Apa yang dimaksud Buzz Group Discussion?

Apa yang dimaksud Buzz Group Discussion?

Apa yang dimaksud Buzz Group Discussion?

Diskusi kelompok kecil (buzz group discusion) adalah sebuah kelompok besar yang berkumpul dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil sekitar 4 sampai 6 orang, untuk mendiskusikan masalah tertentu dalam waktu yang singkat, misalnya 5 menit atau tidak lebih dari 15 menit.

Teknik kelompok buzz digunakan dalam kegiatan pembelajaran pemecahan masalah yang di dalamnya mengandung bagian-bagian khusus dalam masalah itu. Kegiatan belajar biasanya dilakukan melalui diskusi dalam kelompok-kelompok kecil (sub-groups) dengan jumlah anggota masing-masing kelompok sekitar 3-4 orang. Kelompok-kelompok kecil itu melakukan kegiatan diskusi dalam waktu singkat tentang bagian-bagian khusus dari masalah yang dihadapi oleh kelompok besar. (Sudjana, 2005).

Satu cara yang secara sukses digunakan dengan berkala adalah metode buzz group, yang dikembangkan pertama kali oleh J. Donald Philip (23) sebagai “Philips 66”. Contohnya jika sebuah kelompok yang terdiri dari 40 orang atau lebih sedang mendiskusikan permasalahan yang kompleks, akan ada sebagian orang-orang yang berpartisipasi.

Tujuan Diskusi Kelompok Kecil ( Buzz Group Discussion )

Tujuan dari pengajaran kelompok buzz menurut Pinheiro & Connors K, Bernstein B, (Pratita R. Nur Ichsan, 2010) yaitu:

  1. Membina kerjasama.

  2. Meningkatkan partisipasi di antara semua anggota kelompok.

  3. Mengaktifkan pengetahuan sebelumnya dari peserta didik.

  4. Berfungsi sebagai metode untuk pemecahan masalah.

  5. Mendorong refleksi kelompok.

Tujuan diskusi kelompok kecil ( Buzz Group Discussion ) menurut Callahan & Clark (1982) yaitu:

  1. Menyediakan kesempatan bagi seluruh siswa untuk berpartisipasi dalam sebuah kelompok.

  2. Membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan mendengarkan dan juga berbicara.

  3. Membantu melatih berpikir ketika berinteraksi dengan yang lain.

Keuntungan Diskusi Kelompok Kecil ( Buzz Group Discussion )

Menurut Sudjana (2005) menyatakan bahwa keuntungan dari diskusi kelompok kecil ( Buzz Group Discussion ) adalah sebagai berikut:

  1. Peserta didik yang kurang biasa menyampaikan pendapat dalam kelompok belajar dibantu untuk berbicara dalam kelompok kecil.

  2. Menumbuhkan suasana yang akrab, penuh perhatian terhadap pendapat orang lain, dan mungkin akan menyenangkan.

  3. Dapat menghimpun berbagai pendapat tentang bagian-bagian masalah dalam waktu singkat.

  4. Dapat digunakan bersama teknik lain sehingga penggunaan teknik ini bervariasi.

Halbert E. Gulley (1960) menyatakan bahwa keuntungan dari diskusi kelompok kecil ( Buzz Group Discussion ) adalah sebagai berikut:

  1. Dari seluruh anggota kelompok biasanya lebih membuat semangat setelah sesi buzz.

  2. Menstimulasi pikiran dan mendorong tiap anggota untuk berpartisipasi dalam diskusi dengan membuat suatu pernyataan.

Langkah-Langkah Diskusi Kelompok Kecil ( Buzz Group Discussion )

Berikut ini beberapa pendapat mengenai langkah-langkah diskusi kelompok kecil ( Buzz Group Discussion ). Sudjana (2005) menyatakan bahwa langkah-langkah diskusi kelompok adalah sebagai berikut:

  1. Pendidik, mungkin bersama peserta didik, memilih dan menentukan masalah dan bagian-bagian masalah yang akan dibahas dan perlu dipecahkan dalam kegiatan belajar.

  2. Pendidik menunjuk beberapa peserta didik untuk membentuk kelompok kecil. Jumlah kelompok yang akan dibentuk dan banyaknya peserta dalam setiap kelompok kecil disesuaikan dengan jumlah bagian masalah yang akan dibahas.

  3. Pendidik membagikan bagian-bagian masalah kepada masing-masing kelompok kecil. Satu kelompok membahas satu bagian masalah. Selanjutnya, pendidik menjelaskan tentang tugas kelompok yang harus dilakukan, waktu pembahasan (biasanya 5-15 menit), pemilihan pelapor, dan lain sebagainya.

  4. Kelompok-kelompok kecil berdiskusi untuk membahas bagian masalah yang telah ditentukan. Para peserta didik dalam kelompok kecil itu memperjelas bagian masalah, serta memberikan saran-saran untuk pemecahannya

  5. Apabila waktu yang ditentukan telah selesai, pendidik mengundang kelompok-kelompok kecil untuk berkumpul kembali dalam kelompok besar, kemudian mempersilahkan para pelapor dari masing-masing kelompok kecil secara bergiliran untuk menyampaikan laporannya kepada kelompok besar.

  6. Pendidik, atau seorang peserta didik yang ditunjuk, mencatat pokokpokok laporan yang telah disampaikan. Selanjutnya para peserta didik diminta untuk menambah, mengurangi, atau mengomentari laporan itu.

  7. Pendidik dapat menugaskan salah seorang atau beberapa orang peserta didik untuk merangkum hasil pembahasan akhir laporan itu.

  8. Pendidik bersama peserta didik dapat mengajukan kemungkinan kegiatan lanjutan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan selanjutnya melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil diskusi itu.