Apa yang dimaksud dengan Al-Mughnii atau Maha Pemberi Kekayaan ?

al-Mughnii

Nilai yang terkandung di dalam al-Mughnii:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Mughnii” sebanyak 1.000x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan dianugerahi kekayaan oleh Allah SWT.

Apa yang dimaksud dengan Al-Mughnii atau Maha Pemberi Kekayaan ?

Kata Al-Mughni memiliki akar kata ghaniya yang memiliki arti seputar kecukupan dan tidak membutuhkan. Kata Al-Mughni tidak ditemukan dalam Al-Qur`an, tetapi kata kerja dari kata Al-Mughni yang menunjukkan Allah sebagai Yang Maha Mencukupi ditemukan dalam beberapa ayat.

Al-Mughni adalah yang memberikan kekayaan kepada hamba-hamba-Nya, dapat juga diartikan yang memberi kecukupan.

Allah Al-Mughni, Allah Yang Maha Memberi kekayaan, Yang menganugerahkan berbagai kenikmatan, Yang mencukupi seluruh kebutuhan makhluk-Nya. Dia-lah yang menjadikan orang miskin menjadi kaya. Orang yang membutuhkan, menjadi tercukupi dengan karunia-Nya. Hanya Dia yang Maha Mencukupi. Dia Mahakaya. Karena itu, orang yang beriman kepada-Nya, tidak perlu khawatir menjadi miskin atau terlantarkan, karena Allah akan mencukupi-Nya.

Allah berkalam, yang artinya,

”Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.” (adh- Dhuhâ: 8).

Ayat lain menjelaskan, yang artinya,

“Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (at-Taubah: 28).

Ayat lain menerangkan, yang artinya,

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (an-Nûr: 32).

Namun, jaminan Allah ini bukan berarti manusia boleh meninggalkan ikhtiar, karena semua yang terjadi di dunia ini telah Allah ikat dengan aturan-aturan-Nya, seperti kewajiban mengambil sebab dan berikhtiar. Walaupun semuanya tetap tidak dapat lepas dari ketentuan Allah yang berlaku atas seorang hamba.

Ketika hamba meneladani nama Al-Mughni, ia akan selalu membantu kesulitan orang lain yang membutuhkan bantuan. Ia berusaha mencukupi kebutuhan orang-orang yang lemah dan termarjinalkan. Ia juga membuka berbagai kesempatan lapangan kerja bagi orang lain, agar mereka mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Ia selalu berbagi nikmat yang diperolehnya dari Allah. Ia memberi dan berbagi bukan karena kepentingan duniawi. Semua ia lakukan sebagai bentuk syukur terhadap nikmat yang ia dapatkan dari-Nya.

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009