal dimulai dengan hipotesa siapa (calon) customer, apa kebutuhannya, berapa banyak dan sebagainya. Kemudian hipotesa konsumen tersebut di validasi langsung kepada calon konsumen untuk menentukan apakah produk sudah sesuai dengan yang diinginkan (Blank, 2012)
Dalam sebuah bisnis, Lean Startup merupakan metode yang meminimalisasi risiko, terutama dengan cara mengandalkan iterasi (langkah pengulangan) dari product ke market untuk mendapatkan feedback yang berkualitas secepat mungkin dan sesering mungkin dari market (Blank, 2012).
Hal lain yang penting dalam metode Lean Startup adalah Validated Learning yang dapat didefinisikan sebagai proses untuk mencari tahu fakta yang relevan terkait dengan desain sebuah produk. Pada proses ini diawali dengan menggunakan asumsi / hipotesa yang kemudian diuji dengan eksperimen lapangan untuk memperoleh tanggapan dari calon pelanggan apakah hipotesis yang dibuat benar.
Gambar Proses utama Lean Startup
Siklus atau proses utama dalam Lean Startup adalah Build Measure dan Learn. Tujuan dari Build-Measure-Learn adalah untuk memberikan fakta yang dibutuhkan dalam Validated Learning, proses dari Build-Measure-Learn digambarkan sebagai tiga tahap yang berulang sebagai berikut:
-
Build: Buat produk berdasarkan hipotesis-hipotesis inti yang telah diuji dengan Validated Learning. Untuk pertama kali produk yang dibuat berupa Minimum Viable Product (“MVP”). MVP adalah produk dalam bentuk minimal yang hanya memiliki fitur-fitur inti untuk menguji lebih lanjut hipotesis-hipotesis yang belum tervalidasi.
-
Measure: Kumpulkan data reaksi,saran, masukan dan umpan balik dari pengguna MVP dan ukur hasil yang diperoleh dengan tujuan memperoleh pengetahuan terkait hiposis yang diuji.
-
Learn: Buat kesimpulan dari hasil proses Measure apakah hipotesis yang diuji benar atau salah. Hasil dari tahap Learn kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan atau perubahan terhadap produk atau strategi.
Kesimpulan yang diambil dari proses ini juga menentukan keputusan apakah kemudian Pendiri Startup harus “Persevere” atau “Pivot”. Persevere adalah melanjutkan proses pengembangan dengan strategi atau produk yang sama, sedangkan Pivot adalah melakukan perubahan atau mengganti sebagian atau seluruh strategi atau produk
Perbandingan Product Process Development dan Lean Startup.
Dari penjabaran kedua metode dalam proses desain produk dapat dilihat persamaan dan perbedaan utama dalam prosesnya.
-
Berfokus pada Konsumen. Dalam hal orientasi pada pengguna, kedua metode mempunyai kesamaan. Pengguna atau konsumen merupakan hal yang penting dan harus dipastikan dalam prosesnya terdapat proses identifikasi kebutuhan konsumen yang bahkan tersembunyi dan tidak terucapkan seperti halnya kebutuhan yang eksplisit. Kemudian, dari identifikasi menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk dan dikembangkan oleh tim pengembang.
-
Proses Desain. Jika dibandingkan kedua metode, proses pengembangan produk (Ulrich, Eppinger, 2012) terlihat sangat detail dan lebih dilakukan dalam konteks yang statik. Mulai dari analisa market, sumberdaya yang diperlukan dan diakhiri dengan prototype. Proses iterasi atau validasi dilakukan setelah System-Level Design.
Sedangkan dalam proses Lean Startup proses dilakukan mulai dari saat perencanaan dan pembentukan Value dari produk seperti terlihat pada Gambar di bawah ini. Iterasi tersebut dilakukan sampai tahap akhir secara cepat.
Gambar Proses Iterasi dalam Lean Startup
Perubahan (Pivot) dapat terjadi bahkan pada saat tahap planning hingga akhir sehingga dipastikan diakhir proses akan mendapatkan produk yang valid. Dengan kata lain Lean Startup melakukan proses pengembangan dan impelentasi secara parallel, dimana pada Proses Pengembangan Produk proses implementasi dilakukan proses desain selesai. Pada saat ini diaplikasikan pada perusahaan khususnya dalam pengembangan produk baru, maka dipastikan akan meningkatkan kemungkinan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dan juga mengurangi waktu yang dibutuhkan mulai dari desain produk hingga sampai ke market. Namun dibutuhkan komunikasi yang baik ditiap bagian dalam perusahaan khususnya antara desainer dan tim pengembangan produk yang bisa jadi mempunyai cara pandang dan berpikir yang berbeda.
Sumber : Wisnu Sakti Dewobroto, Iveline Anne Marie, Pendekatan Lean Startup pada Desain Produk dan Teknik Perancangan Fasilitas pada Kondisi Iklim Bisnis yang Penuh dengan Ketidakpastian, Universitas Trisakti