Apa yang dimaksud dengan Globalisasi Budaya?

Globalisasi Budaya

Para pemikir barat menyatakan bahwa globalisasi adalah sebagai suatu proses kehidupan yang serba luas dan meliputi segala aspek kehidupan, seperti politik, ideologi, sosial budaya,ekonomi yang dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia (tanpa batas) (Syarbaini, 2015).

Apa yang dimaksud dengan Globalisasi Budaya?

Globalisasi Budaya


Perkembangan dunia saat ini telah memunculkan sebuah fenomena globalisasi yang telah membumi ke plosok negara-negara di dunia. Globalisasi sebagai sebuah fenomena nyata, dimana masyarakat diberbagai dunia bisa saling bertukar informasi, teknologi sampai bekerjasama diberbagai bidang kehidupan. Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok, bahkan antar negara saling berinteraksi, bergantung, dan saling mempengaruhi satu sama lain sampai melintasi batas negara.

Globalisasi merupakan suatu fenomena peradaban yang di dalamnya terjadi proses perubahan di dunia. Tidak ada lagi garis batas yang kuat yang membatasi masyarakat untuk saling berinteraksi dan saling bertukar informasi. Kehadiran globalisasi telah membuat negara-negara di dunia dapat saling terhubung secara interpendensi dalam jarak yang melintasi batas wilayahnya. Globalisasi telah memungkinkan negara dapat saling terbuka dan dapat menerima produk-produk yang masuk ke negaranya maupun memperkenalkan produk dari negaranya keluar.

Menurut asal katanya, kata globalisasi diambil dari kata global yang maknanya universal . Globalisasi berupaya melakukan universalisasi sistem dunia ( world system ) sehingga semua negara memiliki sistem yang homogen secara global (Safril 2015). Para pemikir barat menyatakan bahwa globalisasi adalah sebagai suatu proses kehidupan yang serba luas dan meliputi segala aspek kehidupan, seperti politik, ideologi, sosial budaya,ekonomi yang dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia (tanpa batas) (Syarbaini, 2015). Selain itu, Giddens (1991) mengartikan globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial dunia yang menghubungkan tempat-tempat jauh sehingga peristiwa disuatu tempat dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi di tempat lain sekian kilometer jauhnya dan sebaliknya.

Seiring dengan perkembangannya, fenomena globalisasi tidak hanya berkaitan dengan ekonomi saja tapi juga berpengaruh pada budaya. Produksi global yang terdiri atas produk lokal dan lokalisasi produk global dalam globalisasi adalah proses saat produk-produk lokal tersebut akan dikenalkan ke berbagai negara lainnya ataupun sebaliknya. Produk-produk yang akan diperkenalkan dari suatu negara ke negara lain tersebut bukan hanya produk barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, dan juga dapat berbentuk budaya. Masyarakat dari suatu negara dapat menerima budaya baru dari negara lain yang masuk ke negaranya ataupun sebaliknya, masyarakat tersebut dapat ikut menyebarkan suatu budaya. Globalisasi budaya mulai berkembang dan saat ini negara tidak lagi menjadi aktor yang dominan karena interaksi dan transaksi transnasional terjadi pada tingkat subnasional, nasional, dan supranasional.

Globalisasi budaya mulai tumbuh seiring dengan adanya interaksi sosial yang melibatkan nilai-nilai sosio-kultural individu maupun kelompok yang melintasi batas komunikasinya untuk berhubungan dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi antarbudaya di suatu wilayah menjadi gencar dengan terbukanya arus globalisasi yang memudahkan manusia untuk saling berkomunikasi. Perkembangan teknologi telah meningkatkan interaksi antarbudaya ini menjadi lebih memiliki kualitas dan kuantitas.

Proses dari berkembangnya globalisasi budaya ditandai dengan adanya konsumsi budaya yang telah tersebar melalui media, munculnya popular culture , dan perjalanan antar negara. Hal ini kemudian memungkinkan terjadinya sirkulasi budaya yang anggota masyarakat bisa dengan sengaja atau tidak sengaja ikut menyebarkan suatu budaya baru atau budaya lain dalam masyarakatnya.

Globalisasi telah membawa pertukaran budaya dan dapat membantu mempromosikan keberagaman dari produk-produk dalam budaya menjadi sangat menarik. Globalisasi telah membuat masyarakat semakin memiliki ketergantungan dengan produk-produk budaya tersebut seperti film, musik, acara televisi, berita, maupun buku. Masuknya berbagai produk ini kemudian akan memperkenalkan norma dan nilai-nilai budaya pihak pengekspor produk tersebut sehingga secara tak langsung negara pengimpor akan memperoleh pengetahuan tentang budaya negara pengekspor.

Terdapat tiga efek dari terjadinya globalisasi budaya, yaitu new global pro ffesions, global village , dan popular culture .

