Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relative permanen. Aset berwujud atau tangible asset merupakan aset berwujud atau terlihat secara fisik. Aset tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian operasi normal.
Peranan aset tetap ini sangatlah besar dalam perusahaan baik ditinjau dari segi fungsinya, dari segi jumlah dana yang diinvestasikan, dari segi pengelolaannya yang melibatkan banyak orang, maupun dari segi pengawasannya yang agak rumit.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011) bahwa yang dimaksud dengan aktiva tetap adalah, Aktiva tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administrasi; dan Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Soemarso S.R (2005) dalam bukunya berjudul “Akuntansi Suatu Pengantar”
menuliskan secara berpoin yaitu:
Aset tetap yaitu aset berwujud yang :
-
Masa manfaatnya lebih dari satu tahun.
-
Digunakan dalam kegiatan perusahaan.
-
Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan.
-
Nilainya cukup besar.
Pengertian aktiva tetap menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi (2001)yaitu, Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.”
Sedangkan pengertian aktiva tetap menurut Sunarto dan Teguh Ernawati dalam bukunya Akuntansi Aktiva Tetap (2003) adalah, Aktiva tetap adalah aktiva yang mempunyai manfaat dalam jangka panjang lebih dari satu tahun dipergunakan secara aktif untuk kegiatan usaha dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka untuk memperoleh laba.”
Aktiva tetap merupakan bagian utama dalam suatu perusahaan. Penentuan apakah suatu pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap (penyusutan, perolehan, dan lain-lain) merupakan suatu aktiva atau beban dapat berpengaruh signifikan dalam hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk membuat kebijakan khusus mengenai aktiva tetap untuk menghindari salah saji dalam laporan keuangan.
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk dapat diakui sebagai aktiva tetat, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
-
Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
-
Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali untuk memperoleh laba.
-
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk dipergunakan.
-
Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara handal.
-
Dipergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.