Apa yang dimaksud dengan efek resensi (Recency effect) dan efek primasi (Primacy effect)?

Anggaplah bahwa anda sedang mengambil mata kuliah di mana separuh kegiatan kelas sangat membosankan dan separuh lainnya sangat menyenangkan. Pada akhir semester anda diminta mengevaluasi mata kuliah ini dan pengajarnya.

Apakah evaluasi anda akan lebih baik jika kegiatan kelas yang membosankan terjadi selama tengah pertama semester dan kegiatan yang menyenangkan terjadi selama tengah kedua semester itu? Ataukah evaluasi anda akan lebih baik jika urutannya dibalik?

Jika yang muncul pertama lebih kuat pengaruhnya, kita mengalami apa yang dinamakan efek primasi (Primacy Effect). Jika yang muncul terakhir (atau paling baru) lebih kuat pengaruhnya kita mengalami efek resensi (Recency Effect)

Apa yang dimaksud dengan efek resensi (Recency effect) dan efek primasi (Primacy effect) dalam persuasi?

Efek Primasi

“Efek Primasi” merupakan efek awal yang mempengaruhi persepsi seseorang.

Dalam penelitian awal tentang efek primasi pada persepsi antarpersonal, Solomon Asch, dalam Sobur (2003), membacakan daftar ajektif (kata sifat) yang menguraikan seseorang di depan sekelompok responden dan menjumpai bahwa pengaruh urutan sangat penting.

Orang yang dilukiskan sebagai ”cerdas, tekun, impulsif, kritis, keras kepala, dan dengki” dinilai lebih positif ketimbang orang yang dilukiskan sebagai ”dengki, keras kepala, kritis, impulsif, tekun, dan cerdas”. Implikasinya di sini adalah bahwa kita menggunakan informasi yang datang lebih dahulu untuk mendapatkan gambaran umum seperti apa orang itu.

Kemudian kita menggunakan informasi yang datang belakangan untuk membuat gambaran umum ini lebih spesifik.

Implikasi praktis dari efek primasi ini adalah bahwa kesan pertama yang tercipta tampaknya paling penting. Melalui kesan pertama ini, orang lain akan menyaring tambahan informasi untuk merumuskan gambaran seseorang yang mereka persepsikan.

Efek Resensi

“Efek Resensi” merupakan efek terakhir atau yang paling baru yang mempengaruhi persepsi seseorang.

Dengan adanya efek resensi menyebabkan seseorang cenderung untuk mengambil keputusan yang bias, karena keputusannya lebih didasarkan pada informasi terakhir yang diterima bukan pada substansi informasi itu sendiri.

Sedangkan dalam hal pengetahuan, seseorang cenderung akan menggunakan pengetahuan yang dia miliki untuk mengambil keputusan dan cenderung untuk tidak mempertimbangkan pengetahuan yang sebenarnya diperlukan.