Apa yang dimaksud dengan barokaah dalam mempelajari al-Qur’an ?

Al-Qur’an

Al-Qur’an sebagai wahyu yang diturunkan Allah sekaligus merupakan pemecah persoalan-persoalan kemanusiaan di berbagai segi kehidupan, baik yang berkaitan dengan masalah kejiwaan, jasmani, sosial, ekonomi maupun politik, dengan pemecahan yang peuh bijaksana, karena ia diturunkan oleh yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Apa yang dimaksud dengan barokaah dalam mempelajari al-Qur’an?

Para ahli linguistik dan penafsir al-Qur’an secara umum, dengan ungkapan yang berbeda-beda, memaknai barokah dengan makna kebaikan dan manfaat yang bersifat tetap dan berterusan. Mereka berkata:

Berkah (barokah) artinya tetapnya kebaikan Ilahi pada sesuatu. Barakât adalah kata jamak dari barakat (barokah) aslinya bermakna tsibat dan stabilnya sesuatu. Barokah disebutkan untuk segala karunia dan anugerah yang bersifat tetap sebagai bandingan dari makhluk-makhluk tanpa berkah yang segera sirna dan tak berbekas. Barokah bermakna segala sesuatu yang banyak dan melimpah; mencakup berkah-berkah material dan spiritual; seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, usia dan lain sebagainya.

Dalam percakapan keseharian kita, barokah (berkah) bermakna banyak dan melimpahnya nikmat dalam menerima kebaikan. Sebagai contoh, tatkala orang-orang berkata semoga Allah Swt memberikan kepadamu keberkahan, maksudnya adalah semoga Allah Swt memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Dalam kebudayaan dan tradisi kita, berkah dan kata-kata yang sepadan dengannya dan kata rangkapan yang terbentuk dari kata dasar ini seperti tabarruk (mencari keberkahan) dan mubarak (semoga beroleh berkah) banyak digunakan dalam keseharian kita.

Dengan memperhatikan makna-makna yang telah diuraikan di atas, terdapat ragam topik yang mengemuka dalam al-Qur’an terkait dengan berkah; misalnya al-Qur’an diperkenalkan sebagai kitab yang penuh dengan keberkahan. Karena dalam kalimat-kalimat, ayat-ayat dan surah-surah al-Qur’an, terdapat kebaikan hakiki bagi orang-orang yang benar-benar menginginkannya. Air dan hujan pada beberapa kondisi tertentu akan menghasilkan keberkahan dan nikmat yang melimpah.

Seorang nabi seperti Nabi Isa As diperkenalkan sebagai sosok yang memiliki keberkahan; lantaran para nabi memberikan petunjuk dan kebahagiaan umat manusia apabila mereka mengikutinya. Demikian juga tanah suci Mekah dan Ka’bah, Masjid al-Aqsha, lailatul qadar, dan lain sebagainya adalah tempat-tempat dan waktu-waktu yang dinilai mengandung berkah di dalamnya.