Kleptomania berasal dari bahasa yunani, yaitu klepto berarti mencuri dan mania berarti kegilaan. Kleptomania juga diartikan sebagai kegairahan ransangan seksual yang berasosiasi dengan dorongan mencuri.
Menurut Sudarsono, menyatakan bahwa kleptomania merupakan dorongan hati untuk mencuri benda milik orang lain demi kepuasan hatinya, tentang mencuri itu dan bukan hasil yang dicuri.
Menurut James Drever, kleptomania yaitu gerak hati untuk mencuri, tidak jarang terlihat mencuri barang-barang yang tak diingini oleh individu.
Menurut W.F Maramis , ada sebuah dorongan atau impuls yang tidak biasa ditahan untuk melakukan sesuatu. Penderita mengetahui bahwa perbuatan dan pikirannya itu tidak masuk akal, tidak pada tempatnya atau tidak sesuai dengan keadaan tetapi dia tidak dapat menghilangkan dan dia juga tidak mengerti mengapa dia memiliki dorongan yang begitu kuat untuk berbuat dan berfikir demikian. Bila dia tidak menurutinya, maka dia akan timbul kecemasan yang hebat. Pikiran atau dorongan mendesak kealam sadar secara gigih dan terus menerus.
Kleptomania merupakan salah satu kelainan jiwa atau gangguan jiwa yang bersifat dari bagian perbuatan yang kompulsif, dimana perbuatan ini orang merasa terpaksa untuk melakukan sesuatu, dan perbuatannya berulang- ulang, baik yang positif maupun yang negative. Dorongan hati itu dilakukan demi kepuasan hatinya disertai dengan kecemasan dan emosi, jika penderita itu tidak melakukan perbuatan tersebut, maka terjadi emosi yang kuat dan cemas dan dia tidak akan merasa bersalah atau berdosa terhadap apa yang telah dilakukannya.
Dengan sifat yang karakteristik, kleptomania ketika melakukan perbuatan, dia dapat merasakan satu kesenangan dan kepuasan. Jika tidak dilakukan akan timbul rasa tidak senang, berdosa, rasa bersalah karna tidak puas dan dia juga bingung dan panik.
Demikian anak yang terkena penyakit kleptomania, dia memiliki suatu kecenderungan yang kuat untuk melakukan perbuatan mencuri demi kepuasan hatinya, akan tetapi anak tersebut tidak membutuhkan hasil ari barang curiannya. Kenyataannya, anak itu merasa gelisah dengan perbuatan mencuri akan tetapi dia tidak dapat menghindari dari perbuatan tersebut.
Ciri-ciri kleptomania
Ciri-ciri orang yang menderita kleptomania antara lain :
-
Biasanya mereka mempunyai perasaan ingin memiliki suatu barang dan tertarik pada barang tersebut tanpa diketahui oleh orang yang punya.
-
Orang kleptomania biasanya akan mengalami stress sebelum mengambil dan juga dia tidak mempunyai rasa bersalah.
-
Umumnya penderita mampu membeli barang yang dia curi
-
Penderita akan merasa tegang saat melihat barang yang dia inginkan dan sesaat sebelum mengambilnya.setelah berhasil ia akan merasa senang dan lega.
-
Penderita mengambil barang secara spontan dan tanpa strategi serta langkah yang rumit,naja seringkali ia meninggalkan jejak dan jejak tersebut justru mengarah ke pelaku tunggal yaitu ia sendiri
-
Penderita tidak merasa bersalah setelah mengambil barang tersebut,bahkan ia akan berani memakainya di depan si pemilik asli, tetapi ada pula yang menyembunyikan atau malah mengembalikannya.
Faktor-faktor Penyebab
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menjadi kleptomania, antara lain :
-
Faktor Lingkungan mempengaruhi sifat-sifat timbulnya sikap ingin mencuri karena secara alamiah dia ikut terbawa jika pengatahuan tentang akhlak norma-norma baiknya kurang.
-
Faktor agama dan pendidikan, penanaman akhlak yang baik harus lah ditanam sejak dini karena itu menentukan masa depan sang anak juga.
-
Faktor materi, penyakit ini juga didukung oleh adanya kesenjangan sosial.23
Hingga kini penyebab kleptomania tidak diketahui secara pasti. Tapi beberapa bukti penelitian menunjukkan bahwa kleptomania mungkin terkait dengan salah satu hormon otak yakni pada serotonin. Hormon serotonin ini membantu dalam mengatur suasana hati dan emosi. Ada juga beberapa bukti menyebutkan bahwa kleptomania mungkin berhubungan dengan gangguan kecanduan atau gangguan obsesif-kompulsif. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami kemungkinan penyebab kleptomania.
Meskipun penyebab kleptomania tidak diketahui pasti, namun para peneliti menemukan ada penyebab risiko yang meningkatkan perilaku kleptomania yaitu:
-
Stres yang berlebihan, seperti sedang mengalami kerugian besar
-
Mengalami cedera di kepala atau cedera otak
-
Memiliki saudara kandung yang kleptomania, gangguan mood, kecanduan atau gangguan obsesif-kompulsif.
Perbedaan antara pengidap kleptomania dengan mencuri biasa
Kleptomania itu beda dengan pencuri yang sering kita dengar di media massa, karena kleptomania itu kecenderungan yang tidak bisa di tahan untuk mencuri bukan karena kemiskinan atau ketidakmampuan membeli tetapi hal itu didasari karena kelemahan jiwa. Ada juga yang menyimpulkan bahwa kleptomania adalah ketidakmampuan orang untuk menahan dorongannya mengambil sesuatu. Jadi perilaku mengambil hak orang lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi selanjutnya disebut sebagai pencuri atau perampok, sedangkan perilaku mengambil untuk memenuhi kebutuhan psikis selanjutnya disebut kleptomania.
Kebanyakan barang yang diambil belum tentu yang sesuai dengan kebutuhan karena kadang timbulnya secara mendadak dan ada dorongan untuk mengambil barang secara tiba-tiba. Selain itu, benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya adalah barang-barang yang tidak berharga, seperti sendok, sisir, atau barang-barang lainnya. Penderita kleptomania biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya. Jadi kalau mencuri itu ada unsur kesengajaan dan perencanaan.
Perbedaan mendasar lain yang terlihat dari seorang kleptomania dengan pencuri paa biasanya yaitu terletak pada:
-
Penderita kleptomania mencuri barang yang kurang beharga, sedangkan pencuri mengambil barang beharga.
-
Penderita kleptomania akan menyimpan barang yg dicurinya terkadang mereka juga akan lupa terhadap barang barang tersebut. Kalau pencuri begitu dapat barang yang dicuri kalau tidak untuk dipakai sendiri, biasanya mereka akan menjualnya demi sejumlah uang.
-
Penderia kleptomania ketika akan mencuri barang, tidak berniat jahat sedangkan pencuri ketika mengambil barang pasti berniat jahat.
-
Penderita kleptomania tidak memperhatikan keadaan sekitar ketika akan mencuri barang. baik banyak maupun sepi kalau sudah kebelet pasti akan diambilnya kalau pencuri akan mengambil waktu yg tepat ketika akan mencuri.
-
Orang klepto tidak mau mengaku dirinya klepto, tetapi pencuri kadang kadang mengakui dirinya klepto
Referensi :
- Hartono Boy Sudarmadji, Psikologi Konseling.
- C.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Terjemahan Kartini Kartono, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005.
- Sudarsono, Kamus Konseling, Rineka Cipta, Jakarta, 1996.
- James Drever, Kamus Psikologi, Bina Aksara, Jakarta.
- Kartini Kartono dan Jenny Andari, Hygiene Mental Dan Kesehatan Mental Dalam Islam, Mandarmaju, Bandung.
- Kartini Kartono, Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, Mandar Maju, Bandung.