Suatu data dikatakan memiliki sifat stasioner apabila data tersebut tidak memiliki kecenderungan terhadap trend tertentu. Atau dengan kata lain, apabila fluktuasi data berada disekitar suatu nilai rata-rata yang konstan, tidak tergantung pada waktu dan variansi dari fluktuasi tersebut. Terdapat 3 macam stasioneritas dalam geostatistika, yaitu:
-
Strict Stationarity
Variabel random Z(u) dikatakan strict stationarity jika fungsi
distribusi (kumulatif) dari dan
sama untuk sebarang nilai h, dengan h merupakan suatu konstanta dan t adalah pengamatan. -
Second Order Stationarity
Pada Second Order Stationerity, diasumsikan bahwa E(Z(u)) = m. Berarti nilai ekspektasi akan konstan untuk semua lokasi u, sehingga akan mengakibatkan E(Z(u)) = E(Z(u+h) dan kovariansi hanya bergantung pada jarak h dan tidak bergantung pada lokasi u.
Untuk h = 0
-
Intrinsic Stationerity
Suatu variabel random dikatakan Intrinsic Stationerity apabila memenuhi persamaan berikut:
Dengan menggunakan asumsi second order stationerity, dan intrinsic stationerity yang diasumsikan, maka dapat dituliskan hubungan antara variogram, dengan simbol 2 γ , dan kovariansinya sebagai berikut:
Dari penjabaran di atas diperoleh hubungan semivariogram, dengan simbol γ , dan kovariansinya adalah sebagai berikut:
karena maka diperoleh