Apa yang dimaksud dengan Bottom-Up Management?


Bottom-Up Management adalah Gaya manajemen yang mendorong bawahan dan mereka yang berada di hierarki bawah dalam suatu organisasi untuk terlibat dalam manajemen organisasi. Praktik manajemen bottom-up tersebut dianggap memberdayakan karyawan.

Sumber
  • Gambhir Bhatta, International Dictionary of Public Management and Governance, New York: M.E. Sharpe, 2006.
1 Like

Dalam sebuah perusahaan ada 2 gaya pendekatan, yaitu Top-Down Management dan Buttom-Up Management.

Top-Down Management yaitu gaya pendekatan yang arahan dan semua solusi ditetapkan oleh pimpinan paling atas lalu disampaikan kepada bawahannya. Jadi, aliran informasinya dari atas mengarah kebawah, maka dari itu dinamakan top-down

Sedangkan Buttom-Up Management yaitu gaya pendekatan yg mengizinkan bawahan untuk menyalurkan ide nya dalam membuat keputusan bisnis. Jadi keputusan melibatkan pemikiran dari semua team dalam bisnis tersebut. Aliran informasinya cenderung dari bawah menuju keatas, maka dari itu dikatakan buttom-up.

Ada beberapa manfaat untuk gaya manajemen Buttom-Up ini, yaitu perencanaan tugas jadi lebih efektif, bisa bertukar pikiran sehingga wawasan pun juga menjadi luas, team yang berada di posisi bawah merasa dihargai pendapatnya dan menjadi lebih mengenal sesama team bisnis

1 Like

Bottom Up Management adalah metode manajemen dimana semua anggota team berpartisipasi dalam menjalankan perusahaan ataupun mengambil keputusan. Metode manajemen kolaboratif seperti ini membantu perusahaan dalam mengetahui cara untuk mencapai goals dan mencapainya dengan efektif.
Kelebihan dari Bottom Up Management ini diantaranya :

  1. Moral dan Produktivitas yang Tinggi — Ketika sebuah perusahaan menggunakan metode Bottom Up Management maka setiap staff dapat memberikan opini dan merasa menjadi bagian penting dari setiap Goals dan tujuan yang perusahaan ingin capai. Dengan memiliki rasa Ownership pada perusahaan tentunya para staff akan memiliki rasa moral yang tinggi dan dedikasi penuh untuk membantu perusahaan mencapai Goals dan tujuan yang ingin dicapai. Dan dengan dedikasi yang tinggi pada setiap pekerjaannya maka produktivitas perusahaan tentunya juga akan meningkat.
  2. Memaksimalkan Talenta Staff — Dengan memberikan kesempatan pada setiap staff untuk berpartisipasi, tentunya dapat memberikan informasi-informasi yang unik dari setiap staff yang ada dan ada kemungkinan bahwa ada beberapa staff yang memiliki talenta lebih pada suatu bidang yang dapat dimaksimalkan untuk mendorong kemajuan perusahaan.
  3. Memiliki Banyak Ide Kreatif ataupun Inovatif — Ketika semua staff dapat memberikan opininya, tentunya akan memberikan banyak ide baru yang dapat digunakan untuk menjadi produk ataupun fitur baru yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan di masa yang akan datang.
Summary

Medium.com

1 Like