Apa yang dimaksud dengan laporan arus kas atau cash flow statement?

arus kas

Laporan arus kas (cash flow statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

Apa yang dimaksud dengan Laporan Arus Kas atau cash flow statement ?

Laporan arus kas

Laporan arus kas bertujuan untuk memberikan ikhtisar arus masuk dan arus keluar kas untuk suatu periode.

Laporan arus kas ini dinyatakan pula dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002) yaitu :

“………memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.”

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa laporan arus kas memperlihatkan sumber-sumber penerimaan kas dan penggunaan kas dalam satu periode. Arus kas tersebut diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Kegunaan Laporan Arus Kas

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas serta kepastian perolehannya.

Laporan arus kas bila digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain akan membantu para pemakai dalam menilai profitabilitas dan solvensi dari kesatuan usaha itu (kemampuan untuk membayar hutang masa berjalan yang jatuh tempo). Sebagai contoh, penerimaan kas dari penerbitan obligasi menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya terikat pada pembayaran beban bunga periodik (yang mempengaruhi profitabilitas dan solvensi), tetapi juga penebusan obligasi tersebut pada saat jatuh tempo (yang mempengaruhi solvensi). Jadi, laporan arus kas berguna dalam menganalisis profitabilitas dan solvensi masa lalu serta masa mendatang dari perusahaan tersebut.

Apabila digunakan bersama laporan keuangan lainnya, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan saldo laba, laporan arus kas mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk:

  1. Mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas
  2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas
  3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan.
  4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.
  5. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

Infomasi tersebut dapat membantu menunjukan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap atau membayar dividen. Pelaporan kenaikan dan penurunan bersih kas menjadi berguna karena para investor, kreditur dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber daya perusahaan yang paling likuid yaitu kas.

Sifat Laporan Arus Kas

Laporan arus kas berbeda dengan laporan laba rugi, khususnya yang dalam penyusunannya menggunakan dasar waktu atau accrual basis, karena laporan arus kas merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa memperhatikan hubungannya dengan penghasilan yang diperoleh maupun biaya-biaya yang terjadi.

Subyek laporan arus kas adalah sumber dan penggunaan kas, sedangkan subyek laporan laba rugi adalah penghasilan yang direalisir atau diperoleh dan biaya yang terjadi tanpa memperhatikan apakah penghasilan itu sudah diterima uangnya atau belum dan apakah biaya-biaya itu sudah dibayar per kas atau belum.

Sedangkan dasar yang digunakan dalam menyusun laporan laba rugi adalah dasar tunai atau cash basis, dimana penghasilan baru diakui bila sudah diterima uangnya dan biaya diakui bila sudah dibayar tunai atau per kas, dalam hal ini laporan laba rugi menunjukan sumber kas tidak hanya dari operasi tetapi masih banyak sumber-sumber penerimaan kas lainnya, begitu pula dalam hal pengeluaran. Oleh karena itu, laporan arus kas sifatnya atau scopenya lebih luas daripada laporan laba rugi baik yang penyusunannya berdasarkan cash basis maupun accrual basis .

Laporan Arus Kas

Penyajian Laporan Arus Kas

Standar Akuntansi Keuangan (2002) menjelaskan bahwa:

“Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.”

Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut.

Suatu transaksi tertentu dapat meliputi arus kas yang diklasifikasi ke dalam lebih dari satu aktivitas. Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka bunga merupakan unsur yang dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan pokok pinjaman merupakan unsur yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan

Adapun langkah-langkah dalam menyusun laporan arus kas, Bambang Riyanto (1995) menjelaskan bahwa :

“Menyusun Laporan Perubahan Neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa. Mengelompokan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan perubahan-perubahan yang memperbesar kas dan golongan perubahan-perubahan yang memperkecil jumlah kas. Mengelompokan elemen- elemen dalam Laporan Rugi dan Laba atau Laporan Laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan golongan yang memperkecil jumlah kas. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.”

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah pertama dalam menyusun laporan arus kas adalah membandingkan dua periode neraca berturut-turut untuk mengetahui perubahan dari setiap perkiraan neraca. Mengidentifikasi perkiraan-perkiraan neraca yang memperbesar kas dan memperkecil operasi, investasi dan pendanaan. Setelah itu menyajikan informasi- informasi tersebut dalam laporan arus kas.

