Istilah Eksklusi sosial menunjukkan adanya sekelompok orang miskin,
menganggur dan kurang beruntung yang tersingkir atau disingkirkan dari
kehidupan masyarakat yang normal.
A. Latar belakang munculnya konsep Eksklusi Sosial
- Muncul secara signifikan sejak tahun 1990an dalam kebijakan negara (khususnya uni eropa) → istilah ini menggantikan istilah-istilah seperti kemiskinan, perampasan hak dan penderitaan.
- Term “Eksklusi Sosial” dianggap lebih halus dan sopan
- Kebijakan pemerintah tentang “perang melawan kemiskinan” kemudian digantikan menjadi “pertarungan melawan eksklusi sosial”
B. Hakikat Eksklusi Sosial
- Eksklusi sosial menunjukkan adanya sekelompok orang miskin, menganggur dan kurang beruntung yang tersingkir atau disingkirkan dari kehidupan masyarakat yang normal.
- Terdapat kehidupan kelompok yang terisolasi secara sosial dan mengalami perbedaan perlakuan →mereka yg hidupnya dalam kemiskinan, menganggur dan hidup dalam kekurangberuntungan; tdk terpenuhinya hak-hak kewarganegaraan; dan kehancuran ikatan sosial
- Istilah eksklusi sosial pada akhirnya tidak hanya dalam rangka penjelasan dalam konteks kemiskinan, tetapi juga telah meluas maknanya menjadi proses terkucilnya individu atau kelompok dari dunia sosial
- Peminggiran sosial terhadap beberapa kelompok yg didiskriminasikan atas dasar etnis, ras, agama, orientasi seksual, kasta, keturunan, gender, usia, kecacatan, HIV, migran atau berdasarkan lokasi tempat tinggal.
- Eksklusi sosial…dari kata kerja (proses), menjadi kata benda (sebagai subyek) :
- Ekslusi sosial sbg proses yg dinamik merujuk kpd hubungan sosial dan institusi yg menghalangi pencapaian keperluan hidup → mencegah individu utk berperan sepenuhnya dlm kehidupan sosial, ekonomi,politik dan dalam menyatakan hak yg berasal dr hubungan keterpinggiran dr kekuasaan.
C. Dampak Eksklusi Sosial
- Eksklusi sosial bukan hanya sebuah proses, melainkan juga “sesuatu hal” yang dapat memberikan dampak terhadap individu/kelompok
- Misalnya: kemiskinan menyebabkan terjadinya eksklusi sosial dan eksklusi sosial menyebabkan kemiskinan
- Dampak lainnya dari eksklusi: ex. Terjadinya kesenjangan sosial, devian/penyimpangan sosial dll
D. Aspek Eksklusi Sosial
- Aspek internal eksklusi sosial meliputi: kekurangan yg dimiliki oleh individu, kelompok atau masyarakat krn kemahiran yg rendah, kesehatan yg rendah dan lain-lain.
- Aspek eksternal eksklusi sosial meliputi: kebijakan, kemiskinan, lokasi kediaman yg tdk tersentuh oleh aktivitas pembangunan dan terdapat diskriminasi gender.
E. Dimensi Eksklusi Sosial
- Individu : kesehatan fisik, pendidikan, mentalitas individu dan lain-lain
- Sosial: ketidaksamaan dan ketidakadilan, lokasi, gender, usia, etnik, praktik budaya
- Ekonomi: masalah keuangan, pengangguran, kelangkaan sumber
- Sosial-ekonomi-politik: kemiskinan, marginalisasi politik
- Institusi dan organisasi: peraturan, kebijakan dan proses
F. Komponen dalam Eksklusi Sosial
- Kategori individu atau kelompok yang tereksklusi
- Jenis eksklusi
- Penyebab utama terjadinya eksklusi →kesenjangan akses
- Kondisi atau tempat eksklusi
- Penyebab struktural dari eksklusi
- Dampak psikososial dari eksklusi
G. Solusi dari Eksklusi Sosial
Solusi dari eksklusi sosial adalah inklusi sosial yakni sebuah agenda untuk memfasilitasi, memperkaya dan menambah kapasitas individu/kelompok melalui kesempatan, resiprositas dan partisipasi.
Referensi
Abdullah, Irwan, Dari Rakyat atau Untuk Rakyat? Peminggiran Suara Orang Kecil Dalam Wacana Pembangunan, dalam Jurnal Wacana, 2000