Perform Qualitative Risk Analysis merupakan suatu proses yang memprioritaskan risiko untuk analisis atau tindakan lebih lanjut dengan menilai dan menggabungkan kemungkinan yang akan terjadinya serta mengetahui dampaknya. Manfaat utama dari proses ini adalah memungkinkan manajer proyek untuk mengurangi tingkat ketidakpastian dan fokus pada risiko dengan prioritas yang tinggi. Dalam proses ini terdapat suatu input, alat dan teknik, dan output yang dihasilkan, salah inputnya yaitu Enterprise Environmental Factors. Apa yang dimaksud dengan Enterprise Environmental Factors?
Enterprise Environment Factors (EEF) terkait dengan lingkungan internal atau eksternal organisasi yang bersangkutan dan bisa berdampak pada proyek. Enterprise Environment Factors (EEF) bisa saja berasal dari dalam organisasi yang sedang menjalankan proyek, dari organisasi internal yang sedang berpartisipasi dalam proyek, atau bisa jadi dari keduanya. Faktor-faktor ini mungkin memiliki pengaruh positif bagi proyek dan beberapa faktor ini dapat menimbulkan kendala bagi proyek.
Perlu adanya pendekatan yang berbeda untuk menangani lingkungan budaya, politik, dan hukum secara efektif. Enterprise Environment Factors (EEF) meliputi semua kebijakan, praktik, prosedur, dan undang-undang yang ada baik di dalam maupun di luar organisasi yang akan berdampak pada pengelolaan suatu proyek.
Enterprise Environment Factors (EEF) mengacu pada “Kondisi, bukan di bawah kontrol langsung dari tim, yang memengaruhi, membatasi, atau mengarahkan proyek, program, atau portofolio.” Enterprise Environment Factors perlu dipertimbangkan sejak awal pelaksanaan proyek karena mungkin mempengaruhi apakah proyek tersebut dapat selesai tepat waktu bila mengingat kondisi organisasi saat saat proyek belum berjalan.
Kadang kala dalam menjalankan sebuah proyek terdapat banyak kendala atau masalah yang dihadapi. Beberapa dari permasalahan tersebut mungkin saja disebabkan oleh kurangnya perenncanaan atau oleh beberapa alasan lain yang tidak bisa dikendalikan. Tetapi ada juga yang bisa dikendalikan.
Bahkan ketika tidak bisa mengendalikan Enterprise Environment Factors (EEF), kita harus mewaspadai hal tersebut untuk merencanakan proyek yang sesuai. Karena Enterprise Environment Factors (EEF) akan sangat mempengaruhi berjalannya proyek. Jika tidak melakukan pencegahan sebelumnya, maka dapat memperlambat proyek atau bisa juga mempengaruhi hasilnya nanti.
Berikut ini merupakan beberapa Enterprise Environment Factors yang ada pada perusahaan. :
Organizational culture, structure, and governance
Sebagai manajer proyek, anda tidak dapat mempengaruhi manajemen perusahaan. Sehingga ini bisa disebut sebagai Enterprise Environment Factors. Namun, pendekatan manajemen diperusahaan secara langsung mempengaruhi manajemen proyek pada sebuah perusahaan. Jadi sebelum melakukan perencanaan proyek, anda harus tahu budaya dan struktur manajemen perusahaan anda. Untuk menghindari ketidaksesuaian antara proyek dan perusahaan itu sendiri.
Government or Industry standards
Pemerintah dan standar industri secara langsung mempengaruhi proyek tetapi ini merupakan beberapa kondisi yang tidak dapat dikendalikan.
Political climate
Iklim dari politik sangat penting untuk keberlangsungan proyek. Misalnya saja, proyek anda dilaksanakan di negara yang memiliki embargo, kemungkinan besar anda akan memiliki masalah pengadaan.
Marketplace conditions Marketplace conditions bisa menjadi pertimbangan bila anda bekerja di perusahaan yang sedang mengalami krisis ekonomi. Maka hal tersebut akan mempengaruhi pendapat perusahaan anda secara langsung, teruta kepada proyek-proyek yang sedang berjalan, khususnya pada anggaran akan terpengaruh.
