Apa yang dimaksud dengan Ikhtiar?

Ikhtiar

Islam adalah agama yang mengajarkan dan menganjurkan umatnya untuk selalu progresif dalam segala hal yang baik, tanpa terkecuali dalam masalah ekonomi. Tentunya jika kita mengalami segala kesulitan pasti kita harus berikhtiar. Apa pengertian ikhtiar sendiri?

2 Likes

Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses.

Berikut ini adalah dalil tentang ikhtiar dalam alquran

… Sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri … ( QS. Ar-Ra’du : 11 )

Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. ( QS. Al-Jumu’ah 10 )

Sungguh jika sekiranya salah seorang di antara kamu membawa talinya ( untuk mencari kayu bakar ) kemudian ia kembali dengan membawa seikat kayu di punggungnya lalu ia menjualnya sehingga allah mencukupi kebutuhanya ( dengan hasil itu ) adalah lebih baik daripada ia meminta-minta kepada manusia baik mereka memberi atau mereka menolak. ( HR.Bukhari )

Ikhtiar berasal dari bahasa Arab (إﺧْﺘِﯿَﺎرٌ) yang berarti mencari hasil yang lebih baik. Adapun secara istilah pengertian ikhtiar, yaitu usaha yang dilakukan dengan segala daya upaya dan kemampuan untuk mencapai hasil terbaik.

Ikhtiar adalah kebebasan untuk menentukan pilihan atau sikap terhadap sesuatu, dan ini tidak akan ditanya atau diminta pertanggung jawaban mengenai sesuatu yang tidak berkuasa menghindarinya dan tidak bisa memilih. Muhammad al-Ghazali

Ikhtiar adalah kegiatan merdeka, dan merupakan usaha yang ditentukan sendiri secara integral dan bebas serta keinginan sendiri dan kecintaan kepada kebaikan. Nurcholish Madjid

Setiap manusia memiliki keinginan dan cita-cita untuk mendapat kesuksesan, tak ada seorang pun yang menginginkan kegagalan. Hal ini karena Allah menganugerahkan kehendak kepada manusia. Jika kehendak tersebut mampu dikelola dengan baik, manusia akan menemukan kesuksesannya. Kehendak dan keinginan tidak akan pernah tercapai tanpa ada usaha untuk meraihnya.

Allah Swt telah memberikan kepada manusia potensi berikhtiar atau berusaha dalam meraih keinginannya Allah Swt berfirman:

Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja Surat As-Saffat Ayat 61

Tetapi hal yang mesti diingat, tidak boleh kegigihan ikhtiar memperlemah keyakinan kepada Allah Swt.dan tidak boleh keyakinan melemahkan ikhtiar. Hasil ikhtiar harus senantiasa dikembalikan kepada kehendak Allah Swt, karena Dialah yang Maha Kuasa. Allah Swt berfirman:

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok”, kecuali (dengan menyebut): “Insya-Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”. Q.S. al Kahfi : 23-24

Kita adalah makhluk sempurna, kita diberikan kemampuan memilih dan berusaha tentunya berusaha menjadi lebih baik. Allah Swt berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Q.S. Ar-Ra’d : 11

Makna ayat ini, kita mesti berusaha untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik. Salah satu bentuk ikhtiar dalam mewujudkan cita-cita diantaranya dengan lima upaya, yaitu: Fokus ke masa depan dan cita-cita kita. Pikirkan apa yang benar-benar kita inginkan, susun rencana, gali potensi dan kelebihan kita, temukan strategi, cara dan segala kemungkinan untuk mewujudkannya, yakin dan percaya 100% bahwa kita bisa. Keyakinan adalah modal utama untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan. Segala sesuatu yang tidak mungkin dalam hidup ini hanya seringkali belum pernah dicoba, Lakukan saja sesuai dengan keinginan kita. Ikuti kata hati, tulikan telingga dari orang-orang negatif dan pesimis di sekeliling kita, selesaikan apa yang telah kita mulai. Berani dan miliki mental Sang Juara.

Ingat : The winner never quit, and quitter never win! Jangan pernah memalingkan mata kita sedetikpun dari garis finish, mulailah sekarang, saat ini juga. Lakukan segera apa yang kita rencanakan, apa saja. Ingat : Action is Power! Sebenarnya orang sukses bukanlah orang yang hebat tetapi mereka adalah orang yang selalu take action dan memulai lebih awal sehingga sering kali satu langkah lebih maju dari kita.

Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Akan tetapi, usaha kita gagal, hendaknya kita tidak berputus asa. Kita sebaiknya mencoba lagi dengan lebih keras dan tidak berputus asa. Kegagalan dalam suatu usaha, antara lain disebabkan keterbatasan dan kekurangan yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri. Apabila gagal dalam suatu usaha, setiap muslim dianjurkan untuk bersabar karena orang yang sabar tidak akan gelisah dan berkeluh kesah atau berputus asa.

Agar ikhtiar atau usaha kita dapat berhasil dan sukses, hendaknya melandasi usaha tersebut dengan niat ikhlas untuk mendapat ridha Allah, berdoa dengan senantiasa mengikuti perintah Allah yang diiringi dengan perbuatan baik, bidang usaha yang akan dilakukann harus dikuasai dengan mengadakan penelitian atau riset, selalu berhati-hati mencari teman (mitra) yang mendukung usaha tersebut, serta memunculkan perbaikan-perbaikan dalam manajemen yang professional.

Ikhtiar secara etimologis berasal dari kata kerja dalam bahasa Arab yang berarti memilih. Ikhtiar diartikan memilih mana yang lebih baik diantara yang ada, atau mencari hasil yang lebih baik.

Al-Allamah Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyebutkan bahwa ikhtiar memiliki arti pilihan, yaitu pilihan dari yang terbaik. Murtadha Muthahari juga berpandangan sama, bahwa ikhtiar diartikan memilih, yakni memilih perilaku atau perbuatan yang dikehendaki.

Ikhtiar adalah wujud pengejawantah dari takdir Tuhan yang berkaitan dengan akal fikiran, kemauan, kemampuan, dan kebebasan manusia dalam berbuat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ikhtiar diartikan pilihan (pertimbangan, kehendak, pendapat, dan lainya) bebas. Ikhtiar dimaknai sebagai usaha atau suatu yang dikerjakan seseorang.

Secara terminologis ikhtiar adalah upaya yang dilakukan agar segala sesuatu yang berkenaan dengan hajat hidup bisa tercapai. Ikhtiar merupakan usaha yang ditentukan sendiri, dimana manusia berbuat sebagai pribadi dan tidak diperbudak oleh sesuatu yang lain kecuali oleh keinginan sendiri dan kecintaannya pada kebaikan. Atau, ikhtiar adalah usaha yang sungguh-sungguh7 dan sepenuh hati untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi.

Dapat juga dikatakan bahwa ikhtiar adalah berusaha dengan mengerahkan segala kemampuan untuk mendapatkan hasil dan menggapai cita-cita yang diinginkan sesuai dengan tuntunan Islam.

Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (Q.S. Al-Insyiqaq [84]:6).

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Q.S. Al-Insyirah [94]:7).

Sungguh-sungguh merupakan bukti kesadaran manusia yang beriman dan berkehendak untuk prestasi, baik di dunia maupun di akhirat. Untuk itu, sungguh-sungguh dalam usaha (ikhtiar) merupakan bentuk ketaatan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

Dalam ikhtiar terkandung pesan taqwa, yakni bagaimana menuntaskan masalah dengan mempertimbangkan pertama-tama apa yang baik menurut Islam, dan kemudian menjadikannya sebagai pilihan, untuk kemaslahatan umat dan mencari ridha-Nya.

Selain dari pada itu, ikhtiar mengandung nilai-nilai kreativitas, inovasi, inisiatif dalam melakukan pekerjaan dalam koridor Islam. Karena ikhtiar bermakna memilih dan menentukan mana yang baik untuk dilaksanakan. Pemilihan dan penentuan ide, gagasan, dan cara yang baik, maka akan mendapatkan hasil kerja yang baik atau berprestasi tinggi. Allah menghendaki manusia untuk berusaha, dan manusia akan dibalas oleh Allah dari apa yang diusahakannya.

Ayat-ayat mengenai ikhtiar ini banyak dijumpai di dalam Al-Qur’an yang dapat menjadi pedoman bagi setiap manusia untuk selalu berusaha dalam kehidupan di dunia ini.

Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi diri mu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa- apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah [2]:110).

Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah [2]:134).

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikurniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. An-Nisa [4]:32).

Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan. (Q.S. Al-An’am [6]:3).

Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan?‛ (Q.S. Huud [11]:16).

Agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya. (Q.S. Ibrahim [14]:51).

Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik. (Q.S. Al-Isra’ [17]:19).

Berbuatlah (dan bergeraklah), karena Allah, rasul, dan orang-orang beriman akan menjadi saksi atas perbuatan kita." (QS At-Taubah [9]: 105).

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan apa pun yang telah kita lakukan, kecuali selalu ada nilai di hadapan-Nya. (QS Ali Imran [3]: 191).

…sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Qs. al-Ra’du [13]: 11.

Apabila telah di tunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.‛ (Qs. al-Jumua’’ah [62]: 10).

Dalam hadits juga disebutkan antara lain:

Sesungguhnya nilai amal itu tergantung niatnya, dan setiap pekerjaan akan mendapat (pahala) dari apa yang ia niatkan. (HR. Abu Dawud).

Dari Zabir bin ‘Awam, bahwa Nabi Saw. berkata:

Sungguh jika sekiranya salah seorang di antara kamu membawa talinya (untuk mencari kayu bakar) kemudian ia kembali dengan membawa seikat kayu di punggungnya lalu ia menjualnya sehingga Allah mencukupi kebutuhanya (dengan hasil itu) adalah lebih baik daripada ia meminta-minta kepada manusia, baik mereka memberi atau mereka menolak. (HR. Bukhari).

Segala kebutuhan, keinginan, cita-cita, dan harapan dapat dicapai dengan cara usaha. Diam hanya akan melahirkan kekecewaan, kegagalan, dan kesialan. Tidak ada keberuntungan diraih dengan berpangku tangan. Tidak mungkin emas jatuh tiba-tiba dari langit.

Semuanya ada proses dan waktu. Di situlah sesungguhnya peran ikhtiar kita. Tidak bergerak dan berproses berarti berhentinya roda kehidupan.

Memilih sesuatu yang terbaik adalah kebebasan yang sejati, dan untuk melakukannya seseorang dituntut untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Sedangkan memilih sesuatu yang buruk adalah pilihan yang jelas berdasarkan kejahilan dan bersumber dari aspek-aspek tercela nafsu hewani.

Jadi, berikhtiar berarti kebebasan untuk melakukan upaya memilih sesuatu yang terbaik, atau bebas berusaha meraih yang terbaik diantara berbagai macam kebaikan. Kebebasan yang tidak mengandung kebaikan, tidak selaras dengan ide kebebasan dalam Islam. Karena kebebasan dalam Islam berlandaskan pada aturan agama.

Ikhtiar secara etimologis berasal dari kata kerja dalam bahasa Arab yang berarti memilih, satu akar kata dengan kata yang berarti baik. Berdasar pada asal kata tersebut, ikhtiar diartikan memilih mana yang lebih baik diantara yang ada, atau mencari hasil yang lebih baik.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ikhtiar diartikan pilihan (pertimbangan, kehendak, pendapat, dan lainya) bebas. Ikhtiar dimaknai sebagai usaha atau suatu yang dikerjakan seseorang.

Secara terminologis ikhtiar adalah upaya yang dilakukan agar segala sesuatu yang berkenaan dengan hajat hidup bisa tercapai. Ikhtiar merupakan usaha yang ditentukan sendiri, dimana manusia berbuat sebagai pribadi dan tidak diperbudak oleh sesuatu yang lain kecuali oleh keinginan sendiri dan kecintaannya pada kebaikan. Atau, ikhtiar adalah usaha yang sungguh-sungguh dan sepenuh hati untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. Dapat dikatakan bahwa ikhtiar adalah berusaha dengan mengerahkan segala kemampuan untuk mendapatkan hasil dan menggapai cita-cita yang diinginkan sesuai dengan tuntunan Islam.

Melihat pengertian tersebut, maka unsur kebaikan dalam ikhtiar menjadi signifikan, bahkan keniscayaan. Kebaikan yang dimaksud tentunya menurut syari’at Islam, bukan semata akal, adat, atau pendapat umum. Dengan demikian, ikhtiar lebih tepat diartikan sebagai ‚memilih yang baik‛, yakni melakukan segala sesuatu yang selaras dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Orang yang berikhtiar berarti dia memilih suatu pekerjaan atau perbuatan, kemudian dia melakukannya dengan sungguh-sungguh sesuai syariat agar dapat berhasil dan sukses sesuai yang dikehendaki.

Dari terminologi di atas ikhtiar adalah bentuk usaha yang sungguh- sungguh dalam meraih kehendak yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu yang berlaku dalam bidang yang diusahakan, dan sesuai kaidah Islam, dengan disertai doa kepada Allah agar usahanya berhasil dengan baik.

Dengan demikian dalam ikhtiar terkandung pesan taqwa, yakni bagaimana menuntaskan masalah dengan mempertimbangkan pertama- tama apa yang baik menurut Islam, dan kemudian menjadikannya sebagai pilihan, untuk kemaslahatan umat dan mencari ridha-Nya.

Selain dari pada itu, ikhtiar mengandung nilai-nilai kreativitas, inovasi, inisiatif dalam melakukan pekerjaan dalam koridor Islam. Karena ikhtiar bermakna memilih dan menentukan mana yang baik untuk dilaksanakan. Pemilihan dan penentuan ide, gagasan, dan cara yang baik, maka akan mendapatkan hasil kerja yang baik atau berprestasi tinggi. Allah menghendaki manusia untuk berusaha, dan manusia akan dibalas oleh Allah dari apa yang diusahakannya.

Ikhtiar


Ikhtiar berasal dari kata bahasa arab اِﺧﺘِﯿَﺎر yang memiliki arti mencari hasil yang lebih baik, memilih. Sedangkan dalam KBBI kata ikhtiar berarti alat, syarat untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Adapun secara istilah pengertian ikhtiar yakni, suatu usaha yang dilakukan dengan segala cara untuk mendapat hasil yang maksimal, ikhtiar juga dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk dapat merasakan kebahagiaan dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Ikhtiar merupakan sebuah usaha yang seharusnya dilakukan manusia untuk dapat memenuhi segala kebutuhan dalam kehidupannya, baik secara material, emosional, spiritual, kesehatan, seksual, dan juga masa depannya agar tujuan hidup untuk dapat sejahtera dunia akhirat dapat terpenuhi2. Ikhtiar disini memang seharusnya dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan semaksikmal mungkin tapi juga tak lepas dari seberapa besar kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Mengingat manusia memiliki cita-cita dan kenginan untuk dapat sukses dan bahagia, dan sewajarnya tidak ada orang yang menginginkan sebuah kegagalan. Apabila keinginan atau cita-cita yang dikehendakinya dapat dikelola dengan baik, maka akan didapatkan jalan untuk menggapai kesuksesan yang diinginkan, tentu saja kesuksesan itu tidak akan diperoleh tanpa adanya usaha. Seperti halnya firman Allah dalam surat Al-Ra’d ayat 11 :

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”

Dari ayat ini dapat dipahami bahwasanya usaha merupakan faktor penting untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Salah satu bentuk ikhtiar untuk dapat mewujudkan sebuah cita-cita diantaranya terdapat lima hal yang harus diperhatikan3, yaitu: fokus pada cita-cita dan masa dengan yang diimpikan. Memikirkan dengan seksama apa yang benar-benar diinginkan, menyusun sebuah rencana, menggali potensi dan kelebihan yang dimiliki, menemukan strategi, cara dan segala kemungkinan untuk dapat mewujudkannya, yakin dan percaya bahwa diri ini bisa untuk mewujudkan itu. Keyakinan merupakan modal utama untuk dapat mewujudkan apa yang dinginkan. Tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini, seringkali hal ynag dianggap tidak mungkin itu karena belum pernah dicoba. Lakukan saja sesuai dengan kemampuan, mengikuti kata hati, menutup telinga terhadap hal-hal negatif dan rasa pesimis yang datang dari orang lain, serta menyelesaikan apa yang telah dimulai.

Apabila gagal dalam suatu ikhtiar, setiap orang terutama muslim dianjurkan untuk bersabar dan berdoa pada Allah, karena orang yang sabar dan berserah tidak akan gelisah dan berkeluh kesah ataupun putus asa. Agar ikhtiar atau usaha dapat berhasil dan sukses, maka hendaknya usaha tersebut dilandasi dengan niat ikhlas untuk mendapatkan ridho Allah SWT, didampingi dengan berdoa dan senantiasa melaksanakan perintahNya dan melanggengkan perbuatan baik, melakukan studi terhadap apa yang akan dituju, tetap berhati hati dalam menjalankan usaha tersebut, mencari rekan yang tepat dalam mewujudkan hal tersebut, serta selalu melakukan intropeksi diri. Sebagaimana firman Allah :

“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Q.S Ghofir 40:60)

Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwasanya Allah memerintahkan setiap manusia untuk selalu ikhtiar (berusaha) untuk dapat menggapai sebuah keberuntungan di dunia ini, dengan tanpa meninggalkan atau mengabaikan amalan untuk kelak hidup di akhirat yang salah satunya dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah

1 Like