Apa yang dimaksud dengan gangren atau gangrene?

Gangren

Gangren yang dimaksud pada istilah kedokteran gigi yang dipelajari oleh dokter gigi adalah kondisi telah mati/busuknya suatu jaringan akibat kerusakan yang tidak ditangani

Gangren atau pemakan luka didefinisikan sebagai jaringan nekrotik atau jaringan mati yang disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga supplai darah terhenti, dapat terjadi sebagai akibat proses inflamasi yang memanjang, perlukaan ( digigit serangga, kecelakaan kerja atau terbakar), proses degenerative ( arteiosklerosisi) atau gangguan metabolic seperti DM .

ETIOLOGI


Penyebab terjadinya gangren antara lain :

  • Kekurangan aliran darah.

    Pembuluh darah membawa sel-sel darah merah yang pada gilirannya membawa kehidupan memberi oksigen untuk semua jaringan. Darah juga membawa nutrisi, seperti glukosa, asam amino dan asam lemak yang penting untuk fungsi normal jaringan. Selain itu adalah pejuang yang berjuang melawan bakteri. Hambatan dalam aliran darah sehingga mengakibatkan kekurangan dari semua komponen ini yang diperlukan untuk fungsi normal. Sebagai darah pasokan diblokir sel kehilangan kemampuan untuk fungsi dan mati.

  • Infeksi bakteri

    Organisme utama gas menyebabkan gangren adalah Clostridium perfringens. Spora bakteri dibawa dalam kotoran hewan dan hadir di dalam tanah.

  • Trauma

    Traumatis gas gangren disebabkan setelah yang mendalam, menembus cedera seperti pisau atau gunshot wound atau kecelakaan mobil. Jenis rekening trauma untuk sekitar 70% dari kasus gangren gas dan Clostridium perfringens ini ditemukan di sekitar 80% dari infeksi seperti itu.

MACAM-MACAM GANGREN


Gangren terdiri dari beberapa jenis, antara lain :

  1. Gangren Kering

    Gangren kering dimulai pada bagian distal ekstremitas karena iskemia dan sering terjadi pada jari kaki dan kaki pasien lansia karena arteriosklerosis . Gangren kering menyebar perlahan-lahan hingga mencapai titik di mana suplai darah tidak memadai untuk menjaga jaringan yang layak. Bagian yang terkena kering, menyusut dan gelap hitam, mirip mumi daging. Warna gelap itu adalah karena pembebasan hemoglobin dari sel darah merah hemolyzed, yang ditindak lanjuti oleh hidrogen sulfida (H2S) yang diproduksi oleh bakteri, sehingga pembentukan sulfida besi hitam itu tetap berada di jaringan. Baris pemisahan biasanya membawa pemisahan tentang lengkap dengan akhirnya jatuh dari jaringan gangren jika tidak diangkat melalui pembedahan. Jika aliran darah terganggu untuk alasan lain selain infeksi bakteri parah, hasilnya adalah kasus gangren kering. Orang dengan gangguan aliran darah perifer, seperti diabetes, memiliki risiko lebih besar untuk mengidap gangren kering.

    Tanda-tanda awal gangren kering adalah nyeri dan sensasi dingin di daerah bencana bersama dengan pucat daging. Jika tertangkap awal, proses kadang-kadang dapat dibalikkan dengan bedah vaskular. Namun, jika di set nekrosis, jaringan yang terkena harus dibuang sama dengan gangren basah.

  2. Gangren Basah

    Gangren basah terjadi pada jaringan alami lembab dan organ seperti mulut, usus, paru-paru, leher rahim, dan vulva. luka baring yang terjadi pada bagian tubuh seperti sakrum, pantat, dan tumit - meskipun tidak lembab daerah harus - juga dikategorikan sebagai infeksi gangren basah. Pada gangren basah, jaringan terinfeksi oleh mikroorganisme yg menyebabkan pembusukan (Bac. perfringens, fusiformis, putrificans, dll), yang menyebabkan jaringan membengkak dan memancarkan bau busuk.

    Gangren basah biasanya berkembang pesat karena penyumbatan pembuluh darah dan / atau aliran darah arteri. Bagian yang terkena darah jenuh dengan stagnan, yang mempromosikan pertumbuhan yang cepat dari bakteri. Produk beracun yang dibentuk oleh bakteri diserap menyebabkan manifestasi sistemik septikemia dan akhirnya mati. Bagian yang terkena edematous, lembut, amis, busuk dan gelap. Kegelapan di gangren basah terjadi karena mekanisme yang sama seperti pada gangren kering.

