Apa yang dimaksud dengan Knowledge Gap Theory?

Komunikasi

Menurut Achmad S. Ruky, komunikasi merupakan proses pemindahan dan pertukaran pesan, dimana pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi dan/ atau mengubah informasi yang dimiliki serta tingkah laku orang yang menerima pesan tersebut. Pernahkah kalian merasakan “tidak nyambung” ketika berkomunikasi dengan seseorang?. Salah satu penyebabnya ialah kesenjangan ilmu ketika berkomunikasi atau dapat disebut dengan Knowledge Gap. Sekarang apakah yang dimaksud dengan Knowledge Gap Theory?

Knowledge Gap Theory (Teori Kesenjangan Pengetahuan) pertama kali diperkenalkan oleh Philip J Tichenor, George A. Donohue, dan Clarice. N Olien. Teori ini menyatakan bahwa penyebaran informasi pada media massa zaman sekarang ini akan membuat masyarakat pada segmen tingkat status sosial ekonomi yang tinggi cenderung memperoleh informasi yang lebih cepat ketimbang masyarakat pada segmen sosial ekonomi yang lebih rendah. Oleh karena itu, kedepannya kesenjangan informasi/pengetahuan ini cenderung semakin tinggi daripada menurun.

Intinya adalah seiring dengan semakin canggihnya teknologi sebagai media massa dan juga biaya yang semakin meningkat, tentunya media massa tersebut hanya dapat diakses oleh orang-orang yang memiliki sosial ekonomi tinggi saja, akibatnya kesenjangan atau gap antara masyarakat sosial ekonomi tinggi dan rendah juga akan semakin melebar dan juga masyarakat dengan sosial ekonomi tinggi akan mendapatkan keuntungan lebih karena mendapatkan informasi lebih cepat.

wp-1485419763151
Teori ini juga terlihat ketika masa pemilihan presiden, pada masa kampanye tentu saja akan keluar ide maupun gagasan baru dan terlihat bahwa masyarakat yang berada pada segmen sosial ekonomi yang tinggi lebih memahaminya ketimbang masyarakat dengan segmen rendah dan karenanya kesenjangan tersebut akan terus berkembang.

Cara untuk mengurangi kesenjangan ini pernah dikemukakan oleh George A. Donohue dan rekan-rekannya yang lain pada akhir tahun 1975. Salah satu caranya ialah dengan memperhatikan Homogenitas Masyarakat. Karena jika kumpulan masyarakat tersebut bersifat Homogen, kesenjangan cenderung lebih rendah daripada kumpulan masyarakat yang bersifat heterogen yang luas. Hal itu disebabkan karena jenis informasi yang mengalir di masyarakat tersebut akan cenderung lebih stabil dan masyarakat tersebut akan lebih “sepemikiran”.