Klein menjelaskan kecurangan akademik sebagai perilaku tidak jujur yang meliputi, menyerahkan tugas yang bukan karya sendiri, berkolaborasi dengan pelajar lain pada saat ujian, meminta bantuan pada anggota keluarga untuk menyelesaikan tugas, mengutip tanpa mencantumkan sumber, mencontek, berbohong kepada institusi ketika tidak mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Beberapa peneliti mengidentifikasi kecurangan akademik sebagai perilaku curang pada saat ujian, sementara peneliti yang lain menggunakan pendekatan yang lebih luas juga mengkategorikan plagiat, manipulasi data, dan jenis perilaku kecurangan akademik lainnya ke dalam kecurangan akademik.
Jenis dan Perilaku Kecurangan Akademis
Jensen, Arnett & Feldman menyatakan bahwa jenis kecurangan akademis yang dilakukan pelajar adalah sebagai berikut:
- kecurangan dalam melaksanakan ujian,
- kecurangan dalam membuat tugas rumah, dan
- plagiat.
Sedangkan menurut Chizek mengemukakan bahwa kecurangan akademik dapat digolongkan ke dalam 3 kategori perilaku yaitu:
- memberikan, mengambil ataupun menerima informasi,
- menggunakan materi-materi yang tidak diperbolehkan, dan
- memanfaatkan kelemahan orang lain, prosedur, atau proses untuk mendapatkan keuntungan.
Senada menurut Jensen, Arnett & Feldman kecurangan akademis terdiri perilaku berikut:
- menyalin tugas rumah pelajar lain,
- menyalin jawaban pelajar lain ketika ujian,
- menyerahkan paper/makalah pelajar lain sebagai tugas sendiri,
- membiarkan pelajar lain menyalin tugas rumah sendiri,
- membiarkan pelajar lain menyalin jawaban sendiri ketika ujian,
- membiarkan pelajar lain menggunakan, mengakui dan menyerahkan paper/makalah sendiri sebagai paper/makalahnya.
Sementara menurut Jones perilaku kecurangan akademik adalah sebagai berikut:
- mengakui tugas orang lain sebagai tugas sendiri,
- menggunakan bagian dari tulisan orang lain tanpa menuliskan rujukan sumber dengan tepat,
- membeli paper secara online dari internet dan menyerahkannya sebagai paper sendiri,
- menggunakan bahan audio yang didapat dari internet tanpa menuliskan rujukan sumber dengan tepat,
- menyalin kutipan dalam tulisan orang lain tanpa menuliskan rujukan sumber dengan tepat,
- menyalin secara langsung tulisan orang lain, tanpa mengutip seolah-olah tulisan sendiri,
- menggunakan ide dari tulisan orang lain tanpa menulis rujukan sumber dengan tepat,
- menyimpulkan ide dari tulisan orang lain tanpa menuliskan rujukan sumber dengan tepat,
- menggunakan lebih dari 10 kata dari tulisan orang lain tanpa menuliskan rujukan sumber dengan tepat,
- menggunakan data dari internet, termasuk gambar, musik, video dan lain-lain tanpa mendokumentasikan sumbernya,
- menggunakan informasi yang dipahami sebagai pengetahuan umum tanpa menuliskan rujukan sumber dengan tepat,
- menyerahkan tugas yang telah digunakan pada kelas lain.
Menurut McCabe & Trevino indikator perilaku kecurangan akademis meliputi:
- menggunakan catatan kecil dalam ujian (ngrepek),
- mencontek,
- menggunakan metode yang tidak etis untuk dapat mengetahui dan mempelajari materi ujian sebelum ujian dimulai,
- menolong orang lain mencontek,
- mencontek dengan cara lain,
- menyalin tulisan orang lain dan mengakui sebagai milik sendiri,
- memalsukan daftar pustaka,
- mengakui hasil pekerjaan orang lain sebagai pekerjaan sendiri,
- menerima bantuan yang tidak diperbolehkan ketika mengerjakan tugas,
- bekerjasama dengan orang lain ketika mengerjakan tugas individual,
- mengutip tanpa menuliskan sumber.
Sedangkan Lim mengemukakan bahwa di Singapura siswa mempersepsikan kecurangan akademis yang dilakukan pada saat melakukan ujian seperti mencontek, ngepek (membuka catatan kecil) dianggap sebagai perilaku kecurangan akademik kategori berat. Sementara plagiat dan memanipulasi data tidak dipersepsikan sebagai kecurangan akademik kategori ringan.
