Apa yang dimaksud dengan Gangguan Makan atau Eating Disorder?

image

Eating disorder atau Gangguan makan merupakan gangguan psikologis yang berpusat pada masalah perilaku makan serta berat dan bentuk tubuh.

DSM-IV-TR saat ini mengenali gangguan anoreksia nervosa dan bulimia nervosa dan sedang mempertimbangkan diagnosis gangguan makan pesta (Binge Eating Disorder). Perbedaan antara gangguan sebagian besar terkait dengan status berat badan individu, ada atau tidak adanya makan banyak, dan ada atau tidak adanya mekanisme kompensasi seperti muntah atau olahraga berlebihan.

Gangguan makan sering menyerang wanita, dengan serangan biasanya pada remaja atau 20-an. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi faktor genetik, biologis, psikologis, dan budaya dianggap berperan dalam perkembangannya. Gangguan makan dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius, dan anoreksia nervosa dianggap memiliki tingkat kematian tertinggi dari semua gangguan psikologis. Gangguan makan cenderung berjalan kronis jika tidak ditangani. Ada pengobatan yang diakui secara luas untuk bulimia nervosa dan gangguan makan pesta, dan pengobatan yang menjanjikan telah dikembangkan untuk anoreksia nervosa.

Sumber
  • The Cambridge Dictionary of Psychology (2009)

Gangguan makan adalah jenis kondisi kesehatan mental yang serius yang ditandai dengan gangguan parah dalam perilaku makan dan pikiran serta emosi yang terkait. Biasanya, orang dengan DE mengembangkan keasyikan yang tidak sehat dengan makanan dan ukuran tubuh, berat atau bentuk. Versi terbaru dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V) mengakui empat subkategori gangguan makan:

  • Anoreksia nervosa (AN)
  • Bulimia nervosa (BN)
  • Binge eating disorder (BED)
  • Eating disorder not otherwise specified

Risiko berkembangnya gangguan makan dapat berasal dari berbagai faktor psikososial, biologis dan sosial yang berinteraksi yang meningkatkan heterogenitas pengalaman dan gejala yang dialami oleh orang dengan gangguan makan. Namun, penelitian telah mengidentifikasi beberapa faktor luas yang dapat mempengaruhi kecenderungan untuk mengembangkan gangguan makan, yaitu:

  • Faktor biologis
    Penelitian genetik telah menetapkan sifat keluarga AN, dengan mereka yang memiliki kerabat tingkat pertama dengan AN memiliki risiko seumur hidup sepuluh kali lipat lebih besar untuk mengembangkan gangguan tersebut. Studi kembar memperkirakan heritabilitas AN sebesar 50-60%. Upaya untuk mengidentifikasi gen spesifik yang mungkin terlibat dalam risiko AN kurang berhasil, meskipun studi asosiasi genom yang lebih baru telah menunjukkan korelasi genetik antara AN dan gangguan kejiwaan lainnya. Namun, studi genetik dari jenis gangguan makan lainnya masih langka. Faktor risiko biologis lainnya termasuk korelasi kuat antara perkembangan gangguan makan berlebihan dan riwayat diet, serta diabetes yang resistan terhadap insulin dan gangguan makan.

  • Faktor psikologi
    Ciri-ciri psikologis tertentu termasuk perfeksionisme dan ketidakfleksibelan perilaku kognitif dikaitkan dengan risiko mengembangkan gangguan makan. Secara khusus, menetapkan harapan tinggi yang tidak realistis tentang diri sendiri dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan kondisi yang tidak terduga.

Gangguan makan juga sangat komorbid dengan gangguan kecemasan, terutama fobia spesifik dan kecemasan sosial. Menariknya, kecemasan sosial paling erat terkait dengan BN dan BED, dengan kedua gangguan makan berbagi gaya kognitif yang sama seperti ketakutan akan evaluasi sosial dan penilaian situasi sosial yang tidak fleksibel.

Referensi

https://www.news-medical.net/health/What-is-an-Eating-Disorder.aspx

Gangguan makan adalah kondisi perilaku yang ditandai dengan gangguan parah dan terus-menerus dalam perilaku makan serta pikiran dan emosi yang menyusahkan. Mereka bisa menjadi kondisi yang sangat serius yang mempengaruhi fungsi fisik, psikologis dan sosial. Jenis gangguan makan termasuk anoreksia nervosa, bulimia nervosa, Binge Eating Disorder, gangguan asupan makanan restriktif penghindaran, dan gangguan makan tertentu lainnya, gangguan pica dan ruminasi.

Berikut tipe-tipe dari gangguan makan:

  • Anorexia Nervoas
  • Bulimia Nervosa
  • Binge Eating Disorder
  • Other Specified Feeding and Eating Disorder
  • Avoidant Restrictive Food Intake Disorder
  • Pica
  • Rumination Disorder

Gangguan makan sering terjadi bersamaan dengan gangguan psikiatri lainnya yang paling umum gangguan mood dan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif dan alkohol dan masalah penyalahgunaan obat.

Namun, dengan perawatan medis yang tepat, mereka yang memiliki gangguan makan dapat melanjutkan kebiasaan makan yang sehat, dan memulihkan kesehatan emosional dan psikologis mereka.

Summary

https://www.psychiatry.org/patients-families/eating-disorders/what-are-eating-disorders