Apa yang dimaksud dengan gudang pendingin?

Gudang yang mempunyai fasilitas pendingin biasanya digunakan untuk menyimpan hasil pertanian yang sangat mudah rusak/busuk, seperti sayuran, air susu, ikan, daging, dan sebagainya.

Referensi

Liern J.S, Lu kiswara, Suryadi dan Syamsudin Adang Rifai. 1981. Kamus Istilah Pertanian. Pusat Pembinaan dan Penqembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta

1 Like

A. Definisi Gudang

Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi dan operasi industri yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan bahan jadi yang belum didistribusikan. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut, maka harus dilakukan pengelolaan pergudangan secara benar atau yang sering disebut dengan manajemen pergudangan. Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan, serta pelaporan material dan peralatan agar kualitas dan kuantitas terjamin.

B. Syarat Umum Gudang Perusahaan

Agar dapat menjalankan fungsinya dengan benar, maka gudang harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Setiap perusahaan memiliki standar operasional prosedur (SOP) gudang yang berbeda-beda, namun SOP umum gudang pada sebuah perusahaan adalah:

  • Harus ada prosedur tetap (protap) yang mengatur tata cara kerja bagian gudang termasuk di dalamnya mencakup tentang tata cara penerimaan barang, penyimpanan, dan distribusi barang atau produk.
  • Gudang harus cukup luas, terang dan dapat menyimpan bahan dalam keadaan kering, bersuhu sesuai dengan persyaratan, bersih dan teratur.
  • Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan bahan yang mudah terbakar atau mudah meledak (misalnya alkohol atau pelarut-pelarut organik).
  • Tersedia tempat khusus untuk produk atau bahan dalam status ‘karantina’ dan ‘ditolak’.
  • Tersedia tempat khusus untuk melakukan sampling (sampling room) dengan kualitas ruangan seperti ruang produksi (grey area).
  • Pengeluaran bahan harus menggunakan prinsip FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First Out).

C. Klasifikasi Gudang

Umumnya gudang di industri diklasifikasikan berdasarkan suhu dan jenis penyimpanan bahan atau produk. Klasifikasi gudang pada industri menurut standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah:

1. Berdasarkan Suhu Penyimpanan

  • Gudang suhu kamar (≤ 30°C).
  • Gudang dengan tata udara (≤ 25°C).
  • Gudang dingin (2-8°C).
  • Gudang beku (<0°C).

2. Berdasarkan Jenis

  • Gudang bahan baku: gudang bahan padat, dan bahan cair.
  • Gudang bahan pengemas.
  • Gudang bahan beracun.
  • Gudang bahan mudah meledak/mudah terbakar (gudang api).
  • Gudang bahan yang ditolak.
  • Gudang karantina obat jadi.
  • Gudang obat jadi

D. Definisi Cold Storage atau Gudang Pendingin

Cold room atau yang biasa juga disebut cold storage adalah suatu ruangan pendingin untuk penyimpanan produk dengan temperatur yang terkontrol. Cold storage biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mendinginkan atau mengawetkan makanan seperti daging, sayuran dan buah-buahan begitu juga dengan minuman. Adapun penggunaan cold storage di industri biasa digunakan untuk mendinginkan bahan baku atau bahan jadi dari suatu produk. Salah satu tujuan cold storage adalah untuk memperpanjang umur penyimpanan dengan cara pendinginan.

Fasilitas cold storage dapat digunakan untuk menyimpan berbagai jenis sayur maupun buah yang mempunyai sifat mudah rusak atau perishable products . Pendinginan harus menyesuaikan temperatur yang dapat diterima produk yang disimpan. Teknik pendinginan membutuhkan ruang yang terisolasi dan mesin pengontrol temperatur untuk menjaga temperatur tetap sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, perencanaan cold storage harus dilakukan secara cermat dan tepat. Penggunaan cold storage sebagai penyimpanan bahan makanan memiliki beberapa keunggulan, yaitu sifat dan wujud bahan makanan tidak berubah, terhindar dari kotoran, debu, dan mikroorganisme perusak lainnya, serta bahan makanan aman untuk dikonsumsi karena kemungkinan terjadinya keracunan bahan makanan hampir tidak ada.

E. Cara Kerja dan Komponen Sistem Cold Storage

Refrigerasi adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur temperatur yang diinginkan. Proses ini biasanya dilakukan diantaranya untuk medinginkan makanan atau minuman agar meminimalisir terjadinya pembusukan secara cepat. Proses pendingin dilakukan untuk produk segar agar menjaga kualitasnya tidak berkurang atau tidak mengalami kerusakan yang merugikan penjual. Perkembangan teknologi di bidang refrigerasi dan pengkondisian udara mengalami kemajuan dengan pesat seiring dengan berkembangnya zaman. Komponen pendinginan pada cold storage beserta fungsinya adalah:

1. Kompresor

Kompresor adalah bagian dari sistem refrigerasi yang berfungsi untuk menghisap dan memapatkan refrigeran dalam sistem refrigerasi. Kompresor berfungsi untuk mengalirkan uap refrigeran yang mengandung sejumlah panas dari evaporator.

2. Kondensor

Kondensor adalah komponen yang berfungsi untuk berubah fasa refrigeran dari fasa gas ke fasa cair dengan membuang zat cair yang terdapat pada refrigeran.

