Accounts payable turnover adalah rasio yang mengukur seberapa cepat sebuah perusahaan membayar tagihan suplier-nya. Jika rasio APT-nya turun seiring dengan berjalannya waktu, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan membayar suplier lebih lambat dari sebelumnya, yang mungkin mengindikasikan kondisi keuangan perusahaan yang memburuk.
Untuk menghitung ratio APT adalah dengan meringkas seluruh pembelian barang dari suplier selama periode perhitungan dan dibagi dengan rata-rata jumlah accounts payable selama periode perhitungan.
Rumus APT adalah sebagai berikut :
Perhitungan tersebut masih dapat dimodifikasi dengan cara mengeluarkan pembayaran ke suplier secara cash dalam perhitungan, mengingat perhitungan tersebut harusnya hanya dipergunakan untuk pembayaran ke suplier secara kredit.
Sebagai contoh, perusahaan XYZ ingin menghitung APT rasio mereka tahun lalu. Pada periode awal tahun lalu, accounts payable balance-nya adalah sebesar Rp. 800.000.000 dan di periode akhir tahun lalu, accounts payable balance-nya adalah sebesar Rp. 884.000.000. Pembelian barang selama tahun lalu adalah sebesar Rp. 7.500.000.000.
Nilai rasio APT adalah
= Rp 7.500.000.000 / (Rp 800.000.000 + Rp 884.000.000) / 2
= Rp 7.500.000.000 (Pembelian) / Rp 842.000.000 Rata-rata accounts payable
= 8.9 APT
Sehingga, perusahaan XYZ melakukan accounts payable turned over sebanyak 8,9 kali selama setahun pada tahun lalu. Kita dapat menghitung APT dalam hari dengan cara membagi 365 (jumlah hari dalam setahun) dengan nilai APT.
365 Hari / 8.9 Turns = 41 Hari
Sehingga lama perusahaan membayar tagihan barang ke suplier rata-rata adalah selama 41 hari.