Apa yang dimaksud dengan Kecanduan Berpikir?

kecanduan berpikir

Kebanyakan dari kita mungkin tidak sadar bahwa kita sesungguhnya kecanduan berpikir, mohon jangan Anda sangkal atau terima dan telan mentah-mentah hal ini, renungkan … Anda akan menemukan demikian lah adanya. Kecanduan tidak hanya berlaku bagi merokok semisal atau miras atau obat-obatan terlarang, bahkan berpikirpun, kebanyakan dari kita tidak sadar telah kecanduan. Layaknya Anda bahkan untuk merokok tidak sadar, bahwa tiba-tiba tangan Anda mengambil rokok, menyulut nya dan demikian seterusnya, yang demikian berlaku juga bagi pemikiran, Anda tidak sadar bahwa pikiran Anda berpikir secara terus-menerus.

Sekedar untuk menyelesaikan teka-teki silang semisal, Anda tidak butuh pikiran Anda, bahkan untuk membuat desertasi bagi calon PhD pun, atau untuk membuat bom nuklir sekalipun, Anda tidak butuh pikiran Anda.

Pikiran merupakan hasil dari masa-lalu, yang adalah proses keterkondisian. Bagaimana mungkin bagi batin untuk bebas? Untuk bebas, batin tidak hanya harus melihat dan memahami ayunannya di antara masa-lalu dan masa-depan yang seperti pendulum itu, namun ia mesti awas akan interval di antara bentuk-bentuk pemikiran. Interval itu spontan, ia tidak dibawa serta melalui kausasi manapun, melalui pengharapan manapun, melalui pemaksaan manapun.

Jika Anda mengawasinya dengan sangat cermat, Anda akan melihat kalau walaupun respons, gerakan dari pikiran tampak sedemikian cepatnya, tetap masih ada celah-celah, ada interval di antara sebentuk pemikiran dengan yang lainnya. Di antara dua bentuk pemikiran ada suatu periode hening yang tidak berkaitan dengan proses berpikir itu sendiri. Apabila Anda mengobservasinya, Anda akan melihat bahwa periode hening itu, interval itu, tidak berasal dari waktu, dimana penemuan interval itu, pengalaman penuh akan interval itu, membebaskan Anda dari keterkondisian, atau tepatnya, ia bukannya membebaskan Anda melainkan adalah kebebasan dari keterkondisian itu sendiri. Pahamkah Anda akan ini semua, pemahaman menyeluruh terhadapnya akan mengantarkan Anda akan pengenalan terhadap siapa adanya Anda.

Jadi, pemahaman terhadap proses berpikir itu adalah meditasi. Kita tidak sekedar mendiskusikan struktur dan proses dari pikiran, tidak … itu terlalu mentah, kita sedang membicarakan bagaimana memahami diri sendiri. Proses berpikir, tidak hanya merupakan latar-belakang dari ingatan, dari pengalaman, dari pengetahuan, melainkan juga mencoba mencaritahu apakah batin bisa membebaskan dirinya dari latar-belakangnya itu. Ini butuh energi besar yang kontinyu. Hanya tatkala tidak memberi kontinyuitas kepada pikiran, tatkala ia heneng dalam sebentuk kehenengan yang tidak terinduksi, yang tanpa kausasi manapun, hanya sesudahnyalah bisa ada kebebasan dari latar-belakang itu, kebebasan dari proses berpikir.

writed by Made Budiadnyana

Love U All

1 Like