Berikut daftar perilaku kecurangan akademik yang diidentifikasi di Singapura:
- membawa materi pembelajaran yang tidak diperbolehkan pada saat ujian,
- menggunakan cara-cara yang tidak etis untuk mendapatkan bocoran soal kuis dan ujian,
- berusaha untuk mendapatkan perlakuan khusus dengan cara memberikan atau menerima pertolongan,
- memanipulasi (berbohong) keterangan tentang kondisi kesehatan atau kondisi lain untuk mendapatkan perlakuan khusus dari pengajar atau penguji,
- tidak berkontribusi sesuai tugasnya pada tugas kelompok di saat semua anggota kelompok mendapatkan nilai yang sama,
- bekerjasama dengan siswa lain untuk menjawab soal kuis ataupun ujian,
- menyerahkan tugas yang dikerjakan bersama siswa lain sebagai tugas mandiri,
- Menyerahkan tugas yang didapatkan dari sumber lain (membeli secara online atau kepada siswa lain),
- menggunakan tulisan orang lain yang telah dipastikan tidak akan ditemukan di perpustakaan,
- memanipulasi atau berbohong tentang kondisi kesehatan untuk mendapatkan perpanjangan waktu menyelesaikan tugas,
- menyalin jawaban siswa lain pada saat ujian tanpa diketahui oleh siswa yang dicontek,
- menyalin tugas siswa lain dengan atau tanpa pengetahuan siswa tersebut,
- memberikan nilai yang lebih tinggi daripada yang seharusnya kepada diri sendiri atau orang lain ketika diminta untuk saling menilai tugas atau jawaban ujian,
- mengerjakan tugas untuk siswa lain,
- mengada-adakan data yang sebenarnya tidak ada,
- mengubah data sesuai kebutuhan,
- mengerjakan tugas mandiri dengan siswa lain,
- mencantumkan referensi yang sebenarnya tidak ada, tidak pernah dibaca atau tidak digunakan dalam tulisan,
- menyalin ide dari buku atau referensi lain tanpa menulis keterangan sumbernya,
- menyimpulkan tulisan orang lain tanpa menuliskan mencantumkan sumbernya, dan
- mengizinkan tugas sendiri disalin oleh siswa lain.
Aspek Kecurangan Akademik
McCabe menuturkan bahwa secara umum kecurangan akademik dapat dikategorikan ke dalam tiga aspek utama yaitu: 1) pada saat ujian, 2) pada saat menyusun tugas (paper, makalah ataupun tugas akhir), dan 3) pada saat aktifitas akademis lain.
Lebih lanjut menurut McCabe, kecurangan pada saat ujian terdiri dari 6 perilaku yaitu:
-
menyalin jawaban pelajar lain ketika ujian dengan atau tanpa diketahui oleh orang tersebut,
-
menggunakan catatan kecil (ngepek) yang tidak diperbolehkan pada saat ujian,
-
mempelajari materi yang akan diujikan dalam ujian dari seseorang yang sudah pernah mengikuti ujian sejenis pada periode sebelumnya,
-
membantu orang lain untuk melakukan tindakan curang pada saat ujian,
-
memalsukan keterangan untuk dapat memundurkan waktu pelaksanaan ujian sehingga memiliki tambahan waktu untuk mempersiapkan diri,
-
menyalahgunakan peralatan elektronik untuk melakukan kecurangan dalam melaksanakan ujian.
Kecurangan pada saat menyusun tugas terdiri dari:
-
bekerjasama dengan orang lain ketika mengerjakan tugas individual,
-
menyimpulkan ataupun mengutip tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber,
-
menyimpulkan ataupun mengutip tulisan dari internet tanpa mencantumkan sumber,
-
menerima bantuan dari orang lain yang tidak diperbolehkan dalam penyusunan tugas,
-
memalsukan ataupun mengadakan daftar pustaka yang sebenarnya tidak ada,
-
menyalin tugas yang disusun orang lain dan mengakuinya sebagai tugas sendiri,
-
menyalin tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber,
-
menyerahkan tugas yang disusunkan oleh orang lain,
-
memperoleh tugas dari pihak yang memperjualbelikan tulisan (paper dan jurnal).
Kecurangan pada aktifitas akademis lain meliputi perilaku:
-
memalsukan data laboratorium,
-
menyalin program yang dikembangkan orang lain pada tugas yang menuntut keahlian komputer, dan
-
memalsukan data penelitian.