Apa yang dimaksud dengan birahi pada hewan ternak?


Ternak betina memiliki alat reproduksi yang terdiri dari alat kelamin utama (ovarium), saluran reproduksi (tuba Fallopi, Uterus, serviks dan vagina) dan alat kelamin luar (vulva dan klitoris). Terdapat 2 ovarium pada alat kelamin utama berada di sebelah kiri dan sebelah kanan yang memiliki dua komponen penting yaitu folikel (primer, sekunder, tersier, de graaf) dan korpus luteum. Ovarium berfungsi untuk reproduksi (sel telur) dan produksi hormonal (estrogen, progesteron, inhibin dan relaxin). Ovarium terletak dalam rongga pelvis, sedangkan bentuk dan ukuran ovarium berbeda tergantung spesis dan fase. Ovarium sapi berbentuk oval, ovarium domba berbentuk lonjong dan ovarium kuda seperti ginjal (Samik, A. 2017).

Uterus salah satu bagian dari saluran reprodiksi yang sangat penting, memilki banyak fungsi yaitu, menghasilkan cairan uterus saat birahi, kapasitasi spermatozoa, kontraksi, transportasi spermatozoa. Sedangkan serviks berfungsi menutup lumen uterus, menghasilkan cairan serviks yang berfungsi memberi jalan spermatozoa, dan menyeleksi sparmatozoa saat garavid cairan mukus (Samik. A. 2017)

Estrus atau birahi adalah kondisi dimana ternak betina ingin dikawin. Birahi pada ternak terjadi setelah ternak dewasa. Usia dewasa pada ternak ruminansia bervariasi tergantung kondisi tubuh dan pakan. Dewasa kelamin pada sapi 1,5-2 tahun sedangkan dewasa tubuh 2-2,5 tahun, dewasa kelamin pada kerbau pada usia 2,5-3 tahun sedangakan dewasa tubuh 3-4 tahun, kambing/domba dewasa kelamin 6-8 bulan sedangkan dewasa tubuh usia 12-15 bulan. Ternak dikawinkan setelah ternak dewasa tubuh.

Deteksi birahi salah satu faktor yang penting menjadi perhatian dalam budidaya ternak ruminansia. Ketepatan mendeteksi birahi akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu perkawinan. Perkawinan pada waktu birahi yang tepat akan berpengaruh terhadap keberhasilan kebuntingan. Karena mengawinkan ternak ruminansia diluar waktu birahi tidak akan terjadi kebuntingan. Oleh karena itu peternak harus mengetahui tanda-tanda birahi agar tepat pada saat mengawinkan ternak. Selain ketepatan waktu kawin juga akan memperpendek calving interval . Siklus estrus dibagi menjadi empat fase :

1. Pro estrus (Persiapan)

Fase ini terjadi perubahan tingkah laku, perubahan alat kelamin luar, pada ovarium terdapat folikel de graaf, kelenjar endometrium tumbuh memanjang, serviks terjadi relaksasi, Terjadi pertumbuhan folikel yang cepat.

2. Estrus

Pada fase ini folikel de graaf sudah matang, sekresi lendir serviks maksimal, dinding folikel tipis sehingga ternak responsif terhadap pejantan dan ingin dikawini.

3. Metestrus

Fase Metestrus terjadi setelah estrus selesai, ternak menolak untuk kopulasi, ada korpus haemoragicum pada ovarium, serviks sudah menutup, fase ini terjadi penurunan kadar estrogen.

4. Diestrus

Fase diestrus tidak ada aktivitas kelamin, ovarium terdapat corpus luteum dan ternak dalam keadaan tidak bunting, berakhir pada saat regresi corpus luteum.

Referensi

https://disnak.lebakkab.go.id/mengenal-estrus-birahi-pada-ternak-ruminansia/