Apa yang dimaksud dengan Diplomasi Preventif (preventive diplomacy)?

Diplomasi preventif adalah sebuah diplomasi yang berusaha mencegah campur tangan langsung negara besar di dalama krisis yang timbul di dunia ketiga. Secara umum, diplomasi preventif dipahami sebagai sebuah diplomasi yang dilakukan untuk mencegah timbulnya konflik dan peperangan di dunia.

Bedjaoui kemudian membagi diplomasi preventif menjadi dua jenis yakni diplomasi preventif tradisional yang bersifat internal dan diplomasi preventif kontemporer yang berorientasi kepada situasi universal. Selain itu, terdapat tiga formulasi esensial di dalam diplomasi preventif yakni peacemaking yang berkaitan dengan upaya penegakkan perdamaian dalam situasi konflik, peacekeeping yang berkaitan dengan upaya pemeliharaan perdamaian, dan peacebuilding yang berkaitan dengan upaya penataan kembali struktur yang rusak akibat konflik.

Diplomasi preventif pada awalnya diperkenalkan oleh Presiden Woodrow Wilson melalui Wilson Fourteen Points yang menjadi cikal bakal dari pembentukan Liga Bangsa-Bangsa di akhir Perang Dunia I.

Dalam perjalanannya, diplomasi preventif kemudian menunjukkan eksistensinya di era perang dingin dimana negara-negara yang tidak ingin terlibat di dalam kedua kekuatan superpower yang saling bersaing kemudian menuangkan ide dan pemikiran mereka di dalam sebuah diplomasi yang bertujuan untuk mencegah konflik yang berpotensi menimbulkan peperangan.

Apa yang dimaksud dengan Diplomasi Preventif (preventive diplomacy)?

diploasi preventif

Diplomasi preventif adalah diplomasi yang dilakukan khususnya oleh negara-negara Dunia Ketiga untuk mencegah keterlibatan superpower atau negara-negara besar dalam sebuah konflik lokal atau regional dengan cara berusaha menyelesaikan sendiri persoalan ketegangan atau konflik regional tersebut.

Contoh utama di Asia Tenggara adalah konflik Laut Cina Selatan (kepulauan Spratly atau persoalan garis batas terluar) yang melibatkan antara lain Vietnam, Filipina, Malaysia, Indonesia, bahkan Cina.

ASEAN berusaha keras mencegah agar konflik tidak meruncing dengan keterlibatan aktif Cina, atau mungkin nanti negara besar lain mengingat Filipina masih punya pangkalan militer AS dan begitu pula Vietnam masih punya hubungan baik dengan Uni Soviet yang memanfaatkan pangkalan angkatan laut bekas milik AS di Teluk Cam Ranh.

Untuk tujuan mencegah intervensi superpower tersebut ASEAN membentuk ARF (Asean Regional Forum) sebagai wadah konsultasi persoalan-persoalan keamanan agar bisa diselesaikan dengan “the ASEAN Way” alias cara ASEAN.

Mencegah keterlibatan superpower atau negara besar lain dalam sebuah konflik sangat penting mengingat apabila ada keterlibatan mereka konflik akan meningkat intensitasnya, atau menjadi semakin sulit diselesaikan, dan bahkan semakin luas skala konfliknya.

Prinsip Diplomasi Preventif adalah membuat jarak dengan kepentingan langsung sebuah negara untuk memberikan bantuan moril maupun materil.

Diplomasi preventif lebih dari sekedar menyelamatkan dunia tetapi untuk mencegah agar tidak terisolasi dari masyarakat internasional. Diplomasi ini memiliki tiga tujuan, yaitu:

  1. Mencegah konflik antar-negara atau antara pemerintah dengan kelompok minoritas di dalam negara.

  2. Untuk mencegah perselisihan menjadi konflik terbuka.

  3. Jika konflik pecah, memastikan penyebarannya sekecil mungkin

Dalam hal ini diplomasi preventif seperti halnya obat pencegah yang bertujuan mencegah penyakit sebelum mengobati (Djelantik, 2008 : 161-162).