Cracked Nipple (Puting susu lecet) adalah perlukaan pada puting susu yang disebabkan karena trauma pada puting susu saat menyusui, kadang kulitnya sampai terkelupas atau luka berdarah (sehingga ASI menjadi berwarna merah muda). Retakan pada puting susu bisa sembuh sendiri dalam waktu 48 jam.
Apa yang dimaksud dengan Cracked Nipple atau Puting susu lecet ?
Nyeri pada puting merupakan masalah yang sering ditemukan pada ibu menyusui dan menjadi salah satu penyebab ibu memilih untuk berhenti menyusui bayinya. Diperkirakan sekitar 80-90% ibu menyusui mengalami nipple pain dan 26% di antaranya mengalami lecet pada puting yang biasa disebut dengan nipple crack. Kerusakan pada puting mungkin terjadi karena trauma pada puting akibat cara menyusui yang salah.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Adanya nyeri pada puting susu dan nyeri bertambah jika menyusui bayi.
Penyebab
Dapat disebabkan oleh teknik menyusui yang salah atau perawatan yang tidak benar pada payudara. Infeksi monilia dapat mengakibatkan lecet.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik didapatkan :
Nyeri pada daerah putting susu
Lecet pada daerah putting susu
GambarCrackecd Nipple
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang dalam penegakan diagnosis.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis bisa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik.
Komplikasi
Risiko yang sering muncul adalah ibu menjadi demam dan pembengkakan pada payudara.
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Non-Medikamentosa
Teknik menyusui yang benar
Puting harus kering
Mengoleskan colostrum atau ASI yang keluar di sekitar puting susu dan membiarkan kering.
Mengistiraharkan payudara apabila lecet sangat berat selama 24 jam
Lakukan pengompresan dengan kain basah dan hangat selama 5 menit jika terjadi bendungan payudara
Medikamentosa
Memberikan tablet Parasetamol tiap 4 – 6 jam untuk menghilangkan nyeri.
Pemberian Lanolin dan vitamin E
Pengobatan terhadap monilia
Konseling dan Edukasi
Tetap memberikan semangat pada ibu untuk tetap menyusui jika nyeri berkurang.
Jika masih tetap nyeri, sebagian ASI sebaiknya diperah.
Tidak melakukan pembersihan puting susu dengan sabun atau zat iritatif lainnya.
Menggunakan bra dengan penyangga yang baik.
Posisi menyusui harus benar, bayi menyusui sampai ke kalang payudara dan susukan secara bergantian di antara kedua payudara.
Tabel Posisi menyusui yang baik
Kriteria Rujukan
Rujukan diberikan jika terjadi kondisi yang mengakibatkan abses payudara
Prognosis
Ad vitam: Bonam ; Ad functionam: Bonam; Ad sanationam: Bonam
Sumber :
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan primer
Referensi
Prawirohardjo, S. Saifuddin, A.B. Rachimhadhi, T. Wiknjosastro Gulardi H. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.Edisi keempat cetakan ketiga. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010: Hal 379.