Perasaan cemas pasti pernah dialami oleh setiap individu. Kecemasan timbul karena adanya persepsi mengenai ancaman dan bahaya di masa mendatang, contohnya individu merasa cemas karena baru memasuki lingkungan baru yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Kecemasan bersifat subyektif dengan ditandai oleh perasaan tegang, takut, khawatir, dan adanya perubahan fisiologis.
Menurut Nur Khasanah (2009), perubahan fisiologis dapat terlihat dari banyaknya keluar keringat, gugup saat berbicara, nafas terengah-engah, terlihat salah tingkah yang disertai dengan muka yang pucat.
Para ahli komunikasi memberikan istilah-istilah sendiri untuk kecemasan komunikasi interpersonal. McCroskey menyebut kecemasan komunikasi dengan istilah communication apprehension yaitu tingkat ketakutan atau kecemasan individu yang diasosiasikan dengan salah satu komunikasi, baik komunikasi yang nyata ataupun komunikasi yang diharapkan dengan individu lain maupun dengan orang banyak.
Istilah kecemasan komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh Philips adalah reticence yaitu konsep yang paling umum yang menunjuk pada sebuah sifat individu yang memiliki karakteristik memilih untuk diam daripada berpartisipasi dalam komunikasi.
Menurut Burgoon & Ruffner (1978) bahwa kecemasan komunikasi dikenal dengan unwillingness to communicate atau tidak adanya keinginan untuk berkomunikasi.
Beebe, Susan & Mark (2008) menyebut kecemasan komunikasi dengan shyness yang berarti kecenderungan perilaku tidak berbicara atau berinteraksi dengan orang lain.
Istilah lain tentang kecemasan komunikasi interpersonal dikenal dengan istilah social anxiety, yang dipaparkan oleh Anthony & Swinson. Social anxiety merupakan kondisi ketidaknyamanan yang dialami oleh individu ketika berada pada situasi sosial yang umumya disebabkan oleh rasa takut untuk melakukan sesuatu yang memalukan, membentuk kesan buruk atau penilaian yang bersifat kritis dari orang lain.
Pendapat mengenai kecemasan komunikasi interpersonal juga diungkapkan oleh Daly & McCroskey, bahwa kecemasan komunikasi interpersonal sebagai suatu ketakutan atau kecemasan dalam komunikasi baik yang sedang berlangsung maupun yang akan berlangsung.
Menurut Jalaludin Rakhmat (2007)kecmasan komuniksi merupakan kecemasan yang timbul di saat individu berkomunikasi akan menyebabkan seseorang menarik diri dari pergaulan serta menghindari suasana komunikasi.
Ketegangan yang muncul saat individu berkomunikasi disebabkan ada rasa cemas dan tidak yakin akan kemampuannya untuk menyampaikan sesuatu. Selain itu, ketegangan muncul disebabkan pengalaman dalam komunikasi tidak selalu mulus atau tidak semua ide yang disampaikan diterima oleh pasangan komunikasinya. Individu yang mengalami kecemasan komunikasi interpersonal menderita kecemasan ketika harus berkomunikasi dengan orang lain yang dapat berdampak pada ketidakmampuan untuk bersosialisasi di lingkungan sosialnya.
Apabila seluruh pendapat ahli diatas digabungkan, maka kecemasan komunikasi interpersonal adalah suatu kondisi yang tidak menyenangkan dan perasaan cemas untuk berinteraksi dengan orang lain dengan ditandai adanya ketegangan, ketidakmampuan untuk melakukan komunikasi interpersonal, kecemasan terhadap penilaian yang diberikan oleh orang lain kepada dirinya dan penarikan diri dari lingkungan sehingga menyebabkan individu tidak mampu untuk beradaptasi dan berkomunikasi interpersonal secara baik di lingkungannya.
Aspek-aspek Kecemasan Komunikasi
Burgoon & Ruffner (1978) mengungkapkan individu-individu yang memiliki kecemasan komunikasi interpersonal akan terlihat pada aspek-aspek sebagai berikut:
-
Unwillingness
Unwillingness merupakan suatu bentuk kecemasan komunikasi interpersonal yang ditandai dengan tidak adanya minat dan keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam komunikasi, dalam hal ini individu berusaha untuk menghindari berbicara di depan orang lain, serta adanya rasa enggan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
-
Unrewarding
Unrewarding berarti tidak adanya penghargaan dalam komunikasi atau adanya penguatan hukum dalam komunikasi. Individu yang mengalami kecemasan komunikasi interpersonal memiliki pandangan bahwa ketika berkomunikasi dirinya tidak mendapat penghargaan dari orang lain. Kecemasan komunikasi yang muncul dapat disebabkan adanya pengalaman komunikasi yang kurang baik di masa lalu. Individu yang memiliki pengalaman kurang baik dalam situasi komunikasi dapat mengalami hambatan ketika akan melakukan komunikasi karena adanya anggapan bahwa akan muncul penolakan dari orang lain.
-
Uncontrol
Uncontrol merupakan rendahnya kontrol ketika berada pada situasi komunikasi. Rendahnya kontrol ketika berada dalam situasi komunikasi ditandai dengan munculnya perasaan terancam akibat adanya reaksi dari orang lain, ketidakmampuan menghadapi situasi komunikasi dapat membuat individu merasa sulit saat berbicara, berbicara tidak jelas, munculnya rasa cemas ketika berada pada situasi komunikasi, serta ketidakmampuan untuk beradaptasi disebabkan adanya perbedaan antara dirinya dengan individu lain karena hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan.
Aspek-aspek kecemasan komunikasi interpersonal juga diungkapkan oleh DeVito, yang mengatakan bahwa individu yang mengalami kecemasan komunikasi interpersonal memiliki aspek-aspek sebagai berikut:
-
Menghindari situasi komunikasi
Individu yang mengalami kecemasan komunikasi cenderung menghindari situasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi ditandai dengan adanya rasa takut, cemas untuk berbicara serta kurang berpartisipasi dalam diskusi, dan aktivitas kelompok.
-
Kontrol diri yang kurang
Individu yang mengalami kecemasan dalam komunikasi memiliki kontrol diri yang kurang saat berkomunikasi. Merasa tertekan ketika berbicara, bahkan sulit untuk berbicara yang terarah, tidak runtut serta kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Apabila situasi mendadak berubah dan menimbulkan ketegangan, maka individu yang mengalami kecemasan berkomunikasi bisa kehilangan kata-kata yang disampaikan.
-
Terhambatnya kemampuan untuk mengekspresikan diri
Individu yang mengalami kecemasan dalam komunikasi yang bersifat interpersonal akan merasa kesulitan untuk mengungkapkan gagasan secara optimal karena adanya rasa cemas yang menghalanginya, sehingga individu kurang dapat mengembangkan pembicaraannya.
-
Interaksi yang terganggu
Individu yang mengalami kecemasan komunikasi interpersonal cenderung menutup diri dan menghindar dari pergaulan, sehingga tidak dapat bergaul dengan lingkungannya dan merasa canggung.