Menurut Salvatore (1997) integrasi ekonomi adalah kebijakan komersial atau perdagangan yang secara diskriminatif mengurangi atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan hanya di antara pihak tertentu saja, yakni di antara negara-negara yang memutuskan untuk bersatu membentuk integritas ekonomi tersebut.
Menurut Salvatore (1997) tujuan utama dalam pembentukan blok atau integrasi ekonomi regional adalah memadukan pasar untuk meningkatkan volume perdagangan dan kerjasama dalam bidang ekonomi yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di negara tersebut. Lebih dari itu, Pelksman dalam Suryananta (2012) menjelaskan bahwa integrasi ekonomi juga untuk meningkatkan kompetisi yang sifatnya berpotensi untuk kemakmuran bersama.
Manfaat Integrasi Ekonomi
Menurut Tambunan (2004) adapun manfaat integrasi ekonomi bagi negara anggota terdapat empat keuntungan ekonomi yang diperoleh negara-negara anggota dalam suatu blok perdagangan regional dengan menerapkan perdagangan bebas tanpa hambatan, yakni sebagai berikut:
-
Setiap negara anggota akan memproduksi komoditi unggulan berdasarkan faktor-faktor keunggulan yang dimiliki. Sebaliknya, sebuah negara akan mengimpor komoditi yang dibutuhkannya dari negara-negara lain yang dapat memproduksinya dengan biaya lebih murah.
-
Pasar internal yang besar memungkinkan setiap negara anggota melakukan produksi massa, sesuai keunggulan masing-masing, hingga mencapai titik optimal atau skala ekonomis, yang berarti penurunan biaya produksi.
-
Tidak hanya volume pasar regional meningkat, tetapi perdagangan bebas juga memperbanyak aneka ragam komoditi (diversifikasi produk) yang diperdagangkan antarnegara anggota, baik produk-produk konsumen maupun produsen.
-
Peningkatan volume perdagangan antar negara anggota, maka dengan sendirinya volume produksi dan kesempatan kerja di masing-masing negara meningkat.
Bentuk Integrasi Ekonomi
Munandar (2010) integrasi ekonomi dapat menunjukkan beberapa bentuk yang menunjukkan derajat intensitas integritas, yaitu :
- Free Trade Area (FTA)
Kawasan perdagangan bebas (free trade area) adalah bentuk integrasi ekonomi yang satu tingkat di atas pengaturan perdagangan preferensial.
- Custom Union (CU)
Persektuan pabean (custom union) mewajibkan seluruh negara anggota untuk menghilangkan hambatan perdagangan antar negara-negara anggota dan penyeragaman kebijakan perdagangan negara-negara anggota terhadap negaranegara di luar anggota.
- Common Market (CM)
Pasaran bersama (common market) berupa hambatan perdagangan dihapuskan dan arus-arus faktor produksi seperti tenaga kerja, modal bebas keluar masuk antar negara anggota.
- Economic Union (EU)
Uni ekonomi (economic union) merupakan integrasi ekonomi dengan mengharmoniskan kebijakan perdagangan dan penyeragaman kebijakan-kebijakan moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota.
- Total Economic Integration (TEI)
Kondisi ini terwujud apabila telah terjadi penyatuan kebijakan makroekonomi maupun sosial dan memfungsikan suatu badan yang bersifat supranasional dengan kewenangan yang luas dan sangat mengikat.
Indikator Pengaruh Kerjasama Integrasi Ekonomi
Salah satu indikator untuk dapat mengukur pengaruh kerjasama integrasi ekonomi adalah dengan melihat terjadinya trade creation dan trade diversion. Titik pusat konsep Teori Area Perdagangan Bebas yang diperkenalkan oleh ekonom Jacob Vinner (1892-1970) mengembangkan model kreasi perdagangan (trade creation) dan pengalihan perdagangan (trade diversion).
Vinner (1950) mengungkapkan adanya manfaat trade creation atau trade diversion dalam integrasi ekonomi dalam pembentukan custom union di suatu kawasan perdagangan (Mukhlis, 2009). Adanya trade creation dan trade diversion menunjukkan manfaat integrasi ekonomi bagi setiap negara di suatu kawasan perdagangan bebas akan berbeda-beda.
Menurut Asante (1997) dalam Mukhlis (2009) aspek pasar, faktor produksi, dan aspek kebijakan ekonomi merupakan tiga hal penting dalam menentukan derajat integrasi ekonomi.
Jenis analisis ini menimbulkan tiga kemungkinan. Pertama, tak satupun dari kedua negara membentuk serikat menghasilkan trade creation. Kedua, salah satu negara anggota memproduksi barang atau komoditi secara tidak efisien yang membuat harga barang tersebut bukan menjadi harga terendah dari suplai sumber yang tersedia. Ketiga, kedua negara yang membentuk integrasi menghasilkan barang, salah satu negara yang kemudian akan terjamin dalam kegiatan industri yang lebih efisien kemudian akan tercipta trade creation.