Apa yang dilakukan pria itu pada sang wanita ?

Aku adalah seseorang yang sangat mirip dengan buku, hampir setiap hari aku ke toko buku untuk membeli novel baru atau buku menarik lainnya. rencananya hari ini aku akan membeli satu buku yang sangat kuidam-idamkan sejak lama. buku itu belum diedarkan, namun atas permintaanku sebagai pelanggan book store tersebut, mereka bersedia mencetak ulang judul yang sama di tahun ini.
aku menelusuri setiap rak dan langsung saji menuju ke koridor rak novel. mataku dengan jeli Buku-buku yang kuidam-idamkan itu. YA! hanya ada satu! aku mempercepat langkahku ke sana, namun …

tanggungan! seruku dalam hati. ada yang lain yang langsung meraih buku itu. astaga, apa lagi ini ?! aku kan merebutnya! batinku kesal.

seorang lelaki dengan buku itu dengan entengnya lalu tersenyum pada seseorang. aku hanya bisa pasrah. yaaa, hal ini biasa terjadi di toko buku bukan? hiburku dalam hati.

aku berjalan memutar, dan saat aku ingin bertemu dengan pria itu lagi. dia menggandeng tangan-tangan wanita, wanita itu tampak senang menggenggam buku-buku incaranku di utamakan yang dia lakukan di balik senyum bahagianya itu.

aku mengerti, aku tidak akan ingin buku itu, ku merelakan buku itu … ternyata hanya dengan “rela” saja, aku bisa membuat orang bahagia.

Wanita itu (maaf) pincang, roti tidak sempurna, makanya pria menggenggam tangan wanita itu. wanita itu tersenyum senang karena dia mendapatkan buku yang diidamkannya juga, tapi juga karena dia merasa risih di tempat umum dengan keadaan yang begitu.
si aku pun akhirnya mengikhlaskan buku incarannya dibeli oleh orang tsb.