Apa yang dapat menyebabkan penularan penyakit/infeksi paratifoid pada hewan unggas?

Penyakit Paratifoid disebabkan oleh Salmonella sp. Selain Salmonella pullorum dan Salmonella gallinarum yang merupakan suatu kelompok bakteri yang tidak punya mempunyai host yang spesifik. Kelompok Salmonella sp. Penyebab paratifoid bersifat fakultatif anaerobe dan dapat tumbuh dengan mudah pada agar daging sapi dan kaldu. Kelompok Salmonella yang menyebabkan paratifoid bersifat gram negative, tidak membentuk spora dan mempunya keterkaitan pada uji serologisk. Namun dengan bakteri tersebut, bagaimana bisa infeksi tersebut bisa rentan sekali dengan hewan unggas?

Infeksi paratifoid pada kalkun kadang – kadang dapat ditularkan secara langsung melalui ovarium, walaupun tingkat kejadiannya rendah. Pada ayam, penularan secara langsung melalui ovarium jarang terjadi. Sejumlah Salmonella sp. yang tidak mempunyai host yang spesifik dapat menimbulkan infeksi local pada ovarium dan peritoneum dari ayam petelur, yang dapat mengakibatkan pencemaran pada yolk dan albumin sebelum pembentukan kerabang telur, kadang – kadang penularan melalui telur terjadi juga pada Salmonella entertidis.
Faktor terpenting dalam penularan penyakit adalah pencemaran melalui feses pada kerabang telur sesame proses bertelur atau pencemaran melalui tempat bertelur, littler, atau incubator. Sumber utama pencemaran Salmonella sp. pada isi telur adalah akibat pencemaran pada kerabang yang terkontaminasi feses, dilaporkan bahwa feses yang dicampur dengan Salmonella typhimurium yang dioleskan pada permukaan telur ayam dapat menembus kerabang dan mengadakan multiplikasi di dalam telur. Pencemaran kerabang telur oleh kuman Salmonella sp. akan penetrasi melalui kerabang dapat merupakan salah satu cara penularan paratifoid. Kuman Salmonella sp. dapat mencapai incubator melalui telur yang tercemar dan selanjutnya menyebar ke anak ayam yang baru menetas. Kuman yang dapat masuk ke dalam telur akan memperbanyak diri di dalam yolk dan selanjutnya menginfeksi embrio, yang dapat mati atau menetas dan bertindak sebagai sumber infeksi bagi anak ayam lainnya.