Apa yang dimaksud dengan aquaponik?

Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan kata Hidroponik, yaitu budidaya tanaman dengan cara memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Namun apakah kalian tahu apa itu Aquaponik? Metode ini katanya bisa memberikan keuntungan besar lho bagi penanamnya! Yuk kita bahas!

5 Likes

Aquaponik merupakan penggabungan antara sistem budidaya akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik. Metode aquaponik memiliki keunggulan yaitu, dapat dilakukan di pekarangan sempit, tidak memerlukan media tanam, pupuk, penyiraman, hemat air, sehat, memiliki nilai estetika tinggi, dan bebas kontaminan

Referensi

Sastro, Yudi. 2016. Teknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming. Jakarta: BPTP

2 Likes

Akuaponik merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan/menggabungkan antara sistem budidaya akuakultur (budidaya ikan) dengan hidroponik (budidaya tanaman/sayuran tanpa media tanah). Sistem ini mengadopsi sistem ekologi lingkungan alami, dimana terdapat hubungan simbiosis mutualisme antara ikan dan tanaman. Sistem akuaponik ini memiliki keunggulan yaitu dapat diterapkan di pekarangan sempit, tidak memerlukan media tanam, pupuk, penyiraman, hemat air, sehat, memiliki nilai estetika tinggi, dan bebas kontaminan. Sehingga sistem ini cocok diterapkan didaerah perkotaan dimana lahan pertanian yang jarang tersedia.

Perbedaan mendasar antara sistem budidaya tanaman secara konvensional dengan akuaponik yaitu pada penggunan pupuk dan air. Sistem budidaya tanaman secara konvensional memerlukan pupuk dan air lebih besar dibandingkan dengan sistem akuaponik. Sistem kerja akuaponik sangat sederhana. Air dan kotoran yang berasal dari budidaya ikan dimanfaatkan untuk nutrisi tanaman. Tanaman akan menyerap nutrisi yang berasal dari air dan kotoran ikan, dan tanaman akan memberikan oksigen kepada ikan melalui air yang sudah tersaring oleh media tanam.

Limbah air yang terdiri dari urine dan feses ikan, serta sisa pakan ikan yang biasa disebut sebagai sampah organik tersebut dapat dimanfaatkan untuk nutrisi tanaman. Sampah organik berupa feses dan urine ikan berbentuk amonia (NH4) yang akan dimanfaatkan oleh bakteri pengurai pada dinding kultur, media tanam, media ļ¬lter, dan lain-lain sebagai makanannya. Bakteri aerob akan merubah amonia menjadi nitrit (NO2). Lalu kemudian, bakteri anaerob merubah nitrit menjadi nitrat (NO3). Nitrat yang umumnya disebut sebagai unsur hara makro akan dimanfaatkan oleh tanaman bagi pertumbuhannya. Tanaman akan menyumbangkan oksigen (O2) sehingga air (H2O) memiliki kualitas yang lebih baik untuk organisme yang hidup pada tangki kultur, baik ikan maupun bakteri pengurai. Proses tersebut akan berjalan secara terus- menerus di dalam sistem.

Akuaponik sendiri terdiri dari dua bagian utama. Bagian- bagian utama tersebut adalah bagian akuatik (air) untuk pemeliharaan hewan air dan bagian hidroponik untuk menumbuhkan tanaman. Hewan air yang biasa dipelihara dalam bagian akuatik ini adalah ikan.Ikan memperoleh makanannya dari pakan ikan buatan dan plankton (baik itu zooplankton maupun phytoplankton) yang tumbuh dalam sistem. Makanan ikan tersebut kemudian akan dimetabolisme oleh tubuh ikan.

"Referensi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). (2019). Teknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming. Jakarta Selatan: Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

2 Likes

Menurut Diver (2006), akuaponik adalah kombinasi akuakultur dan hidroponik untuk memelihara ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung. Limbah yang dihasilkan oleh ikan digunakan sebagai pupuk untuk tanaman Interaksi antara ikan dan tanaman menghasilkan lingkungan yang ideal untuk tumbuh sehingga lebih produktif dari metode tradisional.

Akuaponik adalah kombinasi antara akuakultur dengan hidroponik yang menghasilkan simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan (Flora, 2014). Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah yang berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles. Akuaponikmemanfaatkan secara terus menerus air yang bersumber dari
kolam tempatpemeliharaan ikan untuk tanaman kemudian dikembalikan lagi ke kolam ikan
sehingga hal ini membentuk suatu sirkulasi. Pada tahapan ini hal-hal yang berlangsung diantaranya adalah proses dekantasi, filtrasi, oksigenasi dan sterilisasi. Proses-proses tersebut dilakukan oleh tumbuhan yang ditanam beserta media tanamnya.

Referensi

Diver S. 2006. Aquaponic-integration hydroponic with aquaculture. National Centre of Appropriate Technology. Department of Agricultureā€™s Rural Bussiness Cooperative Service
Flora, Maria. (2014). Memanfaatkan Limbah Kolam Ikan Untuk Akuaponik. [Online]Tersedia : http://citizen6.liputan6.com/read/2020748/memanfaatkan-limbahkolam-ikan-untuk akuaponik.html [12/05/2015]

Kegiatan akuaponik merupakan kegiatan akua-kultur yang terintegrasi dengan kegiatan hydropinik. mengembangan dua komoditas berbeda, ikan dan sayur dalam suatu sistem Kegiatan ini disebut dengan sistem aquaponik. Dimana Sistem akuaponik merupakan salah satu sistem yang terintegrasi antara akuakultur dengan hidroponik dimana limbah budidaya ikan berupa sisa metabolisme dan sisa pakan dijadikan sebagai pupuk untuk tanaman. Pada sistem ini tanaman berfungsi sebagai biofilter sehingga air yang kembali menuju kolam budidaya sudah dalam kondisi bersih. Hal ini sangat mendukung untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan.

Dalam aquaponik, air kolam ikan yang sebenarnya merupakan limbah akan dialirkan secara terus-menerus sebagai nutrisi bagi tanaman yang ditanam dalam media tertentu, seperti batu, genting, dan arang sehingga berbagai kandungan nutrisi dalam air kolam akan diserap dan dimanfaatkan tumbuhan sebagai bahan metabolisme sel-sel tumbuhan tersebut. Dalam hal ini, tanaman berfungsi sebagai

biofilter untuk menyerap amonia, nitrat, nitrit, dan fosfor yang berbahaya untuk ikan.

Tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman aquaponik adalah kangkung air, selada, pakcoy yang berfungsi sebagai fitoremidiator untuk menurunkan, mengekstrak atau menghilangkan senyawa organik dan anorganik dari limbah.

Akan tetapi, sistem akuaponik ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:

  • Sangat tergantung pada listrik untuk menggerakkan pompa air. Bila tidak terjadi sirkulasi akan menyebabkan kualitas air buruk dan meningkatkan keasaman sehingga berakibat pada kematian ikan

  • Investasi cukup tinggi karena harus membeli genset yang menyediakan cadangan listrik.

  • Butuhnya keterampilan untuk merawat sistem aquaponik itu sendiri

  • Kemampuan mengenal karakterisitik setiap ikan yang akan di pelihara

  • Pemberian pakan terhadap ikan nokturnal seperti lele yang lebih bagus pada malam hari.

  • Pengaturan tingkat PH air agar ikan dan tanaman dapat hidup.

  • Memonitoring PH air secara berkala, user harus selalu datang ke tempat akuaponik.

  • Penguapan air sistem akuaponik yang menyebabkan berkurangnya air pada sistem akuaponik.

Referensi:
10603-20178-1-PB.pdf (820.1 KB)
7076-16556-1-SM.pdf (511.0 KB)
848-1242-1-PB.pdf (1.8 MB)