Apa yang dimaksud dengan Al-Muhyii atau Maha Menghidupkan ?

al-Muhyii

Nilai yang terkandung di dalam al-Muhyii:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muhyii” sebanyak 50x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah ia akan diberikan derajat yang tinggi, di samping itu, akan dijauhkan darisegala macam penyakit.

Apa yang dimaksud dengan Al-Muhyii atau Maha Menghidupkan ?

Kata Al-Muhyi berasal dari kata hayya yang berarti hidup. Dengan memperkenalkan Dirinya sebagai Al-Muhyi, Allah ingin menegaskan bahwa Dia berkuasa penuh untuk menghidupkan segala sesuatu, sebagaimana firman-nya,

“maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” (QS. Ar-Rum [30]:50).

Kata Al-Muhyi yang menunjukkan nama Allah diulang dalam Al-Qur’an sebanyak 2 kali, yaitu di surat ar-Rum: 50 dan Fushshilat: 39. Sedang kata Al-Mumît tidak terdapat dalam Al-Qur`an, walaupun kata kerja dari kata tersebut yang pelakunya adalah Allah, terdapat dalam beberapa ayat.

Allah Al-Muhyi yang menghidupkan janin dalam rahim ibu yang penuh dengan kegelapan. Dia-lah yang menghidupkan kembali tulang-belulang yang telah hancur, kelak di hari Kebangkitan. Dia-lah yang menghidupkan kembali manusia dari kesesatan dengan memberikan petunjuk. Dia-lah yang menghidupkan kembali hat-hati yang telah mati. Dia-lah yang memberikan kehidupan penuh berkah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, seperti dlam firman-Nya,

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (an-Nahl: 97).

Dia juga yang memberikan kehidupan abadi kelak di akhirat, seperti dalam firmna-Nya,

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (al-‘Ankabût: 64).

Allah berkalam, yang artinya,

“Maka perhatikanlah bekas- bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Rabb yang berkuasa seperti) demikian, benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (ar-Rûm: 50).

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Muhyi, selalu berusaha mensyukuri kehidupan yang telah dianugerahkan kepadanya, dengan berbagai amal yang dapat menjadi bekal kelak ketika ia kembali kepada Allah. Termasuk mensyukuri nikmat kehidupan adalah terus menjaga kesehatan dan kehidupan yang Allah berikan dengan olah raga serta mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi.

Beberapa cara untuk meneladani nama Al-Muhyi adalah dengan selalu menghidupkan semangat dan potensi untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan orang lain, menghidupkan lentera hati untuk menentukan langkah yang benar, menghidupkan jiwa muthmainnah agar selalu semangat dalam menjalani ketentuan Allah dan berhati-hati dalam menjalani kehidupan dunia yang penuh godaan dan cobaan, serta selalu aktif dalam melestarikan kehidupan dunia dengan menjaga lingkungan dan perdamaian.

Allah berkalam, yang artinya,

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai- Nya. masuklah ke dalam surga-Ku” (al-Fajr: 27-30).

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009