1. Popular culture


Popular culture atau biasa disebut juga dengan budaya populer merupakan salah satu efek dari terjadinya fenomena globalisasi dalam aspek kebudayaan. Secara umum, popular culture dapat didefinisikan sebagai budaya yang diketahui, diikuti, dan disukai oleh banyak orang, yang pembentukannya berdasarkan kemauan masyarakat untuk diminati oleh masyarakat itu sendiri. Secara luas, popular culture dapat diterima oleh masyarakat di tempat budaya tersebut diperkenalkan atau disebarkan melalui media. Popular culture ini biasanya terdiri dari film, musik, acara televisi, makanan, pakaian, hal-hal yang berhubungan dengan dunia hiburan, dan hal-hal yang umum dan menjadi bagian dari masyarakat. Beberapa masyarakat yang tertarik dengan budaya ini dikarenakan beberapa produk dalam budaya tersebut telah melekat di dalam gaya hidup atau kehidupan sehari-hari masyarakat tersebut.

John Storey dan Reymond Williams mempunyai empat definisi yang sama terhadap pengertian dari popular culture . Pertama, budaya tersebut dapat dikatakan sebagai popular culture jika budaya tersebut populer atau banyak disukai dan memiliki daya tarik untuk orang banyak. Kedua, budaya tersebut merupakan budaya imperior yaitu sisa dari budaya high culture. Ketiga, popular culture merupakan budaya yang lahir dari masyarakat. Masyarakatlah yang menciptakan kemudian melestarikan budaya ini. Kemudian pengertian keempat yaitu budaya massa. Budaya massa merujuk pada produk budaya sebagai popular culture diciptakan untuk diproduksi secara banyak dengan target konsumen yang luas pula. Produk budaya ini sengaja dibuat agar disukai oleh banyak orang.

2. Global village


Kemunculan new media yang terjadi karena perkembangan TIK yang telah melampaui pola penyebaran pesan melalui media konvensional atau tradisional. New media telah mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan bisa dilakukan secara real time atau langsung. Melihat hal tersebut, new media telah menjadi salah satu produk globalisasi, yang menjadikan jarak dan waktu bukanlah sebuah persoalan dalam proses komunikasi. Hal ini seakan menjadi sebuah bukti bahwa perkembangan dunia saat ini menuju hal yang disebut sebagai global village.

Istilah global village pertama kali dikenalkan oleh Marshall McLuhan. Marshall McLuhan memperkenalkan konsep ini pada awal tahun 1960 dalam bukunya yang berjudul Understanding Media: Extension of A Man . Istilah global village digunakan untuk mendeskripsikan tentang manusia yang menjadi terhubung seperti berada dalam suatu desa berkat adanya teknologi.

Munculnya teknologi ini membuat manusia menjadi saling terhubung satu sama lainnya, bukan hanya dari satu wilayah saja namun terhubung ke berbeda wilayah. Selain menjadi saling terhubung satu sama lainnya, manusia juga dapat saling bertukar informasi dan saling berinteraksi meskipun berada di tempat yang berbeda.

Masyarakat dari berbagai tempat yang terhubung dengan adanya perkembangan TIK telah dianalogikan sebagai masyarakat desa atau global village . Masyarakat ini saling terhubung karena peristiwa, budaya maupun permasalahan yang terjadi di suatu negara dengan cepat bisa diketahui dan dibicarakan oleh masyarakat negara lain seolah-olah peristiwa, budaya maupun permasalahan tersebut terjadi di negara tempat tinggal masyarakat tersebut

Konsep Dan Teori Globalisasi

Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang memiliki pengaruh terhadap munculnya berbagai kemungkinan perubahan dunia. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai hambatan yang membuat dunia semakin terbuka dan saling membutuhkan antara satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa globalisasi membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Batas” yang saat ini telah menjadi realita dan berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan budaya yang akhirnya membawa perubahan baru.

Globalisasi juga sering diartikan sebagai internasionalisasi karena keduanya memiliki banyak persamaan dari segi karakteristik, sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Beberapa pihak mendefinisikan globalisasi sebagai sesuatu yang berhubungan dengan berkurangnya kekuatan, peran dan batas-batas suatu negara. Dalam arti yang luas, globalisasi mengacu kepada seluruh kegiatan masyarakat dunia. Bahkan, globalisasi dapat juga didefinisikan sebagai intensifikasi hubungan sosial di seluruh dunia yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan berbagai cara, dimana kejadian-kejadian lokal terbentuk oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di tempat lain dan sebaliknya.

Fitur globalisasi telah mengalami banyak perubahan seiring dengan perubahan zaman. Misalnya, fitur secara eksponensial, saling ketergantungan, kecepatan dan luas. Aliran berbagai objek zaman sekarang jauh lebih cepat, lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan zaman-zaman lampau. Fenomena globalisasi seperti ini dapat dikiaskan sebagai suatu gelombang yang melanda dunia. Gelombang pada zaman modern lebih kuat, besar dan lebih cepat dibandingkan gelombang globalsisai pada zaman peradaban Islam. Pada masa pasca modern, gelombang globalisasi lebih besar lagi, lebih kuat dan lebih merajalela di berbagai belahan dunia.

Konsep globalisasi perlu penjelasan yang lebih rinci agar kita dapat mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap segala segi kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan agama. Sifat dan ruang lingkup pengaruh globalisasi yang dapat dibahas tergantung pada makna yang diberikan kepada istilah globalisasi itu sendiri. Dan perlu difahami bahwa makna globalisasi merupakan “sumber pengaruh”, sedangkan “penerima pengaruh” adalah segala segi kehidupan.

Referensi

http://repository.radenintan.ac.id/1356/15/13._AZHAR_BAB_II_edit_new.pdf