Apa yang dimaksud dengan Anggaran Penjualan?

anggaran

Anggaran penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu ”.

Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008) anggaran penjualan adalah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih ”.

Apa yang dimaksud dengan Anggaran Penjualan ?

Anggaran penjualan adalah titik awal di dalam penyusunan master budget atau anggaran induk perusahaan. Berbagai anggaran lainnya yang ada dalam perusahaan biasanya tergantung kepada anggaran penjualan. Jika anggaran penjualan jelek maka master budget atau anggaran induk menjadi tidak bermanfaat dan memboroskan waktu usaha. Master budget atau anggaran induk adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari berbagai macam anggaran yang dipisah tetapi saling berhubungan dan saling bergantung. Anggaran induk biasanya disusun untuk jangka waktu satu tahun.

Menurut Narumondang Bulan Siregar (2003) didalam arikelnya berjudul Penyusunan Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen Dalam Pencapaian Tujuan menyatakan bahwa:

Anggaran penjualan adalah anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.

Menurut Erlina (2002) didalam arikelnya yang berjudul Peramalan Anggaran Penjualan menyatakan bahwa:

Anggaran penjualan adalah titik awal didalam penyusunan anggaran induk. Titik kritis penyusunan anggaran penjualan adalah memperidiksi penjualan dimasa yang akan datang”.

Menurut M. Munandar (2001) didalam bukunya Budgeting memberikan pengertian anggaran penjualan adalah:

”Dimaksud dengan budget penjualan (sales budget) ialah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya”.

Dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa anggaran penjualan hanyalah merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran (sales planing). Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggaran-anggaran operasi dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana anggaran komprehensip.

Agar anggaran penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka diperlukan ”Tim Peramal Penjualan” yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan didukung oleh ahli-ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan penjualan akan menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan. Sebaliknya, rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran lainnya.

Kegunaan Anggaran Penjualan


Adapun kegunaan anggaran penjualan tersebut menurut Munandar (2001) didalam bukunya berjudul Budget menyebutkan sebagai berikut:

”Secara umum, semua budget, termasuk budget penjualan, mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja yang membantu management dalam memimpinya jalanya perusahaan. Sedangkan secara khusus, budget penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua budget-budget dalam perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang bersaing, budget penjualan harus disusun paling awal daripada semua budget yang lain, yang ada dalam perusahaan”.

  1. Sebagai pedoman kerja
    Anggaran penjualan berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh aktivitas-aktivitas perusahaan di waktu yang akan datang.

  2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja.
    Anggaran penjualan berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

  3. Sebagai alat pengawasan kerja
    Anggaran penjualan berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi aktivitas perusahaan nanti. Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran penjualan dengan realisasinya, sehingga dapat pula diketahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan.

Secara khusus, anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran-anggaran dalam perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang bersaing, anggaran penjualan harus disusun lebih awal dari semua anggaran yang lain, yang ada dalam perusahaan.

Jadi dapatlah dikatakan bahwa anggaran penjualan berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan dengan membandingkan antara apa yang tertuang di dalam anggaran dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, sehingga dapatlah diketahui apakah telah bekerja sesuai dengan rencana atau tidak.

Teknik Forecasting Dalam Anggaran Penjualan


Anggaran penjualan yang akan disusun biasanya memerlukan peramalan, khususnya tentang produk atau jasa yang diperkirakan akan mampu dijual serta harga jualnya. Biasanya informasi ini dikaitkan dengan waktu serta atau daerah penjualan yang akan dijangkau.

Istilah sales forecasting berbeda dengan sales budget. Sales forecasting (perkiraan/peramalan penjualan) merupakan taksiran atau prediksi yang dapat atau tidak dapat menjadi anggaran penjualan (sales budget). Seperti yang dikemukakan oleh M. Munandar dalam bukunya Budgeting memberikan pengertian sales forecasting adalah (2001):

”Taksiran-taksiran (forecast) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, dengan waktu serta tempat (daerah) penjualannya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sales forecasting merupakan peramalan kondisi yang akan datang yang didasari oleh asumsi-asumsi di mana hasil dari peramalan tersebut digunakan sebagai dasar untuk membentuk perencanaan penjualan yang kemudian dikuantifikasikan dalam bentuk anggaran penjualan.

Dalam melakukan sales forecasting, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan menurut Supriyono (2000) didalam bukunya Sitem Pengendalian Manajemen yaitu :

  1. Pengalaman masa lampau dalam ukuran volume penjualan.
  2. Prospektif kebijakan harga jual.
  3. Banyaknya pesanan penjualan yang belum terpenuhi
  4. Studi penelitian pasar.
  5. Kondisi ekonomi industri. Pergeseran indikator ekonomi, misalnya produk nasional kotor, ketenagakerjaan, harga, dan penghasilan penduduk.
  6. Produksi dan advertensi produk.
  7. Persaingan dalam industri.
  8. Kondisi ekonomi umum.
  9. Bagian pasar”.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan


Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang termuat di dalamnya cukup akurat sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melaksanakan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data, informasi, dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun suatu anggaran. Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran penjualan, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :

  1. Faktor-faktor intern
    Yaitu data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :

    • Penjualan tahun-tahun lalu melalui baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat penjualan.

    • Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti misalnya pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, dan cara penetapan harga jual.

    • Kapasitas produk yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya di waktu yang akan datang.

    • Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan, dan keahliannya serta kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.

    • Modal kerja yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan penambahannya di waktu yang akan datang.

    • Fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya di waktu yang akan datang.

    Sebagaimana telah diuraikan di muka, sampai batas-batas tertentu, perusahaan masih dapat mengatur dan menyesuaikan faktor-faktor intern ini dengan apa yang diinginkan untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu faktor-faktor intern ini sering disebut sebagai faktor yang controllable (dapat diukur dan diawasi).

  2. Faktor-faktor Ekstern
    Merupakan data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap anggaran penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :

    • Keadaan persaingan pasar.

    • Posisi perusahaan dalam persaingan.

    • Tingkat pertumbuhan penduduk.

    • Tingkat penghasilan masyarakat.

    • Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan.

    • Agama, adat-istiadat, dan kebiasaan masyarakat.

    • Berbagai kebijakan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan.

    • Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.

    • Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen, dan kemungkinan perubahannnya.

Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti “over convidance” atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis.

Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.

Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggaran- anggaran operasi dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana anggaran komprehensip. Agar anggaran penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka diperlukan “Tim Peramal Penjualan” yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan didukung oleh ahli-ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan penjualan akan menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan.

Sebaliknya, rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran lainnya.

Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:

  1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
  2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan
  3. Memberikan informasi dalam profit planing control
  4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan

Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai berikut :

  • Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan.
  • Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk
  • Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan anggaran penjualan antara lain:

  • Penelitian dan peramalan penjualan
  • Fungsi anggaran penjualan
  • Tahap-tahap peramalan penjualan
  • Metode peramalan penjualan


Gambar Contoh anggaran penjualan

Penelitian dan Peramalan Penjualan


Pada umurnnya apa yang direncanakan pada anggaran penjualan merupakan dasar perencanaan dari seluruh komponen anggaran lainnya, artinya perencanaan penjualan merupakan "kunci keberhasilan dari rencana anggaran komprehensip. Taksiran proyeksi volume penjualan yang realistis akan menggambarkan suatu rencana penjualan yang cukup tepat dan hampir mendekati penjualan yang sebenarnya, paling tidak memenuhi target dan tidak mengalami penyimpangan yang terlalu jauh.
Proyeksi volume penjualan yang teliti adalah hasil dari ramalan penjualan yang teliti. Peramalan penjualan yang teliti akan tergantung dari beberapa segi yang harus diperhatikan yaitu dari segi intern dan ekstern perusahaan.

Adapun contoh-contoh dari fakta intern/control label factor ialah:

  • Modal yang dimiliki
  • Kapasitas produksi
  • Kemungkinan investasi
  • Sumber daya manusia
  • Kebijakan perusahaan
  • Hasil penjualan tahun lalu
  • Pemilihan saluran distribusi
  • Fasilitas yang dimiliki perusahaan

Sedang contoh-contoh dari factor ekstern /uncontrollabel factor ialah:

  • Keadaan pasar
  • Posisi perusahaan dalam pasar tersebut
  • Persaingan
  • Tingkat pertumbuhan penduduk
  • Selera konsumen
  • Kebiasaaan di masyarakat
  • Adat istiadat
  • Tingkat penghasilan masyarakat
  • Keadaan perekonomian nasional
  • Kemajuan teknologi

Kesimpulan yang dapat diperoleh bahwa dalam faktor intern perusahaan pada umumnya dapat diawasi, sebab masalahnya bagi perusahaan semata-mata adalah kemampuan manajemen untuk mengelola faktor-faktor produksi yang tersedia. Tapi bagaimanapun, faktor-faktor ekstern perlu diperhitungkan kemungkinannya dan kemungkinan inipun sulit diketahui maupun diramalkan sehingga sering dianggap sebagai faktor yang diluar dugaan.

Fungsi Anggaran Penjualan


Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut :

  • Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya.

    Anggaran penjualan terlebih dahulu disusun baru kemudian komponen-komponen anggaran lainnya, sehingga dapat menggambarkan suatu rencana anggaran komprehensip. Kemudian tahap berikutnya segera dapat menyusun anggaran produksi untuk memenuhi jumlah barang jadi yang harus segera di produksikan untuk memenuhi penjualan.

  • Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi Pemasaran.

    Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi adalah untuk memantau tugas kepada divisi produksi supaya jangan kehabisan persediaan barang jadi dan sebaliknya anggaran produksi memantau kebagian pembelian, sehingga terdapat keserasian dalam membentuk anggaran komprehensip.

  • Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian

    Anggaran penjualan berarti penetapan target-target penjualan atas setiap anatomi organisasi pemasaran yang dilakukan oleh para penjual, pengawas penjual dan manajer-manajer pemasaran. Pihak-pihak diatas perlu diorganisasikan sesuai dengan daerah-daerah pemasaran guna mencapai target penjualan yang tertera pada anggaran penjualan.

  • Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen

    Keberhasilan suatu anggran konprehensif dalam suatu perusahaan tergantung kepada keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusun anggran penjualan secra terperinci memungkinkan manajemen lebih gampang untuk menyusun anggran lainnya adalah berpedoman kepada anggran penjualan.

Menurut Gunawan A. dkk. (2003) Anggaran penjualan merupakan dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas yang lain, dan pada umumnya anggaran penjualan disusun terlebih dulu dari anggaran-anggaran yang lain. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diperoleh apabila perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya.

Ada beberapa masalah utama yang dihadapi pada saat akan menjual suatu barang/jasa pada umumnya adalah:

  • Barang/jasa apa yang akan dijual
  • Biaya-biaya yang perlu dikeluuarkan agar barang/jasa tersebut dapat terjual
  • Berapa harga barang/jasa tersebut agar mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tetapi terjangkau oleh konsumen.

Masalah itu timbul kerena perubahan faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh yang besar kepada perusahaan.

Menurut M. Munandar (1985) anggaran penjualan adalah anggaran yang merencakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang mana di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualan.

Dari pengertian tersebut sangat jelas bahwa anggaran penjualan hanyalah merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan dibidang pemasaran (sales planning). Dan ada beberapa rencana perusahaan di bidang pemasaran misalnya:

  • rencana tentang sasaran/tujuan pemasaran selama periode yang akan datang
  • rencana tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama satu periode
  • rencana saluran distribusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan datang
  • rencana biaya tentang distribusi selama periode yang akan datang
  • rencana tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan datang
  • rencana terntang biaya promosi selama periode yang akan datang
    g. rencana tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang dll.

Kegunaan/Tujuan anggaran penjualan

Secara umum semua anggaran termasuk anggaran penjualan mempunyai tiga kegunaan/tujuan pokok yaitu:

  • sebagai pedoman kerja
  • sebagi alat pengkoordinasian kerja dan
  • sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajement dalam memimpin jalannya perusahaan.

Sedangkan secara khusus, anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran-anggaran dalam perusahaan.

Konsep anggaran penjualan

Menurut Gunawan A. dkk. (2003) penyusunan konsep anggaran dapat dikatakan mencakup segala kegiatan dibidang penjualan. Ada beberapa komponen pokok konsep anggaran penjualan antara lain:

  1. Dasar-dasar penyusunan anggaran
    a. Menyusun tujuan perusahaan
    b. Menyusun strategi perusahaan
    c. Menyusun forecast penjualan

  2. Menyusun anggaran penjualan
    a. Anggaran promosi dan advertensi
    b. Anggaran biaya-biaya penjualan
    c. Rencana pemasaran

Penyusunan anggaran penjualan harus sesuai dengan tujuan umum perusahaan dan strategi perusahaan.
Dalam melakukan penganggaran penjualan perlu dipertimbangkan beberapa faktor tertentu seperti:

  1. Karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan seperti :
    a. luas pasar:

    • bersifat lokal
    • bersifat regional
    • bersifat nasional

    b. Keadaan persaingan

    • bersifat monopoli
    • bersifat persaingan bebas
    • bersifat persaingan monopolistis

    c. Kemampuan pasar untuk menyerap barang

    d. Keadaan/sifat konsumen, apakah konsumen merupakan

    • konsumen akhir
    • konsumen induatri
  2. Kemampuan financial
    a. kemampuan membiayai penelitian pasar yang dilakukan
    b. kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan (modal kerja)
    c. kemampuan membeli bahan mentah untuk mememihi target penjualan.

  3. Keadaan personalia
    a. Apakah jumlah tenaga kerja yang tersedia cukup, kurang atau berlebihan
    b. Apakah tenaga yang tersedia mampu untuk melakukan tugas-tugasnya agar target yang ditentukan tercapai.

  4. Deminsi waktu
    Hal ini perlu diperhatikan sebab apabila membuat rencana terlalu awal kemungkinan akan terjadi perubahan keadaan dan juga perlu di pertimbangkan sampai seberapa lama rencana yang disusun tersebut masih reable.