Apa yang dimaksud dengan blockchain?

Blockchain dapat diartika sebagai log yang mencatat blok data yang telah diberi timestamp* . Setiap blok akan diidentifikasi oleh cryptographic hash dan disimpan dalam blok setelahnya. Sehingga, setiap blok akan memiliki hash dari blok-blok sebelumnya. Hal ini membangun tautan atau keterkaitan antar blok, sehingga menciptakan rantai blok, atau blockchain . Setiap node yang memiliki akses ke daftar blok-blok ini dapat membaca dan mencari tahu apa status global dari data-data yang sedang dipertukarkan di jaringan. Dalam blockchain juga berisi sekumpulan node (klien) yang beroperasi pada satu jaringan yang sama melalui salinan buku besar yang dipegang masing-masing node . Dalam jurnal (Christidis & Devetsikiotis, 2016), node - node ini membentuk jaringan peer-to-peer di mana:

Pengguna dapat berinteraksi dalam blockchain melalui kriptografi asimetris, yaitu sepasang private dan public key . Private key digunakan untuk menandatangani transaksi-transaksi yang dilakukan oleh pengguna, sedangkan public key digunakan sebagai pengalamatan transaksi-transaksi tersebut di dalam jaringan. Penggunaan kriptografi asimetris menambah fungsi authentication , integrity , dan non-repudiation ke dalam jaringan blockchain . Setiap transaksi yang telah ditandatangani oleh pengguna selanjutnya akan disebarkan node - node yang berjarak 1- hop dari node pengguna.

Node - node tetangga (yang berjarak 1- hop dari node pengguna) akan memvalidasi setiap transaksi yang masuk sebelum meneruskannya lebih jauh. Apabila transaksi diidentifikasi sebagai transaksi yang tidak valid, maka transaksi tersebut akan dibuang. Apabila valid, maka transaksi tersebut akan tersebar di seluruh jaringan.

Transaksi-transaksi yang telah dikumpulkan dan divalidasi oleh jaringan menggunakan suatu proses di atas selama interval waktu yang disepakati, akan diambil dan dikemas ke dalam blok kandidat yang telah diberi timestamp . Proses ini dapat disebut sebagai mining . Node - node miner (yang melakukan mining ) mengirimkan blok kandidat tersebut ke jaringan.

Selanjutnya, node - node akan memverifikasi blok kandidat tersebut: (a) apakah blok kandidat berisi transaksi-transaksi yang valid, dan (b) apakah blok merujuk pada hash blok yang benar pada blok sebelumnya. Apabila verifikasi berhasil, maka node - node akan menambahkan blok tersebut ke dalam blockchain , dan menerapkan transaksi yang dikandungnya untuk memperbarui status global dari data-data yang sedang dipertukarkan dalam jaringan. Sebaliknya, apabila blok kandidat gagal diverifikasi maka blok kandidat akan dibuang. Ini menandai akhir dari proses. Proses ini akan terus berulang setiap ada transaksi yang terjadi dalam blockchain .

Blockchain pertama kali diciptakan pada tahun 2008 oleh Satoshi Nakamoto dan dimanfaatkan sebagai buku besar untuk transaksi cryptocurrency publik dalam Bitcoin. Blockchain diciptakan untuk mengatasi masalah double-spending tanpa memerlukan otoritas terpercaya secara terpusat. Selain Bitcoin, blockchain juga dapat diterapkan dalam bidang-bidang lain seperti keuangan, kesehatan, real estate dan lain-lain. Karakteristik blockchain yang dapat beroperasi dengan cara yang terdesentralisasi, tanpa perlu otoritas pusat, dan mencapai fungsi yang sama dengan jumlah yang sama kepastian menjadi alasan mengapa blockchain banyak diterapkan di berbagai bidang.