Apa yang dimaksud dengan Ash-Shabuur atau Maha Penyabar ?

ash-Shabuur

Nilai yang terkandung di dalam ash-Shabuur:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Shabuur” sebanyak 90x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah baginya akan diberi anugerah sifat kesabaran, sehingga tahan di dalam menerima berbagai macam cobaan. Di samping itu, akan dijauhkan dari kesulitan hidupnya.

Apa yang dimaksud dengan Ash-Shabuur atau Maha Penyabar ?

Kata Ash-Shabûr berasal dari kata shabara yang berarti menahan diri. Kata ini tidak terdapat dalam Al-Qur’an. Tetapi termasuk dalam hadis yang menyebutkan Al-Asmâ`ul Husna.

Kesabaran adalah watak Allah, oleh karena itu, orang yang sabar mencerminkan watak yang mulia ini. Orang yang sabar menolak hal-hal yang diinginkan oleh hawa nafsunya khususnya yang tidak dapat diterima oleh akal dan oleh agama.

Allah Ash-Shabûr, Allah Maha Penyabar dengan tidak tergesa-gesa dalam berbuat sesuatu sebelum waktunya. Semua diletakkan sesuai dengan ketentuan yang telah Dia tetapkan. Dia Mahasabar terhadap hamba-Nya, sehingga tidak setiap dosa Dia timpakan sanksi. Dia tetap memberi berbagai karunia kepada orang-orang yang durhaka kepada-Nya. Dia bersabar menghadapi orang yang durhaka, dengan memberikan waktu untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Dia Maha Sabar karena kasih sayang-Nya kepada makhluk-Nya amat luas dan tidak pernah habis.

Allah berkalam, yang artinya,

”Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun, akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka sampai waktu yang tertentu. Maka, apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” (Fâthir: 45).

Ayat lain menegaskan,

”Dan Rabbmulah yang Maha Pengampun, lagi memunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung darinya.” (al-Kahfi: 58).

Allah Ash-Shabûr, Allah yang Maha Memberikan kekuatan untuk bersabar kepada hamba-Nya dalam menjalani kehidupan yang penuh ujian, baik ujian yang menyenangkan atau menyusahkan. Dengan modal kesabaran tersebut, diharap mentalitas seorang mukmin bisa lebih tangguh dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan. Sebab, kehidupan di dunia ini tidak akan lepas dari berbagai cobaan dan ujian. Allah berkalam, yang artinya,

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang- orang yang sabar.” (al-Baqarah: 165).

Seorang hamba yang meneladani nama Ash-Shabûr, selalu berusaha untuk bersabar atas segala kejadian yang menimpa dirinya. Baik sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menahan diri dari bermaksiat kepada Allah, dan sabar dalam menghadapi ujian.
Sabar apabila dikaitkan dengan Allah dapat juga dibagi menjadi tiga: (Fakhruddin Nursyam):

  • Shabr billâh: yaitu menjadikan Allah sebagai sandaran dalam sabar, karena Allah adalah sebaik-baik penolong dalam mendapatkan kesabaran.
  • Shabr lillâh, yaitu menjadikan Allah sebagai motivasi baginya dalam bersabar, bukan karena demi keuntungan duniawi.
  • Shabr ma’allâh, kesabaran dalam menjalankan semua yang diperintahkan Allah.

Di antara hikmah seorang hamba ketika bersabar adalah mendapatkan keridhaan dan pertolongan Allah (al-Baqarah: 153); mendapatkan kegembiraan dari Allah (al-Baqarah: 155); sabar adalah bukti keimanan dan ketakwaan (al-Baqarah: 177); orang yang bersabar dicintai Allah (Ali Imran: 146); mendapatkan ampunan dan pahala yang besar berlimpah ruah di sisi Allah (Hûd: 11, az-Zumar: 10); kesabaran merupakan karunia terbesar yang diberikan kepada seseorang (HR. Muslim); dan kesabaran terhadap cobaan akan melebur dosa (HR. Abu Daud).

Selain itu, orang yang mampu bersabar dalam menghadapi masalah, akan lebih mampu mengontrol emosinya, sehingga tekanan darahnya normal dan jantung pun lebih sehat, berbagai penyakit pun dapat dihindarkan. Walhasil, kesabaran akan membawa berbagia kenikmatan dan kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009

Al-Shabur adalah nama Allah yang terakhir atau yang ke-99 dari 99 Asmaul Husna. Al-Shabur berarti Yang Maha Penyabar. Kata shabara yang merupakan akar kata dari Al-Shabur bermakna menahan. Orang yang sabar adalah orang yang dapat menahan gejolak hatinya. Untuk menahan diri diperlukan kekukuhan jiwa dan mental baja, agar dapat mencapai ketinggian yang diharapkannya.

Dalam al-Quran tidak ditemukan kata Al-Shabur yang ditujukan untuk sifat Allah. Semua kata yang menggunakan huruf sh-b-r ditujukan untuk menjelaskan manusia, misalnya terkait dengan perintah bersabar, memuji kesabaran, orang- orang yang sabar, sifat sabar dan dampaknya, kecaman bagi orang-orang yang tiak sabar, dan yang semisalnya.

Imam al-Ghazali mengartikan kata Al-Shabur sebagai Dia yang tidak didorong oleh ketergesaan, sehingga bergegas melakukan sesuatu sebelum waktunya, tetapi meletakkan sesuatu dengan kadar tertentu dan memberlakukannya dengan aturan- aturan tertentu pula. Dia tidak menundanya dari waktu yang ditentukan seperti penundaan orang yang malas. Tidak pula Dia mempercepat waktunya sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang tergesa-gesa. Segala sesuatunya diletakkan pada waktu dan tempat yang seharusnya dan semuanya tanpa dorongan yang bertentangan dengan kemauan-Nya.

Jadi ayat-ayat al-Quran tentang kesabaran tertuju untuk manusia. Ada beberapa perintah kepada manusia untuk bersabar dalam berbagai hal, misalnya :

  • Dalam pembelaan negara (QS. Ali Imran (3): 200),

  • Sabar dalam menghadapi mereka yang berbeda pendapat (QS. al-A’raf (7): 87)

  • Sabar dalam memelihara persatuan dan kesatuan (QS. al-Anfal (8): 46),

  • Sabar dalam mengerjakan shalat (QS. Thaha (20): 132),

  • Sabar dalam menghadapi berbagai musibah (QS. al-Baqarah (2): 155).

    Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. al-Baqarah (2): 155)

Masih banyak lagi ayat al-Quran yang berbicara tentang kesabaran ini .

Seseorang yang meneladani Allah dalam sifat Al-Shabur ini dituntut untuk mengindahkan petunjuk-petunjuk Allah dalam al-Quran tentang kesabaran. Ia harus berusaha sekuat mungkin dalam bersabar. Sabar selalu pait awalnya, tetapi akan manis akhirnya. Allah berfirman:

Artinya: “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (QS. Ali Imran (3): 186).

Dengan kesabaran akan turun bantuan Allah guna menghadapi semua tantangan. Perhatikan isi kandungan ayat-ayat al-Quran berikuti ini,

Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (Surat Ali Imran (3): 120)

Mereka berkata: “Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?”. Yusuf menjawab: “Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami”. Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik" (Surat Yusuf (12): 90)