Laporan arus kas seringkali juga disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan dana.

Warren, et.al (1996) menyatakan bahwa:

Laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.”

Menurut Helfert (2003) :

Laporan arus kas adalah laporan yang memperlihatkan hasil-hasil operasi selama periode serta perubahan yang terjadi di dalam neraca.”

Laporan ini dibuat dengan melakukan perbandingan antara neraca di awal periode dengan neraca di akhir periode serta menggunakan pos-pos kunci di dalam laporan laba rugi.

Dalam penyajiannya, menurut Hackel dan Livnat (1996), Laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok yaitu:

a. Aktivitas operasional (Operating)
Adalah kelompok yang meliputi seluruh transaksi dan kegiatan lainnya yang tidak termasuk di dalam kegiatan investasi maupun pembiayaan perusahaan. Secara lebih jelas, arus kas yang berasal dari kegiatan operasional meliputi arus kas dari kegiatan produksi, distribusi barang dan penyediaan jasa. Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas hasil dari transaksi dan kegiatan lainnya yang ikut menentukan laba bersih.

b. Aktivitas Investasi (Investing)
Adalah kelompok yang meliputi pembelian dan penagihan piutang, pengembalian persediaan barang dagang, pembayaran pinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas dan harta kekayaan perusahaan (tanah), bangunan, dan peralatan serta aktiva-aktiva produktif lainnya, yaitu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan produksi barang dan jasa.

c. Aktivitas pendanaan atau pembiayaan (Financing)
Adalah kelompok yang meliputi perolehan sumber daya dari para pemilik dan pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan, peminjaman, serta pembayaran kembali hutang oleh pemiliknya atau sebaliknya penyelesaian kewajiban perusahaan kepada pemilik, dan perolehan serta pembayaran sumber daya lainnya yang berasal dari pembiayaan jangka panjang.

Dalam penyajiannya, suatu perusahaan dapat memilih salah satu dari dua konsep penyajian.
Menurut Munawir (1998) dijelaskan sebagai berikut:

  1. Jika perusahaan mengunakan clean surplus principle maka semua laba rugi insidentil akan tampak dalam laporan laba rugi dan laporan laba ditahan perusahaan hanya berisi net income yang telah ditransfer dari laporan laba rugi, dan terjadinya deklarasi atas pembayaran deviden dan penyisihan dari laba.

  2. Jika perusahaan menggunakan non clean surplus principle maka dalam laporan laba rugi hanya menentukan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan pada periode itu, sedangkan laba rugi yang timbul secara insidentil akan tampak pada laporan ditahan.

Laporan Arus Kas (Cash Flow) berguna untuk mengetahui posisi uang kas masuk (cash in flow) dan uang kas keluar (cash out flow) dalam periode akuntansi maka dibuatlah suatu Laporan Arus Kas (Cash Flow).

Manfaat Laporan Arus Kas adalah

  • Mengetahui posisi keluar dan masuk uang kas perusahaan dalam periode akuntansi sehingga menjadi alat indicator posisi arus kas di masa yang akan datang.
  • Menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
  • Bagi pengguna laporan tentu dapat mengetahui likuiditas kas pada periode tertentu.

Contoh Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (cashflow report) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satuperiode.

Menurut PSAK No.2 (2002) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu.

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu arus kas masuk (cash inflow), dan arus kas keluar (cash outflow).

  • Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas).
  • Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Menurut PSAK No.2 (2002) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Aktifitas operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan, menjual barang dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan operasional antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Aktifitas ini akan mengakibatkan terjadinya arus uang masuk untuk pendapatan dan arus uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang terjadi telah dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya pendapatan tersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui pendapatan.

Demikian halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan arus keluar untuk biaya tersebut.

Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aset jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aset tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.

Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan utang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.

Berikut ini contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

Tabel Laporan arus kas metode langsung PT ABC
image

Dari laporan tersebut terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluaran kas.

Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, tetapi menggunakan pendapatanbersih yang kemudian dikoreksi sehingga berubah menjadi alur kas bersih dari operasi.

Tabel Laporan arus kas metode tidak langsung PT ABC
image

Jika kita amati contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara metode langsung dengan metode tidak langsung terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi, sementara itu untuk aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan tidak mengalami perbedaan dalam penyajiannya.

