Apa yang dimaksud dengan kekuatan pasar atau market power?

Kekuatan Pasar atau Market Power merupakan kemampuan sebuah perusahaan dalam mengendalikan harga jual atau harga penawaran produknya kepada konsumen tanpa mendapatkan gangguan atau persaingan dari perusahaan lain.

Pepall (2004) mendefinisikan market power sebagai kemampuan perusahaan dalam mempengaruhi harga barang atau jasa di pasar. Sebuah perusahaan memiliki market power ketika perusahaan dapat menjual produk pada harga diatas marginal cost (Baye, 2000).

Raper dan Noelke (2004) dan Ghosh (2006) menyatakan bahwa market power perusahaan memiliki suatu relevansi yang kuat dengan ekonomi dan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan. Serrasqueiro (2008) menyatakan bahwa ukuran perusahaan, struktur aset perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan merupakan beberapa variabel yang dapat mempengaruhi market power perusahaan, sedangkan Pandey (2002) mendefinisikan market power sama dengan market structure, dimana dalam operasional perusahaan market power secara tidak langsung menunjukkan apakah perusahaan tersebut termasuk dalam kategori monopoli, oligopoli atau competitive power.

Besaran market power perusahaan dapat diukur menggunakan Lerner Index, Herfindahl-Hirschman Index, atau Tobin’s Q (Rathnasamy et al., 2000). Selain menggunakan tiga proksi tersebut, Serrasqueiro dalam penelitiannya menggunakan markup sebagai ukuran market power.

Structure-Conduct-Performance Theory

Teori ini mengacu kepada hubungan antara elemen-elemen struktur pasar dengan perilaku dan kinerja suatu industri. Dalam hal ini struktur pasar didefinisikan sebagai konsentrasi pangsa pasar, conduct didefinisikan sebagai perilaku perusahaan dalam industri, dan performance (kinerja) merupakan ukuran efisiensi sosial yang biasanya didefinisikan dengan rasio market power (Church, 2005).

Teori ini didasarkan pada beberapa hipotesis, yaitu :

  • Struktur pasar mempengaruhi perilaku perusahaan
    Semakin rendah konsentrasi pasar maka akan semakin tinggi tingkat persaingan di pasar.

  • Perilaku mempengaruhi kinerja
    Semakin tinggi tingkat persaingan atau kompetisi maka akan semakin rendah
    market power atau semakin rendah keuntungan perusahaan yang diperoleh.

  • Struktur mempengaruhi kinerja
    Semakin rendah konsentrasi pasar maka akan semakin rendah tingkat kolusi yang terjadi atau semakin tinggi tingkat persaingan/kompetisi maka akan semakin rendah market power-nya.

Pendekatan SCP (Structure-Conduct-Performance) mengukur market performance dengan menggunakan salah satu dari tiga variabel profitabilitas berikut:

  1. Economic Profits atau Rates of Return on Investment
    Economics profits merupakan selisih antara seluruh pendapatan dan opportunity cost dari semua input. Dalam jangka panjang, economic profits merupakan indikator dari market power. Rates of return on investment merupakan perbandingan antara earning atau income terhadap investasi. Jika economic profits bernilai positif, maka rate of return perusahaan akan lebih besar dari nilai competitive rate of return.

  2. Lerner Index atau Price-Cost Margin
    Lerner Index diukur dengan rumus LI =(P-MC)/P, dimana P adalah price (harga) dan MC adalah marginal cost. Nilai marginal cost tidak selalu tersedia di dalam data akuntansi perusahaan, oleh sebab itu digunakan price- cost margin sebagai gantinya. Price cost margin diukur dengan rumus sebagai berikut :

    PCM = (Sales Revenue — Payroll Cost — Cost of Materials) / Sales Revenue

  3. Tobin’s Q
    Tobin’s Q merupakan rasio antara market value perusahaan terhadap
    replacement cost dari aset perusahaan. Market value perusahaan merupakan jumlah dari nilai saham dan hutang perusahaan yang outstanding. Chung dan Pruit (1994) menggunakan rumus Tobin’s Q sebagai berikut :

    TQ = [MVE + PS + DEBT] / TA

    dimana
    MVE = market value of equity,
    PS = nilai likuidasi preferred stock perusahaan
    DEBT = short term assets dikurangi short term liabilities ditambah nilai buku long term debt
    TA = nilai buku dari total asset

Dalam teori SCP, konsentrasi penjual (seller concentration) menjadi salah satu ukuran yang juga digunakan dalam mengukur market power sebuah perusahaan. Seller concentration merupakan jumlah dan ukuran distribusi perusahaan. Terdapat dua ukuran yang biasa digunakan dalam teori SCP dalam seller concentration, yaitu:

  1. Herfindahl-Hirschman Index (HHI), yang diukur dengan rumus sebagai berikut :

    HHI = 1/N + No2

    dimana
    N = jumlah market share perusahaan dalam industri
    o = varians ukuran perusahaan

    Nilai HHI berada diantara 0 sampai 1, nilai HHI yang mendekati 1 menunjukkan bahwa industri tersebut semakin terkonsentrasi.

  2. Concentration Ratios
    Concentration ratio M perusahaan merupakan jumlah market share dari M perusahaan terbesar sehingga concentration ratio dapat dihitung dengan rumus:

    CRn = Σ Si

    Dimana Si merupakan urutan market share perusahaan, perusahaan 1 adalah yang terbesar, 2 adalah perusahaan kedua yang terbesar, dan seterusnya sehingga S1 ≥ S2 ≥ …Si ≥……SN