Apa yang dimaksud dengan Cerita Sejarah?

image

Apa yang dimaksud dengan Cerita Sejarah?

Istilah cerita sejarah secara sederhana dideskripsikan sebagai cerita rekaan yang timbul di suatu masa yang lalu (setting waktunya adalah masa yang lampau). Cerita sejarah menampilkan sebuah masalah atau konplek plot yang ganjil terhadap waktu. Di sini pengarang cerita sejarah merasa bahwa ia mendekati tugasnya dengan salah satu dari dua orientasi. Ia tertarik dan menaruh perhatian kepada perbedaan-perbedaan maupun kesamaan-kesamaan di antara masa silam dan masa ia sendiri. Pengarang cerita sejarah menawarkan komentar-komentar yang penting tentang kebutuhan bagi pengarang untuk tidak hanya memberikan keotentikkan, detail dan fakta saja, tetapi juga merupakan sebuah hiburan yang setia dari pikiran-pikiran dan motif-motif dari zaman yang diwakilinya.

Secara sederhana yang dimaksud dengan cerita sejarah adalah cerita rekaan yang timbul di suatu masa yang lalu (settingnya –setting waktunya- adalah suatu masa yang lampau). Pada cerita sejarah, pengarangnya berusaha untuk membawa para pembaca mundur ke puluhan tahun yang silam dan memasuki gaya hidup yang sangat berbeda dengan waktu yang sekarang. Contoh, dalam cerita „Bandung Lautan Api‟, pengarang membawa pembaca untuk menikmati suasana peperangan memperebutkan kota Bandung yang terjadi sekitar tahun 1946 atau pada cerita „Pangeran Dipenogoro‟, pembaca dibawa pengarang untuk melihat kehidupan Pangeran Dipenogoro yang hidup di sekitar tahun 1785 – 1855.

Cerita sejarah kebanyakan memang menampilkan , waktu yang spesifik (waktu yang lampau), masalahnya universal (masalah-masalah yang ditampilkan adalah masalah-masalah yang dialami oleh manusia di segala zaman), dan fantasi (sebagai bumbu untuk menghidupkan cerita).

Kriteria cerita sejarah: Pertama , buku cerita sejarah harus menarik juga harus memenuhi tuntutan keseimbangan antara fakta dan fiksi. Kedua , cerita sejarah tidak perlu harus tepat dan otentik.riset memang perlu, tetapi harus benar-benar bisa dicerna, detail-detail yang dibuat harus menyatu dengan cerita bukan hanya sebagai efek tambahan. Meskipun tokoh cerita dan plot-plot bantuan diterima dalam cerita sejarah, tetapi hal yang terjadi tidak boleh kontradiksi dengan kenyataan sejarah yang sebenarnya. Ketiga , cerita sejarah harus secara akurat merefleksikan semangat atau jiwa dan nilai yang terjadi pada waktu itu beserta kejadian-kejadiannya. Keempat , penulis cerita sejarah harus tetap berpijak dengan seksama pada tempat-tempat sejarahnya (histografi). Kelima , keotentikan bahasa dalam cerita sejarah harus pula mendapat perhatian. Keenam , cerita sejarah harus dapat mendramatisasi dan memanusiakan fakta-fakta sejarah. Hal ini akan bisa membuat anak atau siswa-siswa punya rasa partisipasi dengan menghargai sejarah bangsanya, bisa membuat anak melihat bahwa keadaan sekarang adalah hasil masa lalu dan keadaan sekarang akan mempengaruhi masa akan datang.

Adalah sulit bagi seorang guru atau pustakawan untuk menilai kualitas sebuah cerita sejarah karena keterbatasan pengetahuannya tentang sejarah. Seorang penulis resensi buku cerita sejarah mengatakan untuk memberi penilaian yang pas terhadap cerita sejarah , hal penting yang harus diperhatikan adalah: 1) kebenaran settingnya, 2) kebenaran karakter tokoh-tokohnya, 3) kebenaran kejadiannya, dan 4) keseimbangannya.

Nilai-nilai dalam Cerita Sejarah

  1. Cerita sejarah bagi anak-anak membantunya untuk mengalami masa lalu, masuki konplek, derita, kebahagiaan, dan lain-lain;

  2. Cerita sejarah memberikan pengalaman kepada anak dan berperan untuk masa lalu;

  3. Cerita sejarah mendorong anak untuk berpikir dan merasakan, dan buku masa lalu mengundang perbandingannya di masa kini;

  4. Cerita sejarah memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir kritis dan menilai novel-novel yang mempunyai konplek besar, karakter yang kuat, sulit menentukan pilihan;

  5. Perspektif histories membantu siswa untuk melihat, menilai kesalahan masa lalu dengan lebih jelas.