Dermatitis perioral atau beruntus di sekitar mulut merupakan peradangan pada kulit dengan bentukan berupa papula dan pustula di daerah pefiorificial yaitu di sekitar mulut.
Apa yang dimaksud dengan Dermatitis Perioral ?
Dermatitis perioral atau beruntus di sekitar mulut merupakan peradangan pada kulit dengan bentukan berupa papula dan pustula di daerah pefiorificial yaitu di sekitar mulut.
Apa yang dimaksud dengan Dermatitis Perioral ?
Dermatitis perioral adalah erupsi eritematosa persisten yang terdiri dari papul kecil dan papulo-pustul yang berlokasi di sekitar mulut. Dermatitis perioral dapat terjadi pada anak dan dewasa. Dalam populasi dewasa, penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Namun, selama masa kanak-kanak persentase pasien pria lebih besar.
Pada anak-anak, penyakit ini memiliki kecenderungan untuk meluas ke periorbita atau perinasal. Beberapa agen penyebab terlibat dalam patogenesis penyakit ini diantaranya penggunaan kosmetik dan glukokortikoid. Studi case control di Australia memperlihatkan bahwa pemakaian kombinasi foundation, pelembab dan krim malam meningkatkan risiko terjadinya dermatitis perioral secara signifikan. Penggunaan kortikosteroid merupakan penyebab utama penyakit ini pada anak- anak.
Beberapa faktor lainnya yang juga diidentifikasai diantaranya infeksi, faktor hormonal, pemakaian pil kontrasepsi, kehamilan, fluoride dalam pastagigi, dan sensitasi merkuri dari tambalan amalgam. Demodex folliculorum dianggap memainkan peran penting dalam patogenesis dermatitis perioral terutama pada anak dengan imunokompromais. Namun,laporan terbaru menunjukkan bahwa density dari D . folliculorum merupakan fenomena sekunder penyebab dermatitis perioral.
Keluhan yang dirasakan pasien adalah gatal dan rasa panas disertai timbulnya lesi di sekitar mulut.
Faktor Risiko
Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonis
Erupsi eritematosa yang terdiri dari papul, papulopustul atau papulovesikel, biasanya tidak lebih dari 2 mm. Lesi berlokasidi sekitar mulut, namun pada anak lesi dapat meluas ke perinasal atau periorbita.
Pemeriksaan Penunjang : Umumnya tidak diperlukan.
Gambar Dermatititis perioral
Diagnosis Klinis
Ditegakkan ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaaan fisik.
Diagnosis Banding
Dermatitis kontak, Dermatitis seboroik, Rosasea, Akne, Lip-licking cheilitis, Histiocytosis , Sarkoidosis
Komplikasi : Infeksi sekunder
Penatalaksanaan
Untuk keberhasilan pengobatan, langkah pertama yang dilakukan adalah menghentikan penggunaan semua kosmetik dan kortikosteroidtopikal. Jika tidak diobati, bentuk klasik dermatitis perioral memiliki kecenderungan untuk bertahan, terutama jika pasien terbiasa menggunakan pelembab atau krim malam.
Dalam kasus resisten, dermatitis perioral membutuhkanfarmakoterapi, seperti:
Topikal
Sistemik
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan
Pada pasien yang menderita dermatitis perioral dalam waktu lama, pemeriksaan mikroskopis lesi dapat disarankan untuk mengetahui apakah ada infeksi bakteri, jamur atau adanya Demodex folliculorum.
Konseling dan Edukasi
Edukasi dilakukan terhadap pasien dan pada pasien anak edukasi dilakukan kepada orangtuanya. Edukasi berupa menghentikan pemakaian semua kosmetik, menghentikan pemakaian kortikostroid topikal. Eritema dapat terjadi pada beberapa hari setelah penghentian steroid.
Kriteria rujukan
Pasien dirujuk apabila memerlukan pemeriksaan mikroskopik atau pada pasien dengan gambaran klinis yang tidak biasa dan perjalanan penyakit yang lama.
Peralatan
Tidak diperlukan peralatan khusus untuk mendiagnosis penyakit dermatitis perioral.
Prognosis
Prognosis umumnya bonam jika pasien menghentikan penggunaan kosmetik atau kortikosteroid topikal.
Sumber :
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan primer
Referensi