Apa yang dimaksud dengan Al-Muqtadir atau Maha Menentukan ?

al-Muqtadir

Nilai yang terkandung di dalam al-Muqtadir:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muqtadir” sebanyak 336x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan dijauhkan dari berbagai macam penyakit batin. Seperti dengki, sombong, dendam dan lain sebagainya.

Apa yang dimaksud dengan Al-Muqtadir atau Maha Menentukan ?

Kata Al-Muqtadir memiliki akar kata dari qadara yang berarti kuasa atau mampu. Kata Al-Muqtadir, karena memiliki huruf lebih banyak daripada kata Al-Qâdir, maka menurut pakar bahasa, kandungan makna kata Al-Muqtadir lebih dalam dan kuat daripada kata Al-Qâdir. Jadi, tidak sekedar berkuasa, tetapi menentukan juga.

Kata Al-Muqtadir diulang sebanyak 3 kali (al-Qamar: 42, 55) dan dalam bentuk jamak (muqtadirûn) sekali, yaitu dalam surat az-Zukhruf: 42.

Melalui nama-Nya ini, di samping Dia sebagai Pemegang kekuasaan mutlak, juga di tangan-Nya segala ketentuan. Dia berhak menentukan apa pun yang Dia kehendaki, dan tak ada pihak mana pun di dunia ini yang bisa menghalangi-Nya.

Allah Al-Muqtadir, Allah yang memiliki kekuasaan penuh secara mutlak dan sempurna. Dia bebas melakukan apa yang dikehendaki tanpa ada yang mengintervensi. Dia berhak menentukan apa yang menjadi ketentuan-Nya tanpa ada yang mampu mengubahnya. Segala sesuatu dapat berubah atas kehendak-Nya dan izin-Nya. Tidak ada sesuatu yang telah, sedang, atau akan terjadi, kecuali sesuai dengan ketentuan dan kekuasaan- Nya atas segala sesuatu, secara sempurna dan mutlak.

Allah berkalam, yang artinya,

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (al-Kahfi: 45).

Ayat yang lain menegaskan,

“…Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (ath- Thalâq: 3).

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Muqtadir, akan selalu melihat dan menghadirkan kekuasaan Allah yang mutlak atas segala sesuatu. Dia meyakini ketentuan Allah yang terjadi pada setiap makhluk-Nya, sehingga imannya menjadi kuat dan tidak mencari pertolongan dan bantuan kecuali kepada Allah. Karena selain Allah adalah lemah, terbatas, dan tidak mampu secara mutlak. Hamba tersebut juga akan menyadari keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya, sehingga ia tidak sombong atau berbuat zalim dalam kebijakan yang dia ambil, dengan kekuasaan yang Allah berikan kepada-Nya.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009