Apa yang dimaksud dengan berpikir secara prosedural?

berpikir secara prosedural

Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama.

Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.

Apa yang dimaksud dengan berpikir secara prosedural ?

Teknologi informasi berkembang semakin cepat. Dapatkah kita mengikuti perkembangan zaman yang semakin dipenuhi dengan teknologi? Apakah kita sudah memiliki kemampuan untuk mengerti, mengoperasikan, bahkan membuat teknologi? Apakah kita mengetahui kemampuan apa saja yang diperlukan untuk melakukan hal-hal tersebut? Jika jawabannya adalah iya, kita harus siap untuk menguasai teknologi, mendidik orang lain tentang teknologi, dan memprediksi konsekuensi psikologis dan sosial yang dapat muncul karena kemampuan ini.

Computational thinking adalah proses penyelesaian masalah yang biasa digunakan dalam pengembangan teknologi. Computational thinking biasa digunakan oleh programmer untuk mengembangkan suatu perangkat lunak atau software. Tetapi, computational thinking tak hanya digunakan dalam bidang komputer. Computational thinking dapat digunakan dalam hampir segala bidang. Computational thinking meliputi berbagai skill. Berikut adalah skill yang melibatkan computational thinking:

  • Mengatur dan mengorganisir data
  • Merepresentasikan data melalui abstraksi seperti model dan simulasi
  • Mencari solusi menggunakan cara yang prosedural atau berurut
  • Mengenali, menganalisis, dan mengimplementasikan solusi yang mungkin digunakan dengan tujuan menyelesaikan suatu masalah seefisien mungkin

Salah satu bagian dari computational thinking adalah thinking procedurally atau berpikir secara prosedural. Menurut B.A. Sheil (1981), kunci dari teknologi informasi adalah berpikir secara prosedural (procedural thinking/reasoning). Yang dimaksud dengan berpikir secara prosedural adalah proses di mana seseorang menentukan hasil dari suatu instruksi atau suatu instruksi yang dapat menghasilkan sesuatu. Berpikir secara prosedural adalah skill dasar dalam programming.

Mengapa procedural thinking sangat diperlukan? Karena teknologi pemroses informasi dikendalikan oleh instruksi-instruksi rumit yang terstruktur. Dalam programming, untuk membuat suatu alat bekerja sesuai dengan keinginan, bekerja dengan efisien, dapat membetulkan kesalahan, dan lain-lain, seseorang harus bisa mengetahui bagaimana suatu alat bekerja.

Procedural thinking cukup berbeda dengan computational thinking pada umumnya.

While Computational Thinking primarily focuses on solving well defined problems, Procedural Thinking aims to solve problems that are an order of complexity beyond that.

Agar lebih mudah dimengerti, contoh yang digunakan adalah bermain catur. Logical dan analytical thinking adalah mengetahui bagaimana cara bermain catur. Computational thinking adalah mengetahui bagaimana cara membuat komputer yang menegakkan peraturan catur. Sedangkan procedural thinking adalah mengetahui bagaimana cara membuat komputer yang dapat bermain catur.

Sumber:

Banyak kata sifat yang menggambarkan cara berpikir seperti abstrak, analitik, konseptual, konkret, konvergen, kreatif, kritis, deduktif, strategis, sintetis, taktis, dan juga komputasi dan prosedural.

Pemikiran komputasional dan prosedural merupakan gagasan mendasar dalam disiplin ilmu komputer dan informatika. Komputer adalah mesin yang secara otomatis, cepat, dan akurat melakukan langkah-langkah dalam beberapa jenis prosedur. Programer komputer berpikir dalam hal memecahkan masalah dan menyelesaikan tugas dengan cara thinking procuderally. Prosedurnya mungkin bersifat algoritmik atau heuristik, atau kombinasi kedua pendekatan ini.

Sebagai contoh misalnya Anda (menggunakan otak Anda) memutuskan kata yang ingin Anda temukan definisinya. Misalnya Anda memiliki beberapa tujuan dalam pikiran. Otak Anda mengarahkan jari Anda untuk memasukkan informasi pencarian yang sesuai ke mesin pencari Google. Anda kemudian membaca hasilnya, memikirkan definisi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Seperti contoh diatas Anda telah menggunakan kemampuan fisik dan mental Anda, dan rasa keingintahuan Anda, untuk bekerja dengan kemampuan Web dan mesin pencari Google untuk memecahkan masalah. Perhatikan bahwa cukup mudah bagi seorang siswa muda untuk belajar menggunakan mesin pencari Google daripada bagi siswa untuk belajar mencari kata dalam kamus kertas-dan ini jauh lebih cepat.

Pemikiran komputasional adalah ide yang penting bagi semua orang, bukan hanya ilmuwan komputer. Artinya, seseorang tidak perlu menjadi profesional komputer untuk memanfaatkan kemampuan dan kualitas komplementer otak manusia dan komputer.

Perubahan apa yang telah kita lihat sejak publikasi Forbes di tahun 2009? Institute for the Future menciptakan prediksi untuk tahun 2020 dalam diagram di atas. Saat kita menyaksikan boomingnya Artificial Intelligence and Machine Learning saat ini, Dunia mengenalkan Pemikiran Prosedural untuk memahami teknologi di era kecerdasan teknik dan pembelajaran.

Jika orang yang menggunakan Think Computational mendapatkan solusi, maka orang yang menggunakan Thinked Procedure memiliki kecerdasan untuk mendapatkan solusi. Lebih tepatnya, Procuderally Thinking adalah bagaimana kita memahami dan membangun Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin. Kita mengatakan prosedural seperti yang kita lakukan untuk Generasi Prosedural Prosedural, Melek Prosedural, dan Retorika Prosedural.

Berikut adalah beberapa contoh:

  1. Logical and Analytical Thinking: Menemukan sekop sekoci di setumpuk kartu.
  2. Computational Thinking: Mengetahui proses menemukan kartu apa saja. Menyortir setumpuk kartu.
  3. Procedural Thinking: Mengurutkan atau mengklasifikasikan sifat entitas yang tidak terhitung atau non-kualitatif dalam satu set.

Kita tahu bahwa computer/gadget sudah menjadi kebutuhan rumah tangga dan sehari-hari. Pemikiran Prosedural dimulai dengan kesadaran akan hal itu. Berikut adalah empat level/tingat yang didasari dengan seberapa terpelajar/terlatih Anda dalam Pemikiran Prosedural, dan walaupun tidak semua orang perlu menjadi pemikir prosedural, namun tetap sangat bermanfaat untuk memiliki pemahaman dasar tentang apa itu pemikiran prosedural.

Tingkat 1. Memahami seberapa terlatih kah anda dalam thinking procuderally?

Berikut adalah pola sederhana untuk setiap jenis pemikiran. Hanya menjawab “ya” dalam kategori apapun menunjukkan bahwa ada kecenderungan untuk mendekati pendekatan berpikir.
Contoh:

  1. Apakah Anda suka membuat model prediksi?
  2. Apakah Anda mengerti statistik atau aljabar linier?
  3. Apakah Anda pandai memformalkan perilaku, informasi, atau pengambilan keputusan?
    Paling tidak, ada baiknya mengetahui apa yang tidak Anda ketahui.

Tingkat 2. Memahami bagaimana dan dengan cara apa AI dan ML digunakan: “Apa itu AI?”

Tingkat pemahaman ini maksudnya untuk menjadi pembaca yang baik dan mengikuti kemajuan sains dan teknologi di sekitar AI.

Tingkat 3. Memahami bagaimana menggunakan AI dan ML

Pada titik tertentu kita harus melampaui kemampuan AI yang ada, dan mampu menggunakannya dengan baik. Bagaimana jika seseorang memberi Anda AI yang canggih? Bagaimana Anda akan menggunakannya?

Nah, Google melakukan hal itu dengan ML APIs mereka yang telah terlatih sebelumnya, yang merupakan alat yang dibangun melalui Machine Learning. Hal ini tidak memerlukan pengetahuan tentang bagaimana ML bekerja, dan hanya pemahaman dan kemampuan untuk menerapkannya dalam program, aplikasi, atau perangkat.

Tingkat 4. Memahami bagaimana membangun AI

Dengan demikian, tingkat akhir Pemikiran prosedural melibatkan pembangunan AI itu sendiri. Sebenarnya ada banyak hal yang harus ditempuh di sini, yang pada akhirnya akan sampai pada kemampuan untuk memperbaiki, melatih, dan menemukan pendekatan baru terhadap AI.

https://www.youtube.com/playlist?list=PLCiOXwirraUA9TZwPrkkwyqgcq-mHvMu5

Sumber :

Dalam kehidupan ini, kita sering kali menemukan masalah dalam pekerjaan maupun aktivitas lainnya. Untuk dapat menyelesaikan berbagai masalah yang kita temui, Kita harusnya dapat berpikir secara terbuka dan melakukan suatu aksi. Banyak dari kita yang masih tidak mengerti pola pikir apa yang harus diterapkan dalam menghadapi masalah yang baru ataupun masalah yang lalu sekalipun. Terkadang, kita ragu untuk mengambil keputusan dalam memecahkan suatu masalah sehingga, hal itu menjadi beban yang semakin berat. Untuk itu, berpikir secara Computational harus diterapkan.

Computational thinking memang terdengar asing bagi kita karena hal ini jarang diajarkan maupun diterapkan secara langsung. Computational thinking adalah proses pemikiran dalam merumuskan masalah dan solusi dalam bentuk yang efektif. Dalam Computational thinking sendiri terbagi menjadi beberapa prinsip umum dalam berpikir. Pola pikir dalam computational thinking yang dapat diterapkan untuk memecahkan suatu masalah adalah berpikir secara procedural. Procedurally thinking atau yang disebut dengan berpikir secara procedural ialah metode berpikir yang disiplin secara berurutan, teratur dan logis.

Secara umum, semua masalah dimulai dengan sebuah gagasan. Menemukan hubungan antara informasi dan solusinya terletak pada inti pemecahan masalah. Menerapkan pola pemikiran secara procedural perlu beberapa hal berikut ini diantaranya adalah

  • Mengajukan pertanyaan

Apabila memiliki masalah dalam tugas secara lisan, hendaknya mengajukan pertanyaan hingga apa yang dibutuhkan atau yang dicari dapat terungkap secara lengkap dan jelas. Pada umumnya, Kata kapan, mengapa,dimana,bagaimana,perlu ditanyakan sampai tugasnya benar-benar ditentukan. Jika memiliki masalah dalam tugas secara tulisan, mungkin perlu untuk menggaris bawahi sebuah kata maupun kalimat atau dengan cara lain.

  • Mengidentifikasi suatu masalah

Salah salah satu cara untuk memudahkan seseorang mengungkapkan atau menyatakan identifikasi masalah dengan baik adalah dengan mengetahui secara jelas masalah yang dihadapi.
Beberapa jenis masalah yang biasanya ditemui adalah faktor dari manusia itu sendiri, masalah yang muncul karena sebuah cara , teknik atau kerja yang kurang baik maupun fenomeno yang terjadi. Agar masalah yang kita pilih benar-benar tepat, kita dapat mengetahuinya dengan mengenali beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang biasanya menunjukan bahwa sesuatu hal itu termasuk sebuah masalah yaitu bersifat menarik, sesuatu hal yang baru, dan merupakan sesuatu hal yang penting.

  • Menentukan urutan langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah.

Menyelesaikan pokok permasalahan yang paling vital dahulu, Kemudian menyelasaikan permasalahan yang terkait dengan permasalah pokok. Memperhatikan dampak positif dan negative dari setiap permasalahan yang diambil dengan tetap memperhatikan meminimalisirkan resiko yang akan terjadi.

  • Mengidentifikasi sub-prosedur yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah.

Algoritma membagi dan menaklukkan bekerja secara rekursif memecahkan masalah menjadi dua atau lebih sub-masalah dari tipe yang sama atau terkait, sampai ini menjadi cukup sederhana untuk diselesaikan secara langsung. Solusi untuk sub-masalah kemudian digabungkan untuk memberikan solusi terhadap masalah asli.

Pemikiran procedural dapat digambarkan dalam suatu diagram alir . Untuk lebih memahami pemikiran procedural beberapa hal dibawah ini dapat menjadi cotohnya:

  1. Untuk menginstal sebuah aplikasi, anda harus memiliki pemikiran procedural karena membutuhkan serangkaian langkah yang perlu dilakukan
  2. Memesan barang yang anda inginkan melalui online shopping misalnya, harus memiliki pemikiran procedural karena ada bebagai ketentuan langkah yang harus di ikuti
  3. Melakukan pendaftaran masuk PTN juga harus menerapkan pemikiran procedural sebab terdapat serangkaian langkah yang harus dilalui.

Jika ingin membuat kopi, Anda bisa mengikuti langkah-langkah ini di diagram alir di bawah:

image

Sumber :

pict : Ngoprek Dunia Teknologi Informasi: Buatlah algoritma dalam kehidupan sehari-hari lainnya !