Warren , Reeve dan Fess (2005) berpendapat bahwa The statement of cashflows reports a firm’s major cash inflows and outflows for a period.

Sedangkan Sumadji ,Pratama dan Rosita (2006) mengemukakan pengertian laporan arus kas adalah Suatu laporan keuangan yang menunjukkan sumber-sumber kas dan penggunaan kas yang masuk atau keluar dalam suatu bisnis.

Sementara itu Harahap (2004) berpendapat bahwa Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan: operasi, pembiayaan, dan investasi.

Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menggambarkan/menunjukkan kegiatan keluar masuknya arus kas perusahaan pada suatu periode waktu tertentu dengan klasifikasi transaksi kegiatan operasi, pembiayaan, dan investasi.

Tujuan Laporan Arus Kas

Menurut Harahap (2004:) tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Sedangkan tujuan laporan arus kas menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2007) the primary purpose of a statement of cash flows is to provide relevant information about the cash receipts and cash payments of an enterprise during a period.

Dari beberapa tujuan laporan arus kas, dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas pada dasarnya adalah memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dalam suatu periode tertentu.

Kegunaan Laporan Arus Kas

Berkaitan dengan tujuan laporan arus kas Darsono dan Ashari (2004) berpendapat bahwa dengan menilai dan mengidentifikasi :

  1. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh arus kas masuk bersih di masa mendatang dari kegiatan operasi untuk membayar hutang, bunga dan dividen.

  2. Kebutuhan dana dari pihak eksternal.

  3. Alasan perbedaan antara penghasilan bersih dengan arus kas bersih dari kegiatan operasi.

  4. Dampak dari investasi dan pendanaan transaksi kas maupun kas

  5. Informasi arus kas historis sebagai alat prediksi arus kas di masa mendatang.

Informasi arus kas mempunyai kegunaan yang lebih baik dalam menilai likuiditas perusahaan dibandingkan informasi yang ada pada neraca. Hal ini karena informasi akuntansi berbasis akrual banyak menggunakan alat-alat alokasi arbriter yang digunakan oleh akuntan.

Klasifikasi Laporan Arus Kas

Penerimaan kas dan pembayaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan. Kieso, Weygandt dan Warfield (2007) mengklasifikasikan laporan arus kas sebagai berikut:

  1. Operating activities involve the cash effects of transactions that enter into determination of net income.
  2. Investing activities include making and collecting loans and acquiring and disposing of investments (both debt and equity) and property, plant, and equipment.
  3. Financing activities involve liability and owners equity items. They include :
    • Obtaining resources from owners and providing them with a return on their investment and,

    • Borrowing money from creditors and repaying the amounts borrowed

Sedangkan Harahap (2004) mengklasifikasikan laporan arus kas sebagai berikut :

  1. Kegiatan Operasi Perusahaan

    Yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dna aktivitas pendanaan; seluruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang tidak dapat dianggap sebagai kegiatan investasi atau pembiayaan. Kegiatan ini biasanya mencakup: kegiatan produksi, pengiriman barang, pemberian servis. Arus kas dari operasi ini umumnya adalah pengaruh kas dari transaksi dan peristiwa lainnya yang ikut dalam menentukan laba.

  2. Kegiatan Pembiayaan/Pendanaan

    Yang termasuk kegiatan pembiayaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan, berupa kegiatan mendapatkan sumber-sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar utang kembali atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar utang tertentu.

  3. Kegiatan Investasi

    Yang termasuk dalam arus kas kegiatan investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas, antara lain menerima dan menagih pinjaman, utang, surat berharga atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya yang digunakan dalam proses produksi.

Metode Laporan Arus Kas

Untuk menyajikan Laporan arus kas ini menurut Harahap (2004) dapat digunakan dua metode yaitu :

  1. Metode Langsung ( Direct Method )

    Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap ( gross ), tanpa melihat laporan laba/rugi dan dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

  2. Metode Tidak Langsung ( Indirect Method )

    Dalam Indirect Method penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya dilaksanakan disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan uang lancar. Dalam metode ini net income disesuaikan ( Reconcile ) dengan menghilangkan non cash transaction :

    • Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasikan ( deffered ) dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan deferal income , arus kas masuk dan keluar yang “ accrued ” seperti piutang dan utang.

    • Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan investasi), laba rugi pembatalan utang (transaksi pembiayaan).