Apa yang dimaksud dengan baja ringan dan apa kegiatan yang sering terjadi pada baja ringan?

WhatsApp Image 2020-09-04 at 11.22.01
Gambar 1 Penampang Baja Ringan (a) Single Channel (b) Double Channel Back to Back © Double Channel Box

(Sumber Gambar : Fitrah dan Herman 2019).

Baja ringan merupakan material konstruksi yang dibentuk melalui proses pabrikasi yang konstitutif dengan membentuk profil baja pada suhu ruang. Material ini memiliki ketebalan dari 0.4 mm sampai 6.4 mm sehingga termasuk dalam material tipis (thin walled). Keunggulan dari material baja ringan ini adalah tegangan lelehnya mendekati 500 MPa sehingga termasuk material yang kuat serta beratnya yang ringan dan mudah didapat di pasaran. Saat ini baja ringan menjadi material yang populer dalam hal penggunaannya didalam konstruksi bangunan terutama seperti kuda-kuda. Penelitian tentang baja ringan sudah sangat meningkat untuk menentukan analisis dan desain yang tepat. Namun, ada hal yang menjadi fokus perhatian pada baja ringan saat didesain untuk dapat memikul beban tekan yaitu tekuk. Tekuk menjadi sebuah fenomena bagi material konstruksi khususnya pada struktur yang memiliki rasio kelangsingan yang besar dan ketebalan penampang yang tipis.

Tekuk merupakan sebuah kegagalan struktur dimana penampang mengalami perubahan bentuk pada saat atau sebelum struktur mencapai kapasitas lelehnya. Hal ini merupakan salah satu kelemahan dari baja ringan. Dua jenis tekuk yang sering terjadi pada baja ringan adalah tekuk lokal dan tekuk global dimana salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah faktor geometri atau penampang. Menurut Sandjaya dan Suryoatmono (2018) tekuk lokal merupakan kegagalan yang sering terjadi untuk elemen tekan baja ringan walaupun diberikan pengaku. Beberapa bentuk penampang baja ringan yang beredar di pasaran adalah penampang kanal dan penampang boks dengan ukuran yang bervariasi dan juga kebutuhan dalam penggunaan konstruksi. Bentuk kanal sering digunakan pada struktur rangka (structural frame).

Menurut Ruus dkk (2017) profil kanal yang sama memiliki kapasitas tekan dan perilaku tekuk yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena modifikasi beberapa profil kanal tersebut. Selanjutnya, menurut Kadir dkk (2013) kapasitas tekan yang dihitung dengan pendekatan langsung penampang double channel memiliki perbedaan yang overestimate namun tetap konservatif untuk digunakan. Tentu saja berdasarkan teori yang sudah dipaparkan sebelumnyapenampangpenampang tersebut memberikan kapasitas dan perilaku tekan yang berbeda-beda. Secara analitis, kapasitas tekan suatu penampang baja ringan dapat dihitung berdasarkan peraturan SNI 7971: 2013 pasal 3.4. Namun, pada hakikatnya perhitungan tegangan tekuk kritis belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan desain. Banyak parameter-parameter yang perlu ditemukan untuk pendekatan perhitungan yang lebih konservatif.

WhatsApp Image 2020-09-04 at 11.26.00
Gambar 2 Kondisi Kegagalan Pada Penampang Single Channel (Sumber : Fitrah dan Herman 2019).

WhatsApp Image 2020-09-04 at 11.26.01
Gambar 3 Kondisi Kegagalan Pada Penampang D.C Back to Back (Sumber : Fitrah dan Herman 2019)

WhatsApp Image 2020-09-04 at 11.26.02
Gambar 4 Kondisi Kegagalan Pada Penampang D.C Box (Sumber : Fitrah dan Herman 2019).

Referensi :

Fitrah RA dan Herman H. 2019. Studi eksperimental perilaku tekan baja ringan dengan variasi profil penampang. Jurnal Rang Teknik . Vol 2 (1) : 127-132.