Apa Yang Dimaksud Dengan Ilahi?

Ilahi memiliki arti ‘Tuhanku’ atau ‘Sesembahanku’. Kata Ilah atau Ma’bud artinya adalah Sesembahan atau Sesuatu yang disembah dan diibadahi. Sering juga diterjemahkan sebagai Tuhan, meskipun hal ini kurang tepat.

Istilah Tuhan mencakup juga istilah Ilah, namun istilah Ilah lebih khusus daripada istilah Tuhan.

Selain mengandung arti ‘Yang disembah’, istilah Tuhan (Rabb) juga mengandung arti ‘penciptaan’, ‘kepemilikan’ dan ‘kepengurusan’ terhadap ciptaannya, sedangkan Sesembahan berarti ‘Sesuatu yang disembah meskipun tidak mencipta, menguasai ataupun mengurus penyembahnya’. Ilah bisa berupa manusia, barang, kesenangan atau hal-hal yang mendatangkan kesenangan maupun ketenangan, dll.

Dalam agama Abrahamik sesembahan-sesembahan selain kepada Sang Pencipta disebut sebagai tuhan palsu atau tuhan yang lain, istilah yang lebih tepatnya ialah Sesembahan palsu atau Sesembahan yang lain.

Apa yang dimaksud dengan Ilah ?

1 Like

Kalimat Laa ilaaha illaLlah tidak mungkin difahami kecuali dengan memahami terlebih dahulu ma’na ilah yang berasal dari ‘aliha’ yang memiliki berbagai macam pengertian. Dengan memahaminya kita mesti mengetahui motif-motif manusia meng-ilah-kan sesuatu.

Aliha (yang menenteramkan)

Terdapat empat makna utama dari aliha yaitu sakana ilahi, istijaaro bihi, asy syauqu ilaihi dan wull’a bihi.

  • Mereka tenteram kepadanya (sakana ilaihi) yaitu ketika ilah tersebut diingat-ingat olehnya, ia merasa senang dan manakala mendengar namanya disebut atau dipuji orang ia merasa tenteram. Bani Israel menghendaki adanya ilah yang dapat menenteramkan hati mereka, dan mereka akhirnya tidak memperoleh ketenteraman yang abadi.

  • Merasa dilindungi olehnya (istijaaro bihi), karena ilah tersebut dianggap memiliki kekuatan ghaib yang mampu menolong dirinya dari kesulitan hidup.

  • Merasa selalu rindu kepadanya (isytaaqo ilaihi), ada keinginan selalu bertemu dengannya, baik selamanya atau tidak. Ada kegembiraan apabila bertemu dengannya.

  • Merasa cinta dan cenderung kepadanya (wulli’a bihi). Rasa rindu yang menguasai diri menjadikannya mencintai ilah tersebut, walau bagaimanapun keadaannya. Ia selalu beranggapan bahwa pujaannya memiliki kelayakan untuk dicintai sepenuh hati.

Dalil

  • Surat Yunus :7-8, manusia yang mengilahkan kehidupan dunia merasa tenteram dengan hidup dunia.

    Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,
    mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. Surat Yunus: 7-8

  • Surat Al-A’raf Ayat 138-140, bani Israel yang bodoh menghendaki adanya ilah yang dapat menenteramkan hati mereka.

    Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: “Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)”. Musa menjawab: “Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)”.
    Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan.
    Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat. Surat Al-A’raf Ayat 138-140

  • Surat Al-Jinn Ayat 6, manusia memper-ilah jin dengan meminta perlindungan kepadanya.

    Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. Surat Al-Jinn Ayat 6

  • Surat Ya Sin Ayat 74-75, orang-orang musyrik mengambil pertolongan dari selain Allah padahal semuanya tidak dapat menolong kita,

    Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.
    Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka. Surat Ya Sin Ayat 74-75

    Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri. Surat Al-A’raf Ayat 197

  • Surat Al-Baqarah Ayat 93 dan Surat Taha : 91, bani Israel larut dalam kerinduan yang berlebihan terhadap ijla (anak lembu) yang dijadikannya ilah.

    Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab: “Kami mendengar tetapi tidak mentaati”. Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat perbuatan yang telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat). Surat Al-Baqarah Ayat 93

    Mereka menjawab: “Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami”. Surat Taha : 91

  • Surat Asy-Syu’ara’ Ayat 71, para penyembah berhala sangat tekun melakukan pengabdian sebagai penghormatan dan pemuliaan terhadap berhala-berhala itu…

    Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
    Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Apakah yang kamu sembah?”
    Mereka menjawab: “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya”.
    Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?,
    atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat?"
    Mereka menjawab: “(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian”.
    Ibrahim berkata: "Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah,
    kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?,
    karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan Semesta Alam,
    (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,
    dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
    dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
    dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
    dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat". Surat Asy-Syu’ara’ Ayat 69-82

  • Hadits, diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Darda dari Nabi SAW, beliau bersabda,

    “Kecintaan kepada sesuatu akan membuatmu buta dan tuli.” (HR. Abu Daud)

‘Abadahu (yang disembah)

Aliha bermakna abaduhu (mengabdi/menyembahnya), karena empat perasaan itu demikian mendalam dalam hatinya, maka dia rela dengan penuh kesadaran untuk menghambakan diri kepada ilah (sembahan) tersebut. Dalam hal ini ada tiga sikap yang mereka berikan terhadap ilahnya yaitu kamalul mahabah, kamalut tadzalul, dan kamalut khudu’.

  • Dia amat sangat mencintainya (kamaalul mahabbah), sehingga semua akibat cinta siap dilaksanakannya. Maka diapun siap berkorban memberi loyalitas, taat dan patuh dan sebagainya.

  • Dia amat sangat merendahkan diri di hadapan ilah-nya (kamaalut tadzallul). Sehingga menganggap dirinya sendiri tidak berharga, selalu bersikap rendah serendah-rendahnya untuk pujaannya itu. Reaksi orang musyrik yang marah tatkala berhala-berhala mereka dipermalukan oleh Nabi Ibrahim as. Mereka kemudian menghukum Nabi Ibrahim untuk membela berhala-berhala mereka.

  • Dia amat sangat tunduk, patuh (kamalul khudu’). Sehingga akan selalu mendengar dan taat tanpa reserve, serta melaksanakan perintah-perintah yang menurutnya bersumber dari sang ilah.

Dalil

  • Surat Az-Zumar Ayat 45, orang kafir yang menjadikan sesuatu selain Allah sebagai ilah-nya demikian senangnya apabila mendengar nama kecintaannya serta tidak suka apabila nama Allah disebut.

    Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. Surat Az-Zumar Ayat 45

  • Sabda Rasulullah SAW,

    Celakalah hamba dinar (uang emas), celakalah hamba dirham (uang perak), celakalah hamba pakaian (mode). Kalau diberi maka ia rela, sedangkan apabila tidak diberi maka ia akan kesal. Ini disebabkan kecintaan yang amat sangat terhadap barang-barang tersebut.

  • Surat Ya Sin Ayat 60, orang-orang kafir pada hakikatnya mengabdi kepada syaithan yang memperdaya mereka.

    Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu" Surat Ya Sin Ayat 60

  • Surat Al-An’am Ayat 137, orang-orang kafir demikian patuhnya sehingga bersedia membunuh anak-anaknya untuk mengikuti perintah ilah-ilah sembahannya.

    Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agama-Nya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggallah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Surat Al-An’am Ayat 137

Al-Ilaah (tuhan)

Al-ilah dengan makrifat yaitu sembahan yang sejati hanyalah Allah saja, sedangkan selain Allah adalah bathil. Maka pengertian-pengertian ma’na ilah di atas hanyalah hak Allah saja, tidak boleh diberikan kepada selainNya. Dalam menjadikan Allah sebagai Al-Ilah terkandung empat pengertian yaitu al-Marghub, al-Mahbub, al-Matbu’, dan al-Marhub.

  • Al-Marghuub yaitu dzat yang senantiasa diharapkan. Karena Allah selalu memberikan kasih sayangNya dan di tangan-Nyalah segala kebaikan.

  • Al-Marhuub, sesuatu yang sangat ditakuti. Hanya Allah saja yang berhak ditakuti secara syar’i. Takut terhadap kemarahanNya, takut terhadap siksaNya, dan takut terhadap hal-hal yang akan membawa kemarahanNya. Rasa takut ini bukan membuat ia lari, tetapi membuatnya selalu mendekatkan diri kepada Allah.

  • Al-Matbuu’ yang selalu diikuti atau ditaati. Semua perintahNya siap dilaksanakan dengan segala kemampuan, sedangkan semua laranganNya akan selalu dijauhi. Selalu mengikuti hidayah atau bimbinganNya dengan tanpa pertimbangan. Allah saja yang sesuai diikuti secara mutlak, dicari dan dikejar keridhoan-Nya.

  • Al-Mahbub, dzat yang amat sangat dicintai karena Dia yang berhak dipuja dan dipuji. Dia telah memberikan perlindungan, rahmat, dan kasih sayang yang berlimpah kepada hamba-hambaNya.

Dalil

  • Surat Al-Baqarah Ayat 163, Allah adalah ilah yang esa tiada ilah selain Dia, dengan rahmat dan kasih sayangNya yang teramat luas.

    Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Surat Al-Baqarah Ayat 163

  • Surat Al-Baqarah Ayat 186, Surat Al-Mu’min Ayat 60, Surat Al-Insyirah Ayat 7-8. Hanya Allah yang selalu diharap karena Ia maha memberi atau mengabulkan do’a hambaNya.

    Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Surat Al-Baqarah :186

    Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. Surat Al-Mu’min Ayat 60

    Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
    dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. Surat Al-Insyirah Ayat 7-8

  • Surat Al-Anbiya Ayat 90-92, orang-orang mukmin menghambakan diri kepada Allah dengan harap dan cemas.

    Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.
    Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.
    Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. Surat Al-Anbiya Ayat 90-92

  • Surat Al-Baqarah Ayat 165, Allah adalah kecintaan orang yang mukmin dengan kecintaan yang amat sangat.

    Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). Surat Al-Baqarah Ayat 165

  • Surat Al-Anfal Ayat 2, Ketika disebut nama Allah bergetar hatinya.

    Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. Surat Al-Anfal Ayat 2

  • Surat At-Taubah Ayat 24, Allah berada di atas segala kecintaan.

    Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Surat At-Taubah Ayat 24

  • Surat Az-Zariyat Ayat 50-51, perintah Allah untuk bersegera menuju Allah karena hanya Allah saja yang harus diikuti.

    Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
    Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain disamping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. Surat Az-Zariyat Ayat 50-51

  • Surat As-Saffat Ayat 99, menuju Allah untuk memperoleh bimbingan dan hidayahNya untuk diikuti.

    Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Surat As-Saffat Ayat 99

  • Surat Al-Baqarah Ayat 40, Surat At-Taubah Ayat 13, Surat Al-Ahzab Ayat 39, hanya Allah saja yang sesuai untuk ditakuti dengan mendekatkan diri kepadaNya.

    Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk). Surat Al-Baqarah Ayat 40

    Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman. Surat At-Taubah Ayat 13

    (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. Surat Al-Ahzab Ayat 39

Al-Ma’buud (yang diabdi)

Al-Ma’bud merupakan sesuatu yang disembah secara mutlak. Kerana Allah adalah satu-satunya Al-Ilah, tiada sekutu bagiNya, maka Dia adalah satu-satunya yang disembah dan diabdi oleh seluruh kekuatan yang ada pada manusia. Pengakuan Allah sebagai Al-Ma’bud dibuktikan dengan penerimaan Allah sebagai pemilik segala loyalti, pemilik ketaatan, dan pemilik hukum.

  • Shaahibul walaayah, pemilik kepada segala loyalitas, perwalian atau pemegang otoritas atas seluruh makhluk termasuk dirinya. Dengan demikian loyalitas mukminin hanya diberikan kepada Allah dengan kesadaran bahwa loyalitas yang diberikan kepada selainNya adalah kemusyrikan.

  • Shaahibuth thoo’ati, pemilik tunggal hak untuk ditaati. Mukmin meyakini bahwa ketaatan pada hakikatnya untuk Allah saja. Seorang mukmin menyadari sepenuhnya bahwa mentaati mereka yang mendurhakai Allah adalah kedurhakaan terhadap Allah.

  • Shaahibul haakimiyyah, pemilik tunggal kekuasaan di alam semesta. Dialah yang menciptakan dan berhak menentukan aturan bagi seluruh ciptaanNya. Maka hanya hukum dan undang-undangNya saja yang adil. Orang mukmin menerima Allah sebagai pemerintah dan kerajaan tunggal di alam semesta dan menolak kerajaan manusia.

Dalil

  • Surat Al-Kafirun Ayat 1-6, pernyataan mukmin bahwa pengabdiannya hanya untuk Allah saja dan sekali-kali tidak akan mengabdi kepada selainNya.

    Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
    Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
    Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
    Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
    dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
    Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". Surat Al-Kafirun Ayat 1-6

  • Surat An-Nahl Ayat 36, Rasul diutus dengan risalah pengabdian pada Allah saja dan menjauhi segala yang diabdi selain Allah.

    Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). Surat An-Nahl Ayat 36

  • Surat Al-Baqarah Ayat 21, perintah Allah untuk mengabdi kepadaNya saja dengan tidak mengambil selain Allah sebagai tandingan-tandingan.

    Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Surat Al-Baqarah Ayat 21

  • Surat Al-A’raf Ayat 196, pernyataan mukmin bahwa wali (pemimpin) nya hanya Allah saja.

    Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh. Surat Al-A’raf Ayat 196

  • Surat Al-Baqarah Ayat 257, berwalikan kepada Allah melepaskan manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.

    Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Surat Al-Baqarah Ayat 257

  • Surat Al-A’raf Ayat 54, hak menciptakan dan hak memerintah hanyalah milik Allah. mukmin hanya mengakui kerajaan Allah. hadits, mukmin hanya akan taat pada sesuatu yang diizinkan Allah, Rasul dan ulil amri. Mukmin tidaklah akan mentaati perintah maksiyat kepada Allah.

    Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. Surat Al-A’raf Ayat 54

Sumber : www.tarbiyah-online.com