  3. Gas Gangren

    Gas Gangren adalah infeksi bakteri yang menghasilkan gas di dalam jaringan. Ini adalah bentuk yang mematikan gangren biasanya disebabkan oleh Clostridium perfringens bakteri. Infeksi menyebar cepat sebagai gas yang diproduksi oleh bakteri berkembang dan menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya. Karena kemampuannya untuk dengan cepat menyebar ke jaringan sekitarnya, gangren gas harus diperlakukan sebagai darurat medis .

    Gas gangrene disebabkan oleh bakteri eksotoksin klostridial-spesies memproduksi, yang sebagian besar ditemukan di dalam tanah dan anaerob lainnya (misalnya, Bacteroides dan anaerobik streptokokus ). Bakteri ini dapat memasukkan otot lingkungan melalui luka dan kemudian berkembang biak di jaringan nekrotik dan mengeluarkan racun kuat. Racun ini merusak jaringan di dekatnya, menghasilkan gas pada saat yang sama. Sebuah komposisi gas hidrogen 5,9%, 3,4% karbon dioksida, 74,5% nitrogen, dan oksigen 16,1% dilaporkan dalam satu kasus klinis.

    Gas gangren dapat menyebabkan nekrosis, produksi gas, dan sepsis. Pengembangan menjadi toksemia dan shock sering sangat cepat. Noma adalah gangrene wajah. Necrotizing fasciitis mempengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam. Fournier gangren biasanya mempengaruhi alat kelamin laki-laki dan pangkal paha.

Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 golongan:

  1. Kaki diabetik akibat iskemi: disebabkan oleh penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati (arterosklerosis) dr pembuluh darah besar di tungkai terutama di betis.

  2. Kaki diabetik akibat neuropati : Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi. Secara klinis: dijumpai kaki yg kering, hangat,kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.

Prinsip dasar pengelolaan gangren diabetik, adalah :

  • Evaluasi keadaan luka dengan cermat vaskularisasi luka
  • Pengendalian keadaan metabolik sebaik-baiknya
  • Debridement luka yang adekuat dan radikal, sampai bagian yang hidup
  • Biakan kuman baik aerob maupun anaerob
  • Antibiotik yang adekuat
  • Perawatan luka yang baik, balutan yang memadai sesuai dengan tingkat keadaan luka
  • Mengurangi edema
  • Non weight bearing : tirah baring, tongkat penyangga, kursi roda, alas kaki khusus, total contact casting
  • Perbaikan sirkulasi-vasculer surgery
  • Tindakan bedah rehabilitatif untuk memperbaiki kemungkinan dan kecepatan penyembuhan
  • Rehabilitasi

Peran perawatan luka gangren adalah mencegah komplikasi akibat luka gangren dengan menerapkan teknik aseptik pada tiap perawatan luka

MANIFESTASI KLINIK


Manifestasi gangguan pembuluh darah dapat berupa:

  • nyeri tungkai bawah saat istirahat
  • pada perabaan terasa dingin
  • kesemutan dan cepat lelah
  • pulsasi pembuluh darah kurang kuat
  • Kaki menjadi pucat bila ditinggikan.
  • Adanya ulkus/gangren
  • Adanya angiopati penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga kaki sulit sembuh (Levin, 1993).

PENATALAKSANAAN


Tujuan penatalaksanaan luka ganggren diabetic adalah;

  • Mencegah meluasnya infeksi
  • Memberi rasa nyaman pada klien
  • Mengurangi nyeri
  • Meningkatkan proses penyembuhan luka

Perawatan Luka

Perawatan Luka gangren dilakukan dengan cara :

  1. Menyiapkan alat-alat
    Alat-alat yang biasanya dibutuhkan antara lain :

    1. Alat-alat steril ( dalam tempat steril ).

      • Pinset anatomis 1 buah.
      • Pinset chirurgis 2 buah.
      • Gunting lurus / bengkok.
      • Kapas lidi.
      • Kasa penekan / kapas bulat.
      • Kasa steril secukupnya.
      • Mangkok kecil 2 buah.
    2. Alat-alat tidak steril ( diletakkan pada baki atau kereta pembalut )

      • Gunting pembalut.
      • Plester.
      • Botol berisi alkohol 70 % dan bethadine.
      • Bensin dalam tempatnya.
      • Obat-obatan desinfektan : perhydrol, savlon, PK.
      • Pembalut secukupnya.
      • Bengkok / kantong plastik.
  1. Mencuci luka
    Mencuci luka merupakan hal terpenting untuk meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan. Sebelum melakukan pencucian luka, cuci tangan dengan alkohol atau air bersih dan ganti sarung tangan dengan sarung tangan yang steril.

