Apa yang dimaksud dengan instagam funnel?

image
Apa yang dimaksud dengan instagam funnel ?

funnel sendiri berkaitan dengan sesuatu yang berulang-ulang dilakukan. Sebelum membahas sales funnel, kita akan membedakan dulu antara marketing dan sales. Sales adalah bagian dari marketing. Perbedaannya ada di output atau hasil akhir. Marketing berkaitan dengan market share, yaitu bagaimana jumlah share yang bisa kita raih dibandingkan kompetitor. Untuk sales, tentu outputnya adalah revenue atau uang.

Sales funnel merupakan rangkaian strategi untuk membawa pengunjung benar-benar melakukan pembelian. Contoh di KIRIM.EMAIL, traffic yang tidak berhasil dikonversi melalui Facebook Ads, akan coba di-remarketing atau diusahakan bisa dikonversi melalui Google Ads. Traffic sendiri bisa diperoleh melalui Organic dan Paid.

Sales Funnel adalah proses yang panjang. Kuncinya ada Standard Operating Procedure (SOP) atau standar prosedur. Karena memang pada dasarnya sales adalah hal yang sangat prosedural. Ini harus dilakukan langkah demi langkah. Seperti resep masakan. Ia punya langkah yang harus dilakukan dahulu sebelum langkah selanjutnya dengan takaran atau ukuran yang jelas di setiap bagian.

Saking proseduralnya sales dan berulang-ulangnya langkah yang harus dilakukan, di KIRIM.EMAIL sendiri, prosesnya bahkan bisa di otomatisasi. Tahap setelah mendatangkan traffic melalui Facebook atau Google, pengunjung tersebut akan disaring, mana yang tertarik menggunakan KIRIM.EMAIL dan tidak. Disinilah kita mendapat leads atau prospek.

Akuisisi leads

Untuk akuisisi leads, bisa dengan Facebook Lead Ads atau Instagram Lead Ads. Ada juga dengan landing page. Secara biaya, lebih murah menggunakan Facebook dan Instagram Lead Ads daripada landing page. Namun untuk konversi, hampir sama antara Lead Ads dan landing Page.

Tapi ini kembali dengan segmen target pasarnya juga. Ada yang lebih mudah konversi dengan Lead Ads dan ada yang dengan landing page. Untuk yang masih belum memiliki gambaran target pasar apa yang Anda cari, silahkan mengikuti target pasar dari kompetitor bisnis Anda. Ini cara paling mudah.

Setelah mendapatkan Leads, maka langkah selanjutnya adalah memfollow-up leads dengan serangkaian email. Karena ini sales sangat prosedural, bahkan format naskah email nya pun bisa dibilang itu-itu saja karena sudah dites dan berhasil. Nah, masalah yang kerap muncul dari orang-orang yang gagal menghasilkan sales di iklan Facebooknya, umumnya karena funnel-nya kurang tepat.

Padahal bisnis online itu hampir mustahil tidak ada pengunjung. Jadi memang masalahnya bukan di traffic, tapi apa yang harus dilakukan setelah traffic itu datang, agar dapat menjadi sales. Di sinilah pentingnya ilmu sales funnel.

Gambaran Sales Funnel

Dimana di dalam blog ada banner yang akan mengundang klik dari pengunjung yang akan mengantarkan pengunjung tersebut ke landing page lain berisi lead magnet. Lead magnet adalah sesuatu yang menarik pengunjung untuk memberikan alamat emailnya untuk ditukar sesuatu. Setelah alamat email didapatkan, maka dilakukan langkah melalui broadcast email atau autoresponder untuk di retargeting secara berkala, hingga akhirnya si pengunjung tersebut melakukan pembelian.

Artikel blog yang digunakan biasa dikenal dengan sebutan Content Upgrade , dimana si pembaca bisa me-upgrade atau menambah manfaat dari informasi di artikel blog tersebut dengan e-book atau video yang lebih lengkap dengan menukarnya dengan email pribadi. Setelah ia memasukan email, ia pun akan mendapat serangkaian email sebagai follow-up yang akan menarik orang tersebut untuk mendaftar langganan KIRIM.EMAIL dan membayar.

Untuk orang yang mendaftar tapi belum membayar, sebut saja Jono. Jono ini akan masuk Custom Audience kembali untuk di-follow-up dan diingatkan untuk melakukan pembayaran. Bisa lewat Facebook dan juga email broadcast selama maksimal 3 hari. Jika masih belum berhasil juga, maka akan ditugaskan tim sales, dalam hal ini Mas Randi, untuk mengingatkan melalui WhatsApp atau melalui telepon.

Setelah terjadinya pembelian pun, proses broadcast email masih belum berhenti. Biasanya si pembeli akan menerima email-email penawaran. Penawaran ini biasanya terkait produk lain yang berbeda.

Penawaran pun tidak hanya melulu tentang promosi. Edukasi dan menambah pengetahuan pembeli dengan berbagai update informasi pun kerap dilakukan. Di sini bahkan setiap penawaran memiliki landing page masing-masing. Landing page di sini tugasnya mirip dengan seorang salesman.

Ringkasan

Episode 32 - Sales Funnel, Apa Itu Dan Bagaimana Membuatnya?