Apa yang dimaksud Cerita Fantasi?

image

Salah satu jenis sastra anak adalah cerita fantasi. Lalu, apa yang dimaksud cerita fantasi?

Fantasi adalah khayalan, lamunan. Yaitu produk imajinasi yang merupakan penyajian objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mungkin atau tidak mungkin ada dalam kenyataannya (Kertono, 1987:168). Cerita fantasi adalah cerita yang dibuat berdasarkan produk imajinasi seseorang seakan ada dalam kehidupan sehari-hari tetapi kenyataannya hanya dalam impian. Impian-impian dalam fantasi mengungkapkan wawasan baru dalam dunia kenyataan. Fantasi secara konsisten mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang universal yang melibatkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, kemanusiaan seseorang, arti hidup atau mati.

Istilah fantasi mempunyai dua pengertian, yaitu umum dan khusus (Prihatmi, 1989:168). Selanjutnya diuraikan dalam pengertian umum fantasi adalah semua kegiatan imajiner. Semua karya sastra adalah fantasi. Dalam pengertian khusus, istilah itu diterapkan pada segala karya sastra yang tidak disajikan secara realistic. Misalnya cerita dongeng, cerita tentang alat-alat yang bisa bicara, dan cerita aneh lainnya seperti cerita rakkyat, legenda, mitos, dan cerita kemanusiaan lainnya.

Dari gambaran itu tampak bahwa fantasi bersifat fiktif. Zoest (1990:5-7) menyebutkan bahwa cerita fantasi adalah (1) menggambarkan dunia yang tidak nyata, (2) dunia yang dibuat sangat mirip dengan kenyataan dan menceritakan hal-hal yang aneh, dan (3) menggambarkan suasana yang asing dan peristiwa-peristiwa yang sukar diterima akal.

Karakteristik Cerita Fantasi

Pada bagian awal telah disinggung bahwa cerita fantasi bersifat fiktif (pandangan Zoest). Atas dasar itu bagaimana karakteristik cerita fantasi bagi anak-anak? Cerita fantasi bagi anak-anak sangat berbeda jika dibandingkan dengan cerita fantasi untuk orang dewasa baik dilihat dari segi isi maupun bentuknya.

Huck menguraikan sebagai berikut:

Isi adalah sesuatu yang berhubungan dengan unsure-unsur pendidikan anak. Sedangkan bentuk adalah sesuatu yang berhubungan dengan tatanan atas sajian cerita dalam sebuah teks.

Isi cerita fantasi anak-anak diharapkan dapat:

(1) Memberikan kesenangan, kegembiraan, dan kenikmatan;

(2) Cerita sastra dapat mengembangkan daya imajinasi anak;

(3) Cerita dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru;

(4) Mengembangkan wawasan dengan perilaku insani;

(5) Menurunkan warisan dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya.

Unsur lain dalam cerita fantasi adalah nilai pendidikan bagi anak-anak. Nilai-nilai pendidikan yang dimaksudkan di sini bahwa cerita anak-anak diharapkan dapat mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak untuk menunjang dalam bidang: (1) perkembangan berbahasa, (2) perkembangan berfikir (kognitif), (3) perkembangan kepribadian, dan (4) perkembangan bermasyarakat (sosial).

Jenis-Jenis Cerita Fantasi

Cerita fantasi memiliki beberapa jenis dan variasi. Setiap jenis ceritanya memiliki ciri-ciri khusus yang kadang-kadang ada unsur kesamaan maupun perbedaan jika dibandingkan dengan jenis cerita lainnya.

Stewig (1980:409-442) menguraikan jenis-jenis fantasi antara lain (1) fantasi sederhana untuk anak-anak kelas awal, (2) dongeng rakyat, (3) cerita binatang dengan kemampuan khusus, (4) ciptaan yang aneh, (5) cerita manusia dengan kemampuan tertentu, (6) cerita boneka mainan, (7) cerita tentang benda-benda gaib, (8) cerita petualangan, serta (9) cerita tentang kekuatan jahat/gaib. Huck (1987:339-374) menguraikan jenis-jenis cerita fantasi (1) cerita rakyat, (2) cerita binatang, (3) cerita boneka mainan, (4) cerita yang menakutkan/gaib, (5) cerita petualangan, serta (6) cerita fantasi modern.