3. Katup Ekspansi

Katup ekspasi digunakan untuk menurunkan tekanan sehingga membantu evaporator lebih efisien.

4. Evaporator

Evaporator merupakan komponen utama dari sistem refrigerasi yang berfungsi untuk menyerap kalor (panas) dari lingkungan atau produk yang didinginkan dan bertujuan untuk merubah fasa refrigeran dari fasa cair ke fasa gas.

F. Pertimbangan Pemilihan Penggunaan Cold Storage

1. Pengoperasian yang Mudah Dikontrol

Pembuatan cold storage dapat disesuaikan dengan produk yang perlu disimpan sehingga bisa mempertahankan suhu dingin yang ideal. Untuk itulah dari segi sistem operasi cold storage sebaiknya menggunakan sistem yang mudah dikontrol maupun dioperasikan. Dengan demikian pembuatan cold storage sebaiknya membangun panel kontrol modern dan fasilitas observasi dengan layar besar sehingga aktivitas pemantauan bisa dilakukan secara lebih mudah.

2. Pengatur Suhu

Hal yang penting dalam cold storage yaitu memperhatankan suhu ruangan agar kualitas bahan makanan tetap terjaga dan terhindar dari suhu yang naik dan turun. Untuk itulah sangat penting untuk memastikan sensor yang bisa merespon kebutuhan suhu dengan akurat melalui teknologi pengontrol suhu. Teknologi sensor suhu produk dapat membantu memastikan produk dalam kondisi segar yang akurat dan spesifik sesuai dengan jenisnya.

3. Hemat Energi

Dalam pembuatan cold storage sebaiknya perlu memperhatikan penggunaan energi listrik. Dalam hal ini cold storage modern yang sudah dilengkapi sensor dapat menentukan kapan produk di dalam ruangan berada di suhu yang optimum. Penyampaian informasi ke panel akan berjalan secara otomatis saat pintu dibuka dan tutup. Hal ini akan membantu suhu di dalam ruangan tetap bisa dipertahankan dan secara otomatis tetap hemat energi listrik.

4. Mencegah Cacat Produk

Cold storage yang baru akan dilengkapi sensor sentuh pemasangan serta sinyal peringatan diaktifkan saat masalah yang signifikan terdeteksi di dalam ruangan. Dengan teknologi tersebut, maka pendeteksian dan pencegahan cacat di masa depan melalui informasi yang relevan. Informasi tersebut dikumpulkan lalu diteruskan ke teknisi service cold storage sehingga bisa dilakukan perbaikan secara keseluruhan mulai dari desain hingga fungsi ruangan cold storage tersebut.

5. Pemantauan Real Time

Saat ini teknologi cold storage terbaru mengarahkan pada inovasi yang lebih canggih dan memberikan kemudahan dalam pemantauan suhu secara real time . Dengan teknologi yang canggih inilah maka sensor pengukur suhu di dalam kompartemen pendingin dapat merespon serta menyesuaikan suhu sesuai kebutuhan pendinginan.

6. Notifikasi Alarm

Cold storage yang memakai metode kontrol yang telah dipatenkan dapat mengontrol suhu secara lebih akurat dan konsisten sehingga bisa diandalkan ketika proses pengujian waktu. Selain itu, dengan sistem yang canggih maka bisa memungkinkan pengendalian jarak jauh menggunakan PC serta memberikan notifikasi berupa alarm ketika peralatan ini bermasalah atau tidak berfungsi. Saat ini sudah banyak produsen cold storage yang mengutamakan desain serta teknologi sistem kontrol. Cold storage tersebut dibuat untuk berbagai industri yang membutuhkan ruang untuk pendingin sehingga bisa menjaga standa mutu bahan makanan yang disimpan di dalamnya.

7. Secondary Door

Pintu secondary pada cold storage sangat penting untuk memudahkan mobilitas pekerja. Untuk pekerja sebuah perusahaan yang mobilitasnya tinggi untuk pengambilan produk maka secondary door dapat membantu mempertahankan suhu udara di dalam cold storage . Biasanya secondary door menggunakan PVC Strip Curtain yang lebih hemat energi dan efisien. Penggunaan PVC Strip Curtain bisa menjaga suhu ruangan saat pintu utama dibuka dan mencegah debu maupun serangga agar tidak masuk ke dalam cold storage .

Sumber

Chandrasekaran, N., & Raghuram, G. (2014). Agribusiness Supply Chain Management. Boca Raton: CRC Press.

Ferdynanda, A. H. A., Siregar, K., & Ratna, R. (2018). Rancang bangun mesin cold storage sistem pendinginan kompresi uap pada penyimpanan buah nanas (Annanas comosus). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah, 3(1), 426-442.

Shanti, K. S., Septiani, E. L., & Wulandari, R. (2018). Perencanaan sistem mekanikal cold storage sebagai penyimpanan sayur pascapanen. Jurnal Inovtek Polbeng, 8(2), 149-157.

Stefaniak, J., Sawicka, M., Krupa, T., Latocha, P., & Lata, B. (2017). Effect of kiwiberry pre-storage treatments on the fruit quality during cold storage. Zemdirbyste-Agriculture, 104(3), 235-242.

1 Like