Apa yang dimaksud dengan Bilirubin?

Bilirubin adalah produk katabolik (pemecahan) dari hemoglobin. Bilirubin terdiri dari bilirubin terkonjugasi dan unkonjugasi.

Apa yang dimaksud dengan Bilirubin?

Bilirubin adalah pigmen Kristal yang berbentuk jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir dari pemecahan hasil katabolisme melalui prosesreaksi oksidasi-reduksi (Wong,2007). Sedangkan menurut Juffrie (2011) Bilirubin merupakan produk akhir katabolisme protoporfirin besi atau heme, yang sebanyak 75% berasal dari hemoglobin, dan 25% berasal dari heme di hepar (enzim sitokrom, katalase dan heme bebas) mioglobin otot, serta eritropoiesis yang tidak efektif di sum-sum tulang.

Bilirubin (pigmen empedu) adalah hasil akhir metabolisme dan secara fisiologi tidak penting, namun merupakan petunjuk adanya penyakit hati dan saluran empedu yang penting karena bilirubin cenderung mewarnai jaringan dan cairan yang kontak dengannya (Prince, 2005).

Pembentukan Bilirubin

Bilirubin merupakan pigmen berwarna jingga dan merupakan hasil akhir pemecahan katabolisme heme melalui reaksi oksidasi-reduksi. Proses oksidasi yang pertama menghasilkan biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme oksigenase (enzim yang terdapat pada hati). Biliverdin kemudian akan direduksi menjadi bilirubin oleh enzim biliverdin reduktase.

Keadaan bayi baru lahir, sekitar 75% produksi bilirubin berasal dari katabolisme heme haemoglobin dari eritrosit sirkulasi satu gram heme akan menghasilkan 34 mg bilirubin dan sisanya 25% terbentuk dari pelepasan hemoglobin karena eritropoesisyang tidak efektif didalam sumsum tulang belakang (Soleh, 2010).

Bilirubin merupakan hasil akhir protoprofin besi atau heme, yang sebanyak 75% berasal dari hemoglobin dan 25% dari heme di hepar(enzim sitokrom, katalase dan heme bebas), myoglobin otot, serta eritropoieesis yang tidak efektif di sum-sum tulang belakang (Juffrie, 2010).

Metabolisme Bilirubin

Pada individu normal, pembentukan sekitar 80 hingga 85% bilirubin terbentuk dari pemecahan eritosit tua dalam system monosit makrofag. Masa hidup rata-rata eritrosit adalah 120 hari.Setiep hari eritrosit dihancurkan sekitar 50 ml darah, dan menghasilkan 250 sampai 350 bilirubin.Kini diketahui bahwa sekitar 15 sampai 20% pigmen empedu berasal dari destruksi sel eritrosit matur dalam sum-sum tulang (hematopoiesis tak efektif), dan dari hemoprotein lain, terutama dari hati (price, 2005).

Pada katabolisme hemoglobin (terutama tejadi pada limpa), globin mula-mula dipisahkan dari heme, setelah itu bilirubin diubah menjadi biliverdin.Bilirubin tak terkonjugasi kemudian terbentuk dari biliverdin. Biliverdin merupakan pigmen kehijauan yang dibentuk melalui oksidasi bilirubin. Bilirubin tak terkonjugasi larut dalam lemak, tidak larut dalam air, dan tidak dapat di ekskresikan dalam empedu atau urine. Bilirubin tak terkonjugasi berikatan dengan albumin, kemudian diangkut oleh sel-sel darah ke sel-sel hati.

Metabolisme bilirubin di dalam hati berlangsung dalam tiga langkah: ambilan, konjugasi, dan ekskresi. Ambilan oleh sel hati memerlukan dua protein hati, yaitu yang diberi symbol sebagai protein Y dan Z. Konjugasi bilirubin dengan asam glukuronat diikatalisis oleh enzim glukoronil tranferase dalam retikulo endoplasma.Bilirubin terkonjugasi tidak larut dalam lemak,tetapi larut dalam air, dan dapat diekskresikan dalam empedu dan urine.

Langkah terakhir dalam metabolism bilirubin dalam hati adalah transpot bilirubin terkonjugasi melalui membrane sel ke dalam empedu melalui suatu proses aktif. Bilirubin tak terkonjugasi tidak diekskresikan ke dalam empedu, kecuali setelah proses foto-oksidasi atau fotoisomerisasi. Bilirubin terkonjugasi terreduksi oleh bakteri usus menjadi serangkaian senyawa yang disebut sterkobilin atau urobilinogen. Zat-zat ini yang menyebabkan feses berwarna coklat. Sekitar 10 sampai 20% urobilinogen mengalami siklus enterohepatik, sedangkan sejumlah kecil di ekskrasi dalam urine (Price,2005).

Metabolismebilirubin pada janin hepar belum banya berfungsi karena bilirubin dikeluarkan oleh janin melalui plasenta dalam bentuk bilirubin indirek. Sebagian besar bilirubin terbentuk sebagai akibat dari degradasi hemoglobin dalam sistem retikoloendotelial, bilirubin indirekyaitu bilirubin yang bereaksi tidak lansung dengan zat warna diazo, yang bersifat tidak larut dalam airtetapi larut dalam lemak. Sedangkan bilirubin direk terbentuk di dalam hati yaitu mengalami proses konjugasi yang membutuhkan energi dan enzim glukoronin transferase sehingga terbentuk bilirubin direk (Wiknjosastro,2007).

Peningkatan kadar bilirubin

Penyebab terjadinya peningkatan produksi bilirubin dini adalah inkompatibilitas golongan darah fetus ibu akibat isoimunitas.Imunisasi ibu terjadi eritosit bocor dari fetus ke sirkulasi maternal.Eritrosit fetus membawa antigen yang berbeda yang dikenal sebagai benda asing oleh system imun ibu yang membentuk antibodi untuk melawanya.

Antibodi ini (IgG) melewati barrier plasenta kedalam sirkulasi fetal dan terikat ke eritrosit fetal. Inkompabilitas Rh, sekuestrasidan penghancuran eritrosit yang berlapis antibodi mengambil tempat dalam system retikuloendothelial fetus. Inkompabilitas ABO, hemolysis terjadi intravaskuler, complement-mediated dan biasanya tidak seberat pada Rh disase. Walaupun hemolisis berkaitan dengan peningkatan kadar bilirubin tak terkonjugasi, fraksi bilirubin terkonjugasi juga dapat meningkat (Juffrie, 2005).