Apa yang dimaksud dengan emosi musikal?

Apa yang dimaksud dengan emosi musikal ?

Siapa yang belum pernah merasa sebuah lagu merasuk dalam ke hati? Apakah itu ketika merasa gembira luar biasa ketika menari di klub atau ketika menangis sendirian ditemani lagu balada yang memelas hati, musik dapat menembus jantung kita, mengungkapkan emosi yang jauh lebih ampuh daripada kata-kata apa pun. Apa yang dimaksud dengan emosi musikal ?

1 Like

Emosi Musikal adalah sebuah istilah yang digunakan untuk emosi yang ditimbulkan oleh musik (dalam Juslin dan Sloboda, 2010). Emosi musikal memiliki 4 komponen yaitu: psychological arousal (sebagaimana tercermin, contohnya perubahan aktivitas autonomi dan endokrin), subjective feeling (seperti perasaan senang, bahagia, sedih, dll), motor expression (contohnya tersenyum atau cemberut), dan action tendencies( seperti menghentakkan kaki, bertepuk tangan, dll) (dalam Koelsch, 2012).

Terdapat perdebatan apakah emosi musikal secara kualitatif sama dengan emosi secara umum (emosi sehari-hari). Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terdapat mekanisme yang sama antara emosi yang dibangkitkan oleh musik dengan emosi yang ditimbulkan emosi lain. Hal ini didukung pula oleh beberapa penelitian bahwa emosi yang dibangkitkan musik sama dengan emosi yang dibangkitkan stimulus lain. Di sisi lain, Swanwick dan Lippman mengatakan bahwa emosi sehari-hari berbeda dengan pengalaman emosi dari mendengarkan musik. (dalamJuslin & Vӓ stjӓ ll, 2008). William James ( dalan Juslin & Sloboda, 2010) juga telah membedakan dua jenis emosi “coarse” and”refined”, dimana Refined emosi lebih digambarkan dalam bentuk perasaan dari pada tindakan, tidak dimanifestasikan melalui perilaku yang tampak, tidak menunjukkan reaksi fisiologis yang jelas, dan tidak dilabel dengan emosi secara umum.

Juslin & VÓ“ stjÓ“ ll (2008) menyatakan bahwa ada perbedaan beberapa mekanisme psikologis yang mendasari kebangkitan emosi musikal dengan mekanisme yang mendasari kebangkitan dari basic emotion. Juslin & VÓ“ stjÓ“ ll (2008) dalam penelitiannya mencoba menguraikan mekanisme psikologis yang terjadi saat musik membangkitkan emosi.

  1. Refleks batang otak
    Refleks batang otak mengacu pada proses dimana emosi dibangkitkan oleh musik karena satu atau lebih karakteristik fundamental akustik musik yang diterima oleh batang otak sebagai sinyal yang penting dan mendesak. Menurut mekanisme refleks batang otak, masing-masing elemen memiliki dampak yang sama pada semua orang. Suara yang tiba-tiba, suara yang keras, disonan, atau tempo yang cepat akan mendorong emosi tidak menyenangkan pendengar.

  2. Pengkondisian evaluatif
    Mekanisme pengkondisian evaluatif mengacu pada sebuah proses dimana emosi timbul karena sebagian atau sepotong musik yang telah beberapa kali dipasangkan dengan stimulus positif atau stimulus negatif. Sebagai contoh, sepotong musik yang dipasangkan berulang-ulang dengan spesifik event yang selalu membuat senang (misalnya bertemu dengan teman). Ketika potongan musik itu kembali didengar dilain waktu maka musik tersebut akan mendatangkan kebahagiaan meski tanpa kehadiran dari teman.

  3. Penularan emosi
    Penularan emosi mengacu pada proses dimana musik dapat menimbulkan emosi pada pendengarnya karena pendengar menerima ekspresi emosi dari musik, kemudian menginternalisasi ekspresi tersebut. Misalnya musik yang memiliki ekspresi sedih (yang bertempo lambat, pitch rendah, dan suara yang pelan) akan menimbulkan kesedihan pada pendengar.

  4. Citra visual
    Mekanisme citra visual terjadi ketika emosi timbul karena pendengar menciptakan bayangan visual saat mendengarkan musik, misalnya membayangkan pemandangan yang indah. Citra visual biasanya didefenisikan sebagai pengalaman yang mirip dengan pengalaman perseptual. Namun terjadi tanpa kehadiran stimulus sensori yang relevan.

  5. Ingatan episodik
    Mekanisme ini mengacu pada proses ketika emosi timbul karena musik membangkitkan ingatan pendengar pada sebagian peristiwa dalam kehidupannya. Penelitian menunjukkan bahwa musik sering kali membangkitkan kenangan Sehingga ketika ingatan akan peristiwa itu muncul, maka emosi yang berhubungan dengan peristiwa pun ikut muncul.

  6. Harapan akan musik
    Mekanisme ini mengacu pada emosi yang timbul karena fitur spesifik musik dilanggar, tertunda, atau mengkonfirmasi harapan pendengar tentang kelanjutan musik. Misalnya pendengar yang mempunyai harapan dari perubahan dari nada E-F# akan dilanjutkan ke G#. Jika hal tersebut tidak terjadi, maka pendengar akan terkejut. Sloboda (1989) menemukan bahwa anak-anak berusia 5 tahun tidak dapat menolak kombinasi kunci yang salah. Berbeda dengan anak usia 5 tahun, pada anak usia 9 tahun mereka menertawakan kejadian salah kunci pada suatu permainan musik.

Referensi

Yufika, Gita. 2016. PERBEDAAN EMOSI MUSIKAL PADA SAAT DIPERDENGARKAN MUSIK DENGAN JENIS MUSIK DAN TEMPO YANG BERBEDA. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.