Apa yang dimaksud dengan Al ‘Aliy atau Maha Tinggi ?

al-'Aliy

Nilai yang terkandung di dalam al-'Aliy:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Aliy” sebanyak mungkin, Insya Allah akan dikaruniai oleh Allah SWT kemuliaan di dunia dan akhirat.

Apa yang dimaksud dengan Al ‘Aliy atau Maha Tinggi ?

Kata Al-‘Aliy yang terdiri dari huruf-huruf ‘ain, lam dan ya’ atau wawu, menunjuk kepada makna ketinggian.

Kata Al-’Aliy yang menunjukkan nama Allah, dalam Al-Qur`an diulang sebanyak 9 kali. Misalnya dalam surat Luqman: 30, Allah berkalam:

”Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar.”

Allah Al-’Aliy, artinya Allah Mahatinggi Zat-Nya, sifat-Nya, nama-nama-Nya, dan perbuatan-Nya, sehingga tidak ada yang mampu menandingi atau menyamai-Nya. Dia-lah Allah yang memiliki segala ketinggian, seluruh makhluk rendah di hadapan- Nya. Allah-lah yang meninggikan derajat seorang hamba atas yang lainnya. Tidak ada yang mampu merendahkan, jika Allah ingin meninggikannya. Begitu pula sebaliknya. Allah berkalam, yang artinya,

”Dan Kami (Allah) telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Maryam: 57).

Seorang hamba yang meneladani nama Al-’Aliy, akan selalu menjaga ketinggian kepribadian dan akhlaknya agar tidak jatuh kepada kenistaan nafsu dan dunia. Ia pun sadar bahwa untuk mencapai derajat tinggi, pastilah penuh rintangan dan cobaan. Namun, dengan meneladani nama Al-’Aliy, ia selalu menjaga prinsip dan tidak mudah merendahkan dirinya, apalagi menjual agamanya untuk mendapatkan derajat dunia yang fana dan hina.

Karena orang yang demikian itu, kelak di akhirat sangat hina dan tidak dianggap oleh Allah. Dia berkalam, yang artinya,

”Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat mereka pada hari Kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.” (Ali Imran: 77).

Referensi :

  • Dr. Hasan el-Qudsy, The Miracle of 99 Asmaul Husna, Ziyad Book, 2014
  • Sulaiman Al-Kumayi, Asma’ul Husna For Super Woman, Semarang, Pustaka Nuun, 2009