Apa yang dimaksud dengan Biang keringat (miliaria)?

Biang keringat

Biang keringat (miliaria), yaitu suatu kelainan kulit yang disebabkan oleh adanya retensi keringat akibat tersumbatnya pori- pori kelenjar keringat. Timbulnya biang keringat biasanya kalau udara panas atau lembab.

Penyumbatan pori-pori kelenjar keringat disebabkan oleh bakteri-bakteri yang menimbulkan peradangan atau pembengkakan, akibatnya kulit menjadi gatal. Biang keringat terdapat di daerah dahi, leher, dada dan punggung.

Apa yang dimaksud dengan Biang keringat (miliaria) ?

Biang keringat miliaria

Biang keringat juga dikenal sebagai miliaria, merupakan ruam yang gatal, bintik-bintik merah kecil timbul yang menyebabkan rasa menyengat atau tusukan pada kulit. Ruam dapat berkembang di manapun pada tubuh, tetapi paling sering terjadi di wajah, leher, punggung, dada dan paha. Ruam terdiri dari bintik-bintik kecil atau benjolan yang dikelilingi oleh daerah kulit yang merah.

Bintik-bintik terkadang terlihat seperti lecet kecil. Ini dapat menyebabkan pembengkakan ringan, gatal, dan tusukan-tusukan menyengat. Biang keringat memang bukan penyakit yang berbahaya, namun bisa menular melalui kontak fisik, udara, atau pakaian

Penyebab

Miliaria terjadi ketika saluran kelenjar keringat bisa terpasang karena sel-sel kulit mati atau bakteri seperti Staphylococcus epidermidis , bakteri umum pada kulit yang juga dikaitkan dengan jerawat . Staphylococcus epidermidis bercampur keringat menyebabkan iritasi (menusuk-nusuk), gatal dan ruam lepuh yang sangat kecil, biasanya di daerah lokal dari kulit.

Biang keringat biasanya timbul akibat keringat yang berlebihan tapi tidak bisa keluar karena adanya penyumbatan pada saluran kelenjar keringat. Gejala yang muncul kemudian adalah rasa gatal, pedih dan kulit jadi kemerahan, serta munculnya gelembung-gelembung kecil atau lenting yang berisi air.

Biang keringat sering muncul di sekitar dahi dan leher, juga mengincar bagian-bagian tubuh yang tertutup pakaian seperti dada dan punggung, serta bagian yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian. Bahkan beberapa kasus, timbul pada kulit kepala.

Biang keringat biasanya terjadi ketika seseorang berkeringat lebih dari biasanya, seperti saat cuaca panas atau lembab. Namun, tidak menutup kemungkinan biang keringat bisa terjadi di saat musim dingin. Kondisi ini disebabkan ketika kelenjar keringat tubuh menjadi terhalang. Keringat berlebihan dapat menyebabkan keringat menjadi terperangkap di bawah kulit Anda. Keringat terperangkap menyebabkan iritasi kulit dan mengalami ruam panas

Jenis

Jenis-jenis biang keringat. Berdasarkan perbedaan kelainan yang muncul di kulit, maka biang keringat dibedakan menjadi tiga:

  • Miliaria kristalina. Sumbatan yang terjadi pada bagian atas dari lapisan kulit.
    Ciri-ciri: Gelembung kecil berukuran 1-2 mm, berisi cairan jernih seperti tetesan air, namun tanpa disertai munculnya kulit kemerahan. Lokasi: Dahi, leher, punggung dan dada.

  • Miliaria rubra. Sumbatan terjadi pada bagian tengah lapisan kulit.
    Ciri-ciri: Gelembung kecil, masih berukuran 1-2 mm dan berwarna merah. Gelembung biasanya tersebar, tapi dapat juga berkelompok. Disertai keluhan sangat gatal dan pedih bila berkeringat. Biang keringat ini paling sering ditemukan. Lokasi: Bagian-bagian tubuh yang tertutup pakaian dan yang tergesek pakaian.

  • Miliaria profunda. Sumbatan terjadi pada bagian dalam dari lapisan kulit.
    Ciri-ciri: Bintil-bintil putih berukuran 1-3 mm, dan tidak disertai kulit yang kemerahan. Tidak juga menimbulkan rasa gatal. Biang keringat ini jarang sekali dijumpai. Lokasi: Badan, lengan dan tungkai.

Mengobati biang keringat

Biang keringat tidak memerlukan pengobatan khusus dan ruam biasanya hilang setelah beberapa hari. Menghindari panas dengan tinggal di tempat teduh dan mengenakan pakaian katun longgar akan membantu meringankan gejala biang keringat. Jaga senangtiasa kulit Anda tetap dingin dengan cara mandi, mandi juga akan membantu mencegah keringat berlebihan. Tinggal di ruang ber-AC selama beberapa jam sehari juga akan memberikan bantuan yang cukup.

Menerapkan lotion calamine akan meredakan daerah kulit yang terkena. Anda juga dapat menggunakan krim hidrokortison jika kulit Anda sangat perih dan gatal. Dan semuanya itu banyak tersedia di Apotek, dan anda bisa membelinya.

Sumber : wikipedia

Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai oleh adanya vesikel milier. Sinonim untuk penyakit ini adalah biang keringat, keringat buntet, liken tropikus, prickle heat. Berdasarkan survey yang dilakukan di Jepang didapatkan 5000 bayi baru lahir menderita miliaria.

Survey tersebut mengungkapkan bahwa miliaria kristalina terjadi pada 4,5% nenonatus dengan usia rata-rata 1 minggu dan miliaria rubra terjadi pada 4% neonatus dengan usia rata-rata 11-14 hari. Dari sebuah survey yang dilakukan di Iran ditemukan insiden miliaria pada 1,3% bayi baru lahir. Miliaria umumnya terjadi di daerah tropis dan banyak diderita pada mereka yang baru saja pindah dari daerah yang beriklim sedang ke daerah yang beriklim tropis.

Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan yang dirasakan adalah gatal yang disertai timbulnya vesikel atau bintil, terutama muncul saat berkeringat, pada lokasi predileksi, kecuali pada miliaria profunda.

Faktor Risiko

  1. Tinggal di lingkungan tropis, panas, kelembaban yang tinggi.
  2. Pemakaian baju terlalu ketat.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik

Tanda patognomonis

Tergantung pada jenis atau klasifikasi miliaria.

Klasifikasi miliaria :

  1. Miliaria kristalina

    • Terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm), sub korneal tanpa tanda inflamasi, mudah pecah dengan garukan, dan deskuamasi dalam beberapa hari.
    • Predileksi pada badan yang tertutup pakaian.
    • Gejala subjektif ringan dan tidak memerlukan pengobatan.

    Miliaria kristalina
    Gambar Miliaria kristalina

  2. Milaria rubra

    • Jenis tersering, terdiri atas vesikel miliar atau papulo vesikel di atas dasar eritematosa sekitar lubang keringat, tersebar diskret.
    • Gejala subjektif gatal dan pedih pada di daerah predileksi.

    Miliaria rubra
    Gambar Miliaria rubra

  3. Miliaria profunda

    • Merupakan kelanjutan miliaria rubra, berbentuk papul putih keras berukuran 1-3 mm, mirip folikulitis, dapat disertai pustul.
    • Predileksi pada badan dan ekstremitas.

    Miliaria profunda
    Gambar Miliaria profunda

  4. Miliaria pustulosa
    Berasal dari miliaria rubra, dimana vesikelnya berubah menjadi pustul.

    Miliaria profunda
    Gambar Miliaria profunda

Pemeriksaan Penunjang

Tidak diperlukan.

Penegakan Diagnostik (Assessment)

Diagnosis Klinis

Ditegakkan ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaaan fisik.

Diagnosis Banding

Campak / morbili, Folikulitis, Varisela, Kandidiasis kutis, Erupsi obat morbiliformis
Komplikasi Infeksi sekunder

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan

Prinsipnya adalah mengurangi pruritus, menekan inflamasi, dan membuka retensi keringat. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah:

1. Melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:

  • Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat.
  • Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
  • Menjaga kebersihan kulit
  • Mengusahakan ventilasi yang baik

2. Memberikan farmakoterapi, seperti:

  • Topikal

    • Bedak kocok: likuor faberi atau bedak kocok yang mengandung kalamin dan antipruritus lain (mentol dan kamfora) diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu.
    • Lanolin topikal atau bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼-2% sekaligus diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu. Terapi berfungsi sebagai antipruritus untuk menghilangkan dan mencegah timbulnya miliaria profunda.
  • Sistemik (bila gatal dan bila diperlukan)

    • Antihistamin sedatif: klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari selama 7 hari atau setirizin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari
    • Antihistamin non sedatif: loratadin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari.

Pemeriksaan Penunjang Lanjutan

Pada umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang.

Konseling dan Edukasi

Edukasi dilakukan dengan memberitahu keluarga agar dapat membantu pasien untuk:

  1. Menghindari kondisi hidrasi berlebihan atau membantu pasien untuk memakai pakaian yang sesuai dengan kondisinya.
  2. Menjaga ventilasi udara di dalam rumah.
  3. Menghindari banyak berkeringat.
  4. Memilih lingkungan yang lebih sejuk dan sirkulasi udara (ventilasi) cukup.
  5. Mandi air dingin dan memakai sabun.

Kriteria Rujukan

Tidak ada indikasi rujukan

Peralatan

Tidak diperlukan peralatan khusus untuk mendiagnosis penyakit miliaria.

Prognosis

Prognosis umumnya bonam, pasien dapat sembuh tanpa komplikasi.

Referensi

  1. Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi keenam. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
  2. James, W.D., Berger, T.G., Elston, D.M. 2000. Andrew’s Diseases of the Skin: Clinical Dermatology. 10th Ed. Canada. Saunders Elsevier.
  3. Levin, N.A. 2014. Dermatologic manifestation of miliaria. Medscape. May 21, 2014. Miliaria: Background, Pathophysiology, Etiology
  4. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.2011.Pedoman Pelayanan Medik. Jakarta.