    Cuci perlahan-lahan kulit di sekitar ulkus dengan kasa dan air hangat, kemudian keringkan perlahan-lahan dengan cara mengusap secara hati-hati dgn kasa kering

    Bersihkan luka dengan memperhatikan :

    • Ada tidaknya sinus
    • Lokasi luka dan jaringan tubuh yang rusak, ukuran luka meliputi luas dan kedalaman luka (arteri, vena, otot, tendon dan tulang).
  2. Pengelolaan gangren
    Pengelolaan gangren diabetik, adalah :

    • Evaluasi keadaan luka dengan cermat. Kondisi luka kotor atau tidak, ada tidaknya pus, jaringan nekrotik, bau pada luka, ada tidaknya jaringan granulasi (luka berwarna merah muda dan mudah berdarah). Bila ada gas gangren, lakukan masase ke arah luka

    • Bila terdapat sinus lubang, lakukan irigasi dengan menggunakan NaCl 0,9% dengan sudut kemiringan 45 derajat sampai bersih

    • Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan sampai berdarah

    • Bila warna luka kehitaman dan ada jar. Nekrotik, gunakan NaCl 0,9%. Jar. nekrotik dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit sampai terlihat jar.granulasi.

    • Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan antiseptik iodne 10%

    • Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan cairan NaCl 0,9%

Debridement ( nekrotomi)

Debridement ataupun nekrotomi adalah membunag jaringan nekrotik / slough pada luka. Secara alami tubuh akan membuang sendiri jaringan nekrotik/ slough yang menempel pada luka ( peristiwa autolysis ) namun daerah pada luka ganggren merupakan hal yg prinsip harus dilakukan untuk mempercepat proses epitilisasi / granulasi. Hal yang menjadi perhatian perawata saat melakukan nekrotomi adalah pembuluh darah ( jangan sampai merusak pembuluh darah) bila ragu-ragu lakukan kelaborasi dengan tim medis untuk tindakan debridement di ruang bedah.

Perawatan kulit di sekitar luka

Melindungi kulit disekitar luka adalah penting untuk menghindari terjadinya luka baru karena pada perawatan luka kronis seperti luka genggren diabetes pembalutan akan membutuhkan waktunyang cukup lama, pengunaan zinc oksida salep cukup efektif untuk melindungi kulit sekitar luka dari cairan / eksudat, hanya memerlukan biaya yg cukup mahal.

Untuk meminimalkannya, dapat dilakukan pencucian kulit sekitar luka dg Nacl 0,9%, bila eksudat berlebihan pertimbangkan untuk mengganti balutan 2 – 3 kali sehari, untuk kulit yang kering beri lotion atau minyak.

Pemilihan jenis balutan

Pemilihan jenis balutan bertujuan untuk mempertahankan suasana lingkungan luka dalam keadaan lembab, mempercepat proses penyembuhan, absorpsi eksudat / cairan luka yg keluar berlebihan dan membuang jaringan nekrotik/ slough ( support autplisis).

Jenis balutan topical terapi ( occlusive dressing) antara lain:

  • Absorbent dressing : jenis ini dapat menyerap jumlah cairan luka paling banyak, berfungsi sebagai hemostatis tubuh jika terjadi perdarahan dan merupakan barier terhadap kontaminasi oleh pseudomonas.

  • Hidro actif gel: adalah jenis topical terpi yang membantu proses peluruhan jaringan nekrotik oleh tubuh sendiri ( support autolitik debridement) contoh: duoderm gel

  • Hidro colloid : jenis balutan ini berfungsi untuk mempertahankan luka dalam keadaan lembab, melindungi luka dari trauma dan menghindarkan kontaminasi, digunakan pada keadaan luka berwarna merah.

Jenis balutan occlusive dressing seperti yang diuraikan diatas mampu mempertahankan lingkungan luka dalam keadaan kelembaban yang optimal, saat penggantian balutan akan tampak peluruhan jaringan nekrotik / slough dengan dasar luka bersih.

Pembalut tersebut memerlukan biaya yang cukup mahal dan tim kesehatan lain belum seluruhnya tersosialisasi sehingga terkadang menjadi perdebatan