Apa yang dimaksud dengan atom?

Atom merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam kimia. Tetapi terkadang orang tidak terlalu paham dengan definisi atom itu sendiri.

Apakah definisi atom secara mendetail ?

Atom


Konsep dari suatu atom bukanlah hal yang baru. Ahli-ahli filsafah Yunani pada tahun 500 SM telah mengemukakan kemungkinan bahwa zat terdiri dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi.

Kenyataannya, kata atom berasal dari bahasa Yunani “atomos” yang berarti “tidak dapat dibagi”. Pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke-19 telah ditemukan beberapa reaksi kimia secara kuantitatif yang dikenal sebagai hukum-hukum persenyawaan kimia atau hukum-hukum pokok reaksi kimia yaitu: Hukum kekekalan massa, Lavoisier, 1774; Hukum Perbandingan Tetap, Proust, 1797 dan Hukum Perbandingan Berganda, Dalton, 1803. Untuk menerangkan hukum-hukum tersebut, Dalton mengemukakan hipotesis bahwa zat tidak bersifat kontinu melainkan terdiri atas partikel-partikel kecil yang disebut atom.

Model Atom Dalton (1803)


Pada tahun 1803, seorang guru dan ilmuan Inggris yang bernama John Dalton mengemukakan teorinya yang disebut teori atom Dalton yang telah merubah arah ilmu kimia. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum alam yaitu :

  • Hukum Kekekalan Massa
    Ahli kimia Antonie Lavoiser (1743-1794) yang menyatakan bahwa “Massa total zat- zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Hukum ini didasarkan pada serangkaian percobaan untuk mengetahui mekanisme pembakaran dan semua proses yang berhubungan. Reaksi cairan merkuri dengan oksigen embentuk merkuri oksida yang berwarna merah. Bila merkuri oksida ini dipanaskan lagi, maka senyawa ini terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen yang sama banyaknya dengan yang dibutuhkan waktu pembentukan merkuri oksida.

  • Joseph Proust (1754-1828) melakukan banyak analisis untuk memperlihatkan bahwa susunan suatu senyawa kimia tetap. Dalam tahun 1799, ia menganalisis sampel tembaga karbonat alam dari beberapa tempat yang berbeda termasuk sampel yang dibuat di laboratorium. Ia memperoleh bahwa susunan dari semua sampel itu sama sehingga Proust menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Pernyataan ini kemudian disebut dengan “Hukum Susunan Tetap” atau “Hukum Perbandingan Tetap”.

Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan teori tentang atom dalam postulat sebagai berikut :

  • Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
  • Atom digambarkan sebagai bola pejal (Gambar 1.1) yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom- atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
  • Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
  • Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelebihan Teori Atom Dalton

  1. Dapat menjelaskan Hukum Kekekalan Massa
    Jika atom-atom dari unsur-unsur tidak dapat dihancurkan, maka atom-atom yang sama harus ada setelah reaksi selesai. Seperti halnya sebelum reaksi berlangsung maka massa keseluruhan dari pereaksi dari hasil reaksi harus sama.

  2. Dapat menjelaskan Hukum Perbandingan Tetap
    Jika semua atom dari sebuah unsur memiliki massa yang sama, dan jika satuan-satuan. Atom memiliki perbandingan tetap, persentase susunan senyawa harus memiliki nilai tertentu, dengan mengabaikan ukuran contoh yang dianalisis atau keadaan semula.

Kelemahan Teori Atom Dalton:

  1. Asumsinya bahwa semua atom dari suatu unsur memiliki massa dan sifat yang sama terbukti tidak benar. Setelah diketemukannya isotop oleh Mc. Coy dan Ross pada 1907, isotop yang hampir tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara kimia, mempunyai susunan elektron yang sama tetapi mempunyai massa yang berbeda.

  2. Asumsinya bahwa selama reaksi kimia, atom tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan (tidak mengalami perubahan), teori ini kurang tepat.
    Bagaimana atom dapat saling mengadakan ikatan baik dengan atom-atom lain yang sejenis maupun yang tidak sejenis, jika sama sekali tidak mengalami perubahan? Sekarang ditemukan fakta bahwa ada sedikit perubahan energi listrik pada bagian luar atom sehingga atom dapat mengadakan ikatan satu dengan lainnya.

  3. Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.
    Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Hal ini berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.

Hal yang menarik dari teori atom Dalton adalah ditemukannya hukum kombinasi kimia lain yang dinamakan Hukum Perbandingan Berganda yang dapat dinyatakan sebagai berikut: misalnya kita mempunyai dua sampel yang dibentuk oleh dua unsur yang sama apabila massa dari salah satu unsur dalam kedua sampel itu sama, maka massa dari unsur yang lain berada dalam perbandingan dari bilangan bulat sederhana.

Sebagai contoh: karbon dapat membentuk dua macam senyawa dengan oksigen, yaitu karbon monoksida dan karbon dioksida. Dalam 2,33 g karbon monoksida ditemukan 1,33 g oksigen yang bergabung dalam 1,00 g karbon. Dalam 3,66 g karbon dioksida, ditemukan 2,66 g oksigen yang bergabung dengan 1,00 g karbon. Perhatikan bahwa massa karbon yang sama (1,00 g) berada dalam perbandingan 2:1 (perbandingan dengan bilangan bulat sederhana).

Model Atom Thomson (1897)


Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers , maka J. J. Thomson (1856-1940) melakukan serangkaian penelitian untuk menentukan sifat sinar katoda (Gambar 1.2). Dalam kajian awalnya diketahui bahwa kecepatan sinar katoda jauh lebih rendah dibandingkan kecepatan cahaya, sehingga sinar ini bukan merupakan radiasi elektromagnetik. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa :

  1. Sinar katoda merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron .
  2. Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk menetralkan muatan negatif elektron tersebut.

Thomson juga menemukan perbandingan/nisbah muatan listrik (e) dengan massa (m), yaitu e/m. Berkas 1: hanya dengan adanya medan listrik, berkas sinar katoda dibelokkan ke atas, menyentuh layer pada titik 1. Berkas 2: hanya dengan adanya medan magnet, berkas sinar katoda dibelokkan ke bawah, menyentuh layer pada titik 2. Berkas 3: berkas sinar katoda akan harus (tidak dibelokkan), dan menyentuh layer di titik 3, bila besarnya gaya medan listrik dan medan magnet sama besar.

Pengukuran muatan listrik e dilakukan oleh Robert Millikan (1868-1953) di Universitas Chicago selama periode 1906-1914. Percobaan Millikan terkenal dengan nama percobaan “tetes minyak” (Gambar 1.3). Millikan menemukan bahwa muatan listrik pada semua tetes minyak sebesar n x e dengan n adalah bilangan bulat positif atau negatif, dan e menyatakan muatan listrik terkecil yang dapat diamati. Dengan menggabungkan hasil Millikan dan Thomson, diperoleh massa sebuat elektron sebesar 9,110 x 10-28 g.

Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Menurut Thomson, atom adalah materi yang bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron (muatan negatif) bagaikan kismis dalam roti kismis

Kelebihan Model Atom Thomson: membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

Kelemahan Model Atom Thomson : model Thomson ini tidak dapat menjelaskan
susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

Model Atom Rutherford (1911)


Berdasarkan hasil percobaan penghamburan sinar α Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford (Gambar 1.5) yang menyatakan bahwa:

  • Sebagian besar dari massa dan semua muatan positif sebuah atom terpusat pada daerah yang sangat kecil yang disebut dengan inti atom. Sebagian besar sisanya merupakan ruang kosong.
  • Muatan inti berbeda-beda pada setiap jenis atom, besarnya kira-kira setengah dari nilai bobot atom unsur.
  • Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang jumlahnya sama dengan muatan inti. Rutherford menduga bahwa di dalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak-menolak.

Model Atom Rutherford (Gambar 1.6) memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan Model Atom Rutherford adalah membuat hipotesis bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti dan Rutherford telah memperkenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit. Kelemahan Model Atom Rutherford adalah tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

Model Atom Niels Bohr (1914)


Niels Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron-elektron yang beredar pada kulit-kulit atom tanpa disertai pemancaran atau penyerapan energi. Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. Hipotesis Bohr adalah:

  1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.

  2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.

Kelebihan Teori Atom Niels Bohr dapat menjelaskan bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron. Kelemahan Teori Atom Niels Bohr berdasarkan hasil penelitian berikutnya terbukti bahwa gerakan elektron menyerupai gelombang. Oleh karena itu, posisi elektron tidak dapat ditentukan dengan pasti. Jadi orbit lingkaran dengan jari-jari tertentu yang diungkapkan Niels Bohr tidak dapat diterima dan tidak dapat menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak, sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.

Model Atom Modern (Mekanika Gelombang/Mekanika Kuantum)


Model Atom Mekanika Gelombang menjelaskan bahwa di dalam atom elektron beredar pada orbital-orbital, yaitu daerah di sekitar inti atom dengan kebolehjadian menemukan elektron. Teori Atom Mekanika Gelombang memiliki persamaan dengan Teori Atom Niels Bohr di mana tingkat-tingkat energi atau kulit-kulit atom berbeda dalam hal bentuk lintasan elektronnya. Dalam Teori Mekanika Gelombang posisi elektron adalah tidak pasti. Hal yang dapat ditentukan mengenai keberadaan elektron dalam atom adalah daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron, daerah tersebut dinamakan Orbital.

  1. Isotop

    Pada tahun 1912, Thomson mencoba menentukan nisbah muatan terhadap massa (e/m) dari ion positif yang dihasilkan oleh tabung sinar kanal. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan gas neon sama sekali di luar dugaan. Dengan gamblang dikatakan bahwa gas neon yang umum (kira-kira 91%) memiliki massa “normal” dan 9% dari jumlah atom sisanya 22/20 lebih berat dari “normal”. Temuan ini mengandung makna bahwa sejumlah atom dari unsur yang sama terdapat sedikit berbeda massanya. Atom-atom yang berbeda dalam hal ini disebut Isotop .

    Suatu isotop dicirikan oleh nomor atom dan massa atomnya. Lambang yang digunakan untuk atom adalah lambang kimia unsur tersebut (X).

  2. Proton dan Neutron

    Rutherford adalah orang pertama (1919) yang mengembangkan satuan dasar bermuatan positif yang disebut proton. Konsep lain mengenai inti oleh Rutherford dan kalangan fisikawan lainnya ialah inti mengandung sejumlah proton yang sama dengan nomor atomnya, di samping sejumlah partikel netral yang disebut neutron untuk mencukupkan massa atomnya.

    Ada beberapa partikel yang diketahui sampai saat ini, tetapi perilaku kimia unsur terutama ditentukan oleh tiga partikel dasar yakni proton, neutron, dan elektron. Pada atom netral, jumlah elektron harus sama dengan jumlah proton. Tetapi bila atom kehilangan atau mendapat tambahan elektron, maka akan timbul muatan listrik dan partikel atom berubah menjadi ion. Jenis dan adalah ion. Ion pertama memiliki 10 proton, 10 neutron dan 9 elektron, sedangkan ion kedua memiliki 10 proton, 10 neutron dan 8 elektron.