Apa yang dimaksud dengan heuristik?

Heuristik

Heuristik atau heuristic merupakan aturan sederhana dan efisien yang digunakan oleh manusia untuk membentuk penilaian terhadap sesuatu hal dan membuat keputusan.

Teknik heuristik adalah pendekatan apa pun yang digunakan untuk pemecahan masalah, pembelajaran, atau penemuan dengan menggunakan metode praktis yang tidak dijamin optimal atau sempurna, tetapi cukup untuk tujuan langsung. Dengan menggunakan heuristik, akan memungkinkan seseorang untuk menemukan atau belajar sesuatu untuk diri mereka sendiri.

Heuristik berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein, yang berarti “Saya Menemukan”

Heuristik merupakan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang dimiliki. Waweru et al. (2008) mengatakan bahwa heuristik cukup bermanfaat dalam memprediksi kemungkinan probabilitas atau penilaian pada saat menghadapi tekanan waktu. Heuristik memudahkan individu membuat pengambilan keputusan, terutama di lingkungan yang kompleks dan kondisi yang tidak pasti (Ritter, 2003). Adanya heuristik, sering memberikan keputusan yang akurat.

Kahneman dan Tversky (1982) menyarankan seseorang mempercayai beberapa strategi atau peran rules of thumb (aturan yang sudah biasanya) yang memudahkan orang tersebut dalam membuat keputusan. Strategi yang sederhana ini disebut dengan heuristik. Menurut Bazerman (1998) adanya heuristik dapat membuat seorang sukses dalam membuat suatu keputusan. Sesuatu dengan frekuensi yang besar akan lebih mudah membentuk heuristik, dibanding sesuatu dengan frekuensi yang sedikit.

Akan tetapi, heuristik terkadang menimbulkan kesalahan atau bias, seperti yang diungkapkan oleh Kahneman dan Tversky (1979) bahwa saat menentukan keputusan investor tidak bersikap rasional. Menurut Kahneman dan Tversky (1979) yang termasuk dalam heuristik adalah overconfidence, anchoring dan adjustment, representativeness, dan availability.

Ada dua sub-strategi dalam strategi heuristik ini, yaitu penemuan (discovery) dan penyelidikan (inquiry), Adapun yang di maksud dalam dua sub-strategi itu adalah :

  1. Discovery
    Metode discovery (penemuan) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, memanipulasi objek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai pada generalisasi.55 Metode penemuan merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Menurut Ensyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi yang unik yang dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode penemuan adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar, guru memperkenankan para siswa untuk menemukan sendiri informasi.

    Menurut Sund, penemuan (discovery) adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya: mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Yang dimaksud konsep misalnya: segitiga, demokrasi, energi dan lain sebagainya.

  1. Inquiry
    Metode inquiry adalah metode pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa pada proses berpikir secaa kritis dan analitis. Metode inquiry merupakan pembelajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai. Dalam model inquiry siswa dirancang untuk terlibat dalam melakukan inquiry.

    Model pengajaran inquiry merupakan pengajaran yang terpusat pada siswa. Tujuan utama model inquiry adalah mengembangkan keterampilan intelektual, berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah. Penyelidikan (inquiry) menurut Sund, adalah dibentuk meliputi discovery. Dalam artian yang lain, inquiry adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya : merumuskan masalah, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan lain-lain.

Heuristik adalah Seni


Heuristik adalah seni dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan suatu penemuan. Kata ini berasal dari akar yang sama dalam bahasa Yunani dengan kata “eureka”, berarti ‘untuk menemukan’.

Heuristik yang berkaitan dengan pemecahan masalah adalah cara menujukan pemikiran seseorang dalam melakukan proses pemecahan sampai masalah tersebut berhasil dipecahkan. Ini berbeda dari algoritma, di mana algoritma hanya digunakan sebagai peraturan atau garis pedoman.

Heuristik mungkin tidak selalu mencapai hasil yang diinginkan atau memecahkan masalah atau mungin justru menimbulkan masalah baru untuk dipecahkan, tetapi proses heuristik ini dapat teramat berharga pada proses berpikir seseorang di mana pada proses pemecahan masalah banyak menuntut pemikiran relasional antar komponen yang membentuk masalah tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas pemikiran yang lebih tinggi. Heuristik yang baik secara dramatis bisa mengurangi waktu yang diperlukan untuk memecahkan masalah dengan cara menghilangkan kemungkinan atau relasi antar komponen pembentuk masalah yang tidak relevan untuk digunakan.

Menurut Schoenfeld (1980), bahwa

”Heuristic will be used here to mean a general suggestion or strategy, independent of any particular topic or subject metter, that helps problem solver approach and understand a problem and efficiently marshal their resources to solve it.”

Menurut pengertian tersebut, heuristik dapat disebut sebagai strategi umum yang tidak berkaitan dengan subjek materi yang membantu pemecah masalah dalam usaha untuk mendekati dan memahami masalah serta menggunakan kemampuannya untuk menemukan solusi dari masalah.

Penggunaan istilah heuristik dalam pemecahan masalah berbeda dengan algoritma yang terdapat dalam pembelajaran matematika. Penggunaan algoritma dapat menjamin diperoleh solusi yang tepat selama digunakan dengan tepat dengan algoritma yang tepat pula. Algoritma adalah suatu kemampuan khusus sementara heuristik merupakan pendekatan secara umum dalam pemecahan masalah. Heuristik menyajikan suatu ”road map” atau cetak biru agar proses pemecahan masalah dapat menghasilkan solusi yang benar. Heuristik adalah langkah-langkah dalam menyelesaikan sesuatu tanpa ada keharusan untuk dilakukan secara berurutan.

Model Heuristik Wickelgren


Model heuristik ini merupakan perincian dari heuristik Polya yang terdiri dari 4 langkah pemecahan masalah, yaitu :

1. Menganalisis dan memahami masalah (analyzing and understanding a problem)

  • Membuat gambar atau ilustrasi jika memungkinkan
  • Mencari kasus yang khusus
  • Mencoba memahami masalah secara sederhana

2. Merancang dan merencanakan solusi (designing and planning a solution)

  • Merencanakan solusi secara sistematis
  • Menentukan apa yang akan dilakukan, bagaiamana melakukannya serta hasil yang diharapkan

3. Mencari solusi dari masalah (exploring solution to difficult problem)

  • Menentukan berbagai masalah yang ekivalen, yaitu : penggantian kondisi dengan yang ekivalen; menyusun kembali bagian-bagian masalah dengan cara berbeda; menambah bagian yang diperlukan; serta memformulasikan kembali masalah.

  • Menentukan dan melakukan memodifikasi secara lebih sederhana dari masalah sebenarnya, yaitu : memilih tujuan antara dan mencoba memecahkannya; mencoba lagi mencari solusi akhir; dan memecahkan soal secara bertahap.

  • Menentukan dan melakukan memodifikasi secara umum dari masalah sebenarnya, yiatu : memecahkan masalah yang analog dengan variabel yang lebih sedikit; mencoba menyelsaikan dengan kondisi satu variabel; serta memecahkan masalah melalui masalah yang mirip.

4. Memeriksa solusi (verifying a solution)

  • Menggunakan pemeriksaan secara khusus terhadap setiap informasi dan langkah penyelesaian
  • Menggunakan pemeriksaan secara umum untuk mengetahui masalah secara umum dan pengembangannya

Model Heuristik Krulik dan Rudnik


Model heuristik Krulik dan Rudnik terdiri dari 5 langkah, dengan rincian sebagai berikut :

1. Read and Think (Membaca dan Berpikir)

  • Mengidentifikasi fakta
  • Mengidentifikasi pertanyaan
  • Memvisualisasikan situasi
  • Menjelaskan setting
  • Menentukan tindakan selanjutnya

2. Explore and Plan (Ekplorasi dan Merencanakan)

  • Mengorganisasikan informasi
  • Mencari apakah ada informasi yang sesuai/diperlukan
  • Mencari apakah ada informasi yang tidak diperlukan
  • Mengambar/mengilustrasikan model masalah
  • Membuat diagram, tabel, atau gambar

3. Select a Strategy (Memilih Strategi)

  • Menemukan/membuat pola
  • Bekerja mundur
  • Coba dan kerjakan
  • Simulasi atau eksperimen
  • Penyederhanaan atau ekspansi
  • Membuat daftar berurutan
  • Deduksi logis
  • Membagi atau mengkategorikan permasalahan menjadi masalah sederhana

4. Find and Answer (Mencari Jawaban)

  • Memprediksi atau estimasi
  • Menggunakan kemampuan berhitung
  • Menggunakan kemampuan aljabar
  • Menggunakan kemampuan geometris
  • Menggunakan kalkulator jika diperlukan

5. Reflect and Extend (Refleksi dan Mengembangkan)

  • Memeriksa kembali jawaban
  • Menentukan solusi alternatif
  • Mengembangkan jawaban pada situasi lain
  • Mengembangkan jawaban (generalisasi atau konseptualisasi)
  • Mendiskusikan jawaban
  • Menciptakan variasi masalah dari masalah yang asal