Apa yang dimaksud dengan Aktiva Tetap atau Aset Tetap?

Aktiva tetap

Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomi lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dan bukan untuk dijual (Mulyadi, 2001)

Apa yang dimaksud dengan Aktiva Tetap atau Aset Tetap (Plant Assets) ?

Setiap perusahaan menpunyai harta ( aktiva ) untuk mendukung kegiatan usahanya. Diantaranya yaitu aktiva tetap, Aktiva tetap dibagi menjadi dua golongan yaitu, aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud

Pengertian Aktiva tetap menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

Aktiva tetap adalah aktiva tetap yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.” PSAK 16 (2004)

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.” Ikatan Akuntan Indonesia

Aset tetap (plant assets) adalah sumber daya yang memiliki tiga karakteristik: memiliki bentuk fisik, digunakan dalam kegiatan operasional, dan tidak untuk dijual ke konsumen.” Jerry J. Weygandt (2007

Aktiva tetap (fixed assets) merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative permanen.” Warren, Reeve & Fess (2006)

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Jenis-jenis aktiva tetap

Menurut S. Munawir (2007) jenis-jenis aktiva tetap adalah sebagai berikut:

  1. Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parker dan lain sebagainya
  2. Bangunan, merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, baik bangunan kantor, took maupun bangunan untuk pabrik
  3. Mesin
  4. Inventaris
  5. Kendaran merupakan fasilitas yang digunakan untuk transportasi perusahaan dan
  6. Perlengkapan atau alat-alat lainnya, mencakup asset yang digunakan dalam kegiatan operasional seperti tempat penitipan di took, furniture kantor, mesin pabrik.

Karakteristik aktiva tetap

Menurut Jerry J. Weygandt (2007), karakteristik aktiva tetap yaitu:

  1. Memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas)
  2. Digunakan dalam kegiatan operasional
  3. Tidak untuk dijual ke konsumen.”

Menurut Warren, Reeve & Fess (2006), karakteristik aktiva tetap yaitu:

1.Merupakan aktiva berwujud karena terlihat secara fisik
2. Aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan
3. Serta tidak untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.”

Menurut Soemarso S.R (2005), karakteristik aktiva tetap adalah sebagai berikut:

  1. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun
  2. Digunakan dalam kegiatan perusahaan
  3. Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan
  4. Nilainya cukup besar.

Perolehan aktiva tetap

Menurut Earl K. Stice (2005) menyatakan bahwa:

Perolehan aktiva tetap selain dengan transaksi kas, diantaranya:

  1. Pembelian secara paket
  2. Pembayaran yang ditangguhkan
  3. Sewa guna usaha
  4. Pertukaran aktiva non moneter
  5. Perolehan dengan penerbitan surat berharga
  6. Kontruksi sendiri
  7. Perolehan melalui sumbangan atau penemuan
  8. Akuisisi suatu perusahaan secara keseluruhan.”

Kesimpulan dari perolehan aktiva tetap adalah:

  1. Pembelian tunai
    Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai, seperti biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan.

  2. Pembelian angsuran
    Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.

  3. Ditukar dengan surat berharga
    Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.

  4. Ditukar dengan aktiva tetap yang lain

    • Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
      Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama seperti misalnya pertukaran tanah dengan mesin-mesin, tanah dengan gedung dan lain-lain.

    • Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
      Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin produsi merek A dengan merek B, truk merek A dengan merek B, dan seterusnya.

  5. Diperoleh dari hadiah
    Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah/donasi, pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Untuk menerima hadiah, mungkin dikeluarkan biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima.

  6. Aktiva yang dibuat sendiri
    Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat dan perabot. Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti bahan, upah langsung dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva yang dibuat. Tetapi biaya factory overhead tidak langsung menimbulkan pertanyaan, berapa besar yang harus dialokasikan kepada aktiva yang dikerjakan itu.

Pelepasan aktiva tetap

Menurut Warren, Reeve & Fess (2006), pelepasan aktiva tetap yaitu:

  1. Pembuangan aktiva tetap
    Jika aktiva tetap tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai sisa ataunilai pasar, maka aktiva tersebut akan dibuang. Contohnya yaitu: printer computer yang sudah rusak kemudian tidak bisa digunakan lagi, maka printer tersebut akan dibuang.

  2. Penjualan aktiva tetap
    Pada pelepasan yang disebabkan penjualan, nilai buku aset akan dibandingkan dengan uang yang diterima dari hasil penjualan, jika uang yang diterima dari hasil penjualan lebih besar dari nilai buku aset tetap, maka terjadi keuntungan atas pelepasan aset. Jika uang yang diterima dari hasil penjualan lebih kecil dari nilai buku aset tetap, maka terjadi kerugian atas pelepasan aset. Contohnya yaitu: Penjualan perabot kantor yang sudah tidak dipakai.

  3. Pertukaran akrtiva tetap yang sejenis
    Sering kali peralatan lama ditukar dengan yang baru, yang memiliki kegunaan yang sama. Contohnya yaitu: pertukaran antara perabot lama dengan perabot yang baru.

Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena terlihat secara fisik. Aser tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal (Reeve, Warren, dkk, 2008).

Menurut IAI (2012), aset tetap adalah aset yang dimilki dan tidak untuk diperjualbelikan (baik dibuat sendiri atau diperoleh dari pembelian, pertukaran, dan sumabangan) yang dinilainya relatif tinggi dan manfaatnya lebih dari satu periode akuntansi serta digunakan dalam kegiatan atau operasi perusahaan.

Menurut Soemarso (2005), aset tetap adalah aset berwujud yang

  • masa manfaatnya lebih dari satu tahun,
  • digunakan dalam kegiatan perusahaan,
  • dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta, nilainya cukup besar.

Pengertian aset tetap menurut Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP), (2009) aset tetap adalah aset berwujud yang :

  • dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan
  • diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. Aset tetap tidak termasuk hak atas mineral dan cadangan mineral, misalnya minyak, gas alam, dan sumber daya yang tidak dapat diperbarui lainnya.

Menurut Baridwan (2008 ), aset tetap adalah aset-aset berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.

Pengelompokan Aset Tetap


Berdasarkan IAI dalam Pengantar Akuntansi berbasis SAK ETAP (2012), aset tetap dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu:

  • Aset tetap ayang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau bagunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan perternakan. Aset tetap ini dapat secara terus-menerus dipergunakan selama perusahaan menghendakinya tanpa harus memperbaiki atau mengganti.

  • Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya bisa diganti dengan aset lain yang sejenis, seperti bangunan, mesin, kendaraan, komputer, peralatan, dan lain-lain. Aset tetap ini memiliki manfaat ekonomi dan umur teknis yang terbatas. Bila secara ekonomi sudah tidak menguntungkan (beban lebih besar daripada manfaatnya), maka aset ini harus diganti dengan yang lain.

  • Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya tidak dapat diganti dengan yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan. Aset ini hanya dipakai satu kali dan tidak dapat diperbaharui karena kandungan atau isi dari asetnya.

Berdasarkan Suharli (2006 ) karakteristik dari aset tetap adalah sebagai berikut :

  • Aset berwujud.
  • Memiliki masa manfaat yang lebih dari satu tahun.
  • Nilai perolehan material.
  • Dimiliki untuk menjalankan operasi normal perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual lagi.

Menurut Rudianto (2012) aset tetap dapat berupa kendaraan, mesin, bangunan, tanah, dan sebagainya. Dari berbagai jenis aset tetap yang dimiliki perusahaan, untuk tujuan akuntansi dapat dikelompokkan kedalam kelompok:

  • Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau bangunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan perternakan. Aset tetap jenis ini adalah aset tetap yang dapat digunakan secara terus-menerus selama perusahaan menghendakinya tanpa harus memperbaiki atau menggantikan.

  • Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya bisa diganti dengan aset lain yang sejenis, seperti bangunan, mesin, kendaraan, komputer, mebel dan sebagainya. Aset tetap kelompok kedua adalah jenis aset tetap yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis aset tetap yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis yang terbatas.

  • Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya bisa diganti dengan aset lain yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan.

Cara-cara Perolehan Aset Tetap


Tidak semua aset tetap selalu dibeli oleh perusahaan dari pihak lain. Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan itu akan mempengaruhi penentuan harga peroehanaset tetap tersebut. Adapun cara perolehan aset tetap menurut Rudianto (2012) adalah sebagai berikut:

  • Pembelian Tunai
    Aset tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat dalam buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tersebut, yaitu mencakup harga faktur aset tetap, bea balik nama, biaya angkut, biaya pemasangan dan lain-lain.

  • Pembelian Angsuran
    Apabila aset tetap diperoleh melalui pembelian angsuran, harga perolehan aset tetap tersebut tidak termasuk harga. Bunga selama masa angsuran harus dibebankan sebagai beban bunga periode akuntansi berjalan. Sedangkan yang dihitung sebagai harga perolehan adalah total angsuran ditambah beban tambahan seperti beban pengiriman, bea balik nam, beban pemasangan, dan lain-lain.

  • Ditukar dengan Surat Berharga
    Aset tetap yang ditukar dengan surat berharga, baik saham atau obligasi perusahaan tertentu, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai pertukaran.

  • Ditukar dengan Aset Tetap yang Lain
    Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan aset lain, maka prinsip harga perolehan aset tetap harus digunakan untuk memperoleh aset yang baru tersebut, yaitu aset baru harus dikapitalisasi dengan jumlah sebesar harga pasar aset lama ditambah uang yang dibayarkan (jika ada). Selisih antara harga perolehan tersebut dan nilai buku aset lama diakui sebagai laba atau rugi pertukaran.

  • Diperoleh sebagai Donasi
    Jika aset tetap diperoleh sebagi donasi, maka aset tersebut dicatat dan diakui sebesar harga pasarnya.

Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relative permanen. Aset berwujud atau tangible asset merupakan aset berwujud atau terlihat secara fisik. Aset tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian operasi normal.

Peranan aset tetap ini sangatlah besar dalam perusahaan baik ditinjau dari segi fungsinya, dari segi jumlah dana yang diinvestasikan, dari segi pengelolaannya yang melibatkan banyak orang, maupun dari segi pengawasannya yang agak rumit.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011) bahwa yang dimaksud dengan aktiva tetap adalah, Aktiva tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administrasi; dan Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Soemarso S.R (2005) dalam bukunya berjudul “Akuntansi Suatu Pengantar”
menuliskan secara berpoin yaitu:

Aset tetap yaitu aset berwujud yang :

  • Masa manfaatnya lebih dari satu tahun.

  • Digunakan dalam kegiatan perusahaan.

  • Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan.

  • Nilainya cukup besar.

Pengertian aktiva tetap menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi (2001)yaitu, Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.”

Sedangkan pengertian aktiva tetap menurut Sunarto dan Teguh Ernawati dalam bukunya Akuntansi Aktiva Tetap (2003) adalah, Aktiva tetap adalah aktiva yang mempunyai manfaat dalam jangka panjang lebih dari satu tahun dipergunakan secara aktif untuk kegiatan usaha dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka untuk memperoleh laba.”

Aktiva tetap merupakan bagian utama dalam suatu perusahaan. Penentuan apakah suatu pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap (penyusutan, perolehan, dan lain-lain) merupakan suatu aktiva atau beban dapat berpengaruh signifikan dalam hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk membuat kebijakan khusus mengenai aktiva tetap untuk menghindari salah saji dalam laporan keuangan.

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk dapat diakui sebagai aktiva tetat, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria sebagai berikut:

  • Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

  • Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali untuk memperoleh laba.

  • Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk dipergunakan.

  • Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara handal.

  • Dipergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.

Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang digunakan dalam operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan.Aktiva semacam ini biasanya memiliki masa pemakaian lama atau relative permanen, dan diharapkan dapat memberi manfaat pada perusahaan selama bertahun-tahun seperti tanah, bangunan, mesin dan peralatan.Manfaat yang diberikan aktiva tetap umumnya semakin lama semakin menurun kecuali tanah.

Aktiva Tetap menurut Baridwan (2004 adalah sebagai berikut “Aktiva tetap atau yang disebut juga dengan aktiva berwujud adalah aktiva-aktiva yang sifatnya relative permanen (dalam jangka waktu yang cukup lama) yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.

Firdaus (2010 )aktiva tetap adalah Asset yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material.

Sugiri (2009 ) aktiva tetap adalah Asset berwujud yang tujuan pemilikannya adalah untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Kriteria dan Karakterisitik Aktiva Tetap

Banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh aktiva tetap. Cara perolehan aktiva tetap akan mempengaruhi akuntansi dari aktiva tetap khususnya mengenai masalah harga perolehannya yang merupakan dasar pencatatan suatu aktiva tetap, harga perolehan tersebut meliputi seluruh biaya- biaya dalam rangka perolehan aktiva tetap sampai aktiva tetap tersebut siap digunakan.

Menurut Hartanto, (2002 ) kriteria aktiva tetap yaitu:

  1. Dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan
  2. Mempunyai bentuk fisik
  3. Memberikan manfaat di masa yang akan datang
  4. Dipakai atau digunakan secara aktif di dalam kegiatan normal perusahaan, atau dimiliki tidak sebagai suatu investasi atau untuk dijual kembali, dan
  5. Mempunyai masa manfaat relatife permanen (lebih dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.

Sedangkan menurut Hendriksen dan Van Breda yang bukunya dialihbahasakan oleh Herman Wibowo (2002 ), mengemukakan bahwa aktiva tetap memiliki karakteristik khusus, yaitu:

  1. Aktiva tersebut merupakan barang fisik yang dimiliki untuk memudahkan produksi barang lain atau memberikan jasa bagi perusahaan atau pelanggannya dalam pelaksanaan operasi yang normal.

  2. Aktiva ini semuanya mempunyai umur yang terbatas, dan pada akhir umur itu aktiva harus ditinggalkan atau diganti. Umur ini mungkin merupakan suatu estimasi jumlah tahun yang ditentukan oleh keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh elemen-elemennya, atau mungkin bersifat variabel, dengan tergantung pada jumlah penggunaan dan pemeliharaan.

  3. Nilai aktiva itu ditentukan oleh kemampuan memaksa pihak lain agar tidak dapat memperoleh hak property legal atas penggunaan aktiva dan bukan oleh pelaksanaan kontrak.

  4. Semua aktiva ini bersifat nonmoneter; manfaatnya diterima dari penggunaan atau penjualan jasa dan bukan dari konversi aktiva menjadi jumlah uang yang diketahui.

  5. Secara umum, manfaat akan diterima sepanjang suatu periode yang lebih panjang dari satu tahun atau siklus operasi perusahaan. Akan tetapi, ada beberapa pengecualian. Misalnya, sebuah gedung atau peralatan tidak direklasifikasi menjadi aktiva lancer apabila gedung itu mempunyai sisa umur kurang dari satu tahun. Dalam sedikit kasus, seperti perkakas, beberapa barang mungkin mempunyai umur asli yang lebih pendek daripada siklus operasi perusahaan.

Menurut Lukman Syamsudin (2007) mejelaskan bahwa: “Aktiva tetap mempunyai masa hidup lebih dari satu tahun, sehingga penanaman modal dalam aktiva tetap adalah investasi jangka panjang. Bagi perusahaan industri aktiva tetap menyerap sebagian besar dari modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Namun hal ini tidak berlaku mutlak untuk semua jenis perusahaan. Jumlah aktiva tetap yang ada dalam bperusahaan juga dipengaruhi oleh sifat atau jenis dari proses produksi yang dilaksanakan. Sama halnya dengan investasi dalam aktiva lancar, investasi dalam aktiva tetap juga pada akhirnya mengharapkan tingkat pengembalian yang optimal atas dana yang sudah diinvestasikan. Bagi perusahaan industri, aktiva tetap merupakan power untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang optimal. Proporsi aktiva tetap yang lebih besar atas aktiva lancarnya akan berpengaruh terhadap tingkat pengembalian. Aktiva tetap sering disebut sebagai the earning assets (aktiva yang sesungguhnya menghasilkan pendapatan bagi perusahaan) oleh karena aktiva-aktiva tetap inilah yang memberikan dasar bagi erning power perusahaan.”

Lukas Atmaja (2008) menyebutkan bahwa “Perusahaan manufaktur cenderung memiliki aktiva tetap yang tinggi daripada perusahaan jasa karena dalam struktur aktivanya banyak yang berupa mesin-mesin, tanah dan bangunan. Berbeda dengan perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti perbankan, akan cenderung memiliki aktiva lancar yang lebih tinggi daripada aktiva tetap karena produknya berupa kas, surat-surat berharga dan deposito yang mengharuskan adanya pencairan dana yang cepat.”

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2012) menyatakan bahwa “Aktiva tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk disediakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan yang administratif dan diperkirakan untuk digunakan lebih dari satu periode.”

Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya sehingga dengan menggunakan aset kinerja perusahaan akan maksimal dan akan mendapatkan laba yang optimal.

aset tetap menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) (2015:) Aset tetap adalah aset berwujud yang:

  • Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan

  • Diharapkan untuk digunakan lebih dari satu periode.

Menurut Baridwan (2010), pengertian aset tetap adalah “Aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah permanen menunjukkan sifat dinama aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam waktu yang relatif lebih lama.Menurut Warren (2013:2), pengertian aset tetap adalah “Aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta dapat digunakan dalam jangka panjang”.

aset tetap merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dibeli bukan untuk dijual, yang digunakan untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan dan dapat digunakan dalam jangka panjang lebih dari satu periode akuntansi (Polsri, 2016).

Penggolongan Aset Tetap
Menurut Baridwan (2010:272) tujuan akuntansi menggolongkan aktiva tetap berdasarkan umur adalah :

  • Aktiva tetap yang umumnya tidak terbatas, seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan. Aktiva tetap yang umumnya tidak terbatas tidak dilakukan penyusutan terhadap harga perolehannya.

  • Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bisa dengan aktiva yang sejenis, misalnya : bangunan, mesin, alat-alat, mebel, kendaraan, dan lain-lain. Dilakukan penyusutan terhadap harga perolehannya dan disebut Depresiasi.

  • Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam seperti : tambang, hutan, dan lain-lain. Penyusutan disebut dengan Deplesi.