Sebagai seorang manusia, kita harus memiliki jiwa kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan sangat diperlukan untuk berbagai hal dalam hidup kita, misalnya, memimpin sebuah organisasi, sebuah keluarga, memimpin para karyawan kantor, atau bahkan memimpin diri kita sendiri.
Banyak sekali karakter yang dapat membangun seseorang berjiwa kepemimpinan yaitu, cerdas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, berani mengambil resiko, memiliki kepekaan dan respek yang tinggi, komunikatif, juga mampu memotivasi rekan-rekannya agar dapat mencapai suatu target. Namun, ada satu karakter yang sesungguhnya tidak kalah penting dengan beberapa karakter utama diatas, yaitu evaluatif.
Evaluatif merupakan sebuah karakter dimana pemimpin rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja dan aktivitas selama proses berlangsung. Banyak orang yang meremehkan pentingnya melakukan evaluasi setelah proses pencapaian target dilakukan, padahal evaluasi merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam meminimalisir kerugian, dan terjadinya hal-hal diluar prediksi.
Memang bukan suatu hal yang mudah untuk membiasakan diri melakukan evaluasi, karena bagi sebagian orang, hal yang sudah terjadi biarlah terjadi, sehingga seringkali kesalahan atau mungkin kekurangan dalam proses terabaikan, dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati”
Mungkin itulah kata yang tepat untuk menunjukan bahwa hasil dari evaluasi adalah hal yang sangat penting untuk mencegah kesalahan pada proses pencapaian target selanjutnya.
Evaluasi sangat penting untuk dilakukan secara berkala. Dalam evaluasi, kita dapat menganalisis prosesnya, perencanaannya, source-nya, tenaga kerjanya, dan lainnya, untuk mengukur seberapa efektif dan efisien ativitas pencapaian target yang sudah kita lakukan.
Evaluasi dapat dilakukan dalam kondisi apapun, baik ketika proses berjalan tidak lancar, atau ketika proses berhasil. Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan evaluasi menurut seorang Transformational Leadership Strategist TM, Hugh Ballou:
-
What’s Working?
Apa yang sudah kita lakukan dengan baik? Apa yang sudah kita capai? Temukan keahlian dan proses yang berharga yang dapat dipertahankan. Temukan sistem dan inti kompetensi yang berharga lalu kembangkan. -
What Needs Changing?
Bukan suatu aktivitas yang kritis maupun negatif seperti yang terjadi ketika kita mencari weaknesses dalam SWOT (strategi perencanaan dalam manajemen: strengths, weaknesses, opportunities, and threats).
Melainkan mengidentifikasi hal-hal yang dapat dijalankan lebih baik lagi dari sebelumnya atau hal-hal yang mungkin dapat kita hentikan. Ini akan membuat sebuah perbedaan yang besar, maka lakukan langkah ini secara perlahan. Mungkin Anda ingin melihat hal-hal yang berkaitan jika dikombinasikan atau mengatur skala prioritas. Ini akan menjadi sebuah dasar untuk action plan Anda.
-
New Things to Consider
Ketika sudah melewati langkah 1 & 2, akan muncul sistem baru, keahlian, atau proses untuk dipertimbangkan. Hati-hati dan yakinlah disini bahwa Anda tidak terlalu banyak menambahkannya pada proses yang sudah sangat tercukupi.
Dalam evaluasi tim, proses ini memungkinkan tim untuk menciptakan dan mengembangkan akuntabilitas peer-to-peer. Proses itu sendiri sangat berharga dan apa yang sedang terjadi saat ini menambahkan nilai yang begitu signifikan. Proses tersebut membangun kepercayaan dan menciptakan sinergi dalam suatu komunitas.
Itulah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengevaluasi proses yang kita jalani untuk mencapai suatu target. Evaluasi perlu dilakukan secara rutin dan berkala, dilakukan dalam setiap tahap pada setiap proses, dan dilakukan sedetil-detilnya. Evaluasi akan menghasilkan rancangan proses yang lebih efektif dan efisien untuk proses selanjutnya